17 Jan 2013

Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Penulis Perjalanan Wisata

Saya rasa siapapun memimpikan profesi ini : berkeliling dunia dan dibayar untuk itu. Setiap hari, jutaan orang menuliskan pengalaman wisatanya, entah itu di blog ataupun di buku catatan hariannya. Harapannya tentu saja catatan tersebut dibaca orang dan menjadi informasi bagi calon wisatawan. Mendapatkan uang dari catatan tersebut adalah bonus yang tentunya sangat diharapkan. Jika ini telah berjalan, siapa yang tidak mau berkeliling dunia dan dibayar untuk hal tersebut? Tidak ada yang tidak mungkin. Saya telah menyaksikan pembawa acara televisi yang telah berkeliling dunia dan dibayar untuk hal tersebut. Pastinya banyak juga blogger yang keliling dunia dan penghasilannya dari membuat tulisan lebih dari cukup membiayai perjalanan wisatanya tersebut. Banyak diantaranya yang menikmati jus jeruk di tepi pantai Kuta (misalnya) sambil menuliskan pengalamannya di Macbooknya atau laptop yang terhubung dengan internet. Tak banyak memang yang telah mencapainya, namun semua orang berpotensi melakukannya dan mencapainya dengan kerja keras. 

Namun banyak juga penulis perjalanan wisata, fotografer dan wartawan video yang tampaknya tidak benar-benar menuangkan isi hati mereka di dalamnya. Untuk beberapa alasan, mereka melakukan jalan pintas untuk meraih sukses namun akhirnya tidak kesampaian. Kita semua bisa banyak belajar dari mereka. Saya kutip dari lonelyplanet, berikut ini adalah sifat-sifat mereka yang paling umum. Kalau anda banyak melakukan hal ini, jauhi jadi blogger perjalanan wisata, membuang-buang waktu anda saja. Jangan lakukan 10 hal ini!

10. Ceroboh 
Jika anda menulis cepat dan singkat, sudah "sempurna" kah tulisan anda? Banyak yang menulis asal-asalan di blog mereka. Ingat, Anda sedang mempresentasikan tulisan profesional Anda ke seluruh dunia. Apakah itu sudah merupakan tulisan terbaik? Tidak ada orang yang sempurna, dan semua orang kecuali redaktur bagian publikasi sebuah majalah (misalnya) akan memaafkan sesekali kesalahan huruf kepenulisan. Tetapi ketika Anda seorang calon pencipta konten, setiap bentuk komunikasi yang Anda hasilkan menjadi bagian dari portofolio Anda. Jika pekerjaan Anda adalah kualitas amatir, jangan berharap ada yang mau membayar tulisan Anda.


9. Memperlakukan tulisan Anda sebagai catatan pribadi 
Jika Anda membuat blog wisata namun berisi informasi yang tidak tuntas  demi untuk menyembunyikan perjalanan tersebut dari teman dan keluarga, itu kesalahan besar. Tapi banyak yang melakukannya, hanya melihat ciptaan Tuhan, memujinya, dan menikmatinya sendiri, tidak menuliskannya. Untuk apa menulis kalau tidak ingin dilihat dunia? Gunakan Facebook atau blog pribadi untuk membuat teman Anda iri, yang akhirnya membuat tulisan anda bernilai lebih.

8. Memberi janji palsu
Apakah Anda berjanji pada pengunjung blog kalau ada tulisan "bagus" anda minggu depan? Namun sebenarnya tidak ada? hanya janji?  Tidak ada yang paling mengesalkan selain janji yang tidak ditepati. Pengunjung blog Anda memiliki banyak pilihan bacaan yang lain yang menarik perhatian mereka, dan jika Anda gagal untuk mendapatkan kepercayaan mereka, mereka akan pergi ke tempat lain. 

7. Bertindak kurang respek
Banyak pencipta konten yang kurang respek pada pembacanya. Seakan-akan dialah yang terbaik, padahal mungkin saja pembaca tersebut adalah orang penting yang akan mengubah hidup Anda. Siapapun pembaca Anda, berlaku sopan dan hormatlah. Jangan meremehkan orang-orang yang mengomentari website Anda. Jangan bersikap kasar dalam bentuk komunikasi dengan siapa saja yang mungkin ada hubungannya dengan Anda yang kelak mungkin akan menerbitkan tulisan anda. Orang-orang hadir di blog anda untuk membantu menjalani impian Anda. Jangan malah merusaknya sendiri. 

6. Tetap dangkal dan umum 
Pilih yang umum atau yang khusus? Banyak yang menulis hal-hal umum dan dangkal. Celakanya, banyak yang lebih baik dari Anda. Mulailah dari hal-hal khusus keahlian anda seperti fotografi pribadi atau menulis saja. Setelah Anda menetapkan bidang keahlian Anda, Anda dapat mulai membuat cabang keahlian yang lain. Tapi tetap fokus. 

5. Menuntut rasa hormat tanpa produktif
Anda mempunyai kata-kata dan kalimat yang anda anggap bagus dalam tulisan Anda? belum tentu dianggap bagus oleh pembaca, apalagi bila hanya copy-paste. Memiliki sebuah tulisan kadang membuat kita congkak, dan merasa "Sayalah yang terbaik". Tapi saat ini, siapa pun dapat mempublikasikan diri dalam blog, untuk pembaca ebook dan bahkan mencetak buku sendiri. Artinya adalah Anda perlu memberikan bukti keahlian menulis anda yang bernilai lebih dari blog lain, bukan hanya copy-paste. Dapatkah Anda menunjukkan memiliki banyak pengikut? Apakah Anda menghasilkan sesuatu yang benar-benar bermakna? Jika Anda dapat menjawab 'ya', biarkan orang tahu! Anda akhirnya dapat dibayar untuk tiap tulisan anda,  tapi sebelum Anda sampai di sana Anda perlu  menunjukkan nilai Anda untuk pengembalian yang lebih realistis. 

4. Kurangnya  keotentikan
Menulis perjalanan yang paling gila-gilaan membosankan. Jika Anda bisa membuat seseorang tersenyum, menangis atau bertindak, Anda adalah penulis yang baik. Beberapa trik dapat membantu, tetapi tulisan anda akan turun ke bagaimana otentiknya Anda. Jika Anda tidak cukup meletakkan diri dalam pekerjaan Anda, konten Anda akan sangat menyedihkan seperti sisa sampah yang mengotori alam maya.

3. Bertindak tanpa integritas 
Seperti berbohong tentang prestasi Anda.

2. Mengabaikan dan tidak hormat pada audiens 
Audiens Anda adalah jauh faktor paling penting dalam keberhasilan Anda sebagai seorang jurnalis wisata. Namun kita begitu sering menemukan orang-orang yang tidak tahu untuk siapa mereka  menulis, memotret atau membuat video untuk siapa. Jika Anda tidak tahu siapa yang akan mengkonsumsi konten Anda, Anda belum ditargetkan secara tepat. Dan Anda telah menunjukkan bahwa prioritas Anda semua salah. Jika Anda membuat konten, pastikan Anda tahu persis untuk siapa itu konten itu dimaksudkan.

1. Tidak pernah mencoba 
Dari semua kesalahan calon penulis perjalanan, hal yang paling fatal adalah tidak memulai. 

Hidup dalam dunia kepenulisan itu susah, tidak mudah. Hal ini membutuhkan bakat, ketekunan, tekad, dan ketahanan. Tetapi dunia ini penuh dengan orang-orang yang mengubah perjalanan mereka menjadi hidup - melalui blogger profesional, jurnalisme foto dan video yang menulis dan seterusnya. Ada sumber daya lebih dari sebelumnya tersedia bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan wisata untuk mencari nafkah. Jika itu adalah hal yang anda inginkan, mulailah.  Bagaimana menurut Anda?

1 komentar:

  1. Yap, benar. Saya paling suka point terakhir, "Tidak pernah mencoba". Yuk, kita tulis dan share apa yang sudah bisa kita nikmati. Jangan hanya dijadikan catatan pribadi. Buat iri seluruh dunia!

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...