24 Okt 2012

Menjejak Mamuju, Bumi Manakarra

Dahulu, mendengar kata "Mamuju", saya langsung membayangkan sebuah daerah transmigrasi yang jauh, terpencil, dan sunyi. Maklum saya belum pernah kesana, gambaran daerah Mamuju hanya melalui omongan orang yang pernah kesana ataupun diceritakan juga. Tapi itu dulu, saat arus informasi belum segencar era internet seperti sekarang. Sekarang dengan teknologi internet kita dapat menelusuri Mamuju tanpa menjejakkan kaki disana. Namun beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan menginjakkan kaki di tanah Mamuju, Bumi Manakarra, menjalankan sebuah misi yang tak pernah terbayangkan yang menurut saya mission imposibble. Sedikit akan saya ceritakan kisah perjalanan tersebut. 

Profil 
Kabupaten Mamuju terletak di sebelah barat Pulau Sulawesi. Berdasarkan UU RI No.26 Tahun 2004 tanggal 5 Oktober 2004 maka Kabupaten Mamuju bersama empat Kabupaten lainnya (Polewali Mandar, Majene, Mamasa dan Mamuju Utara) resmi menjadi sebuah Provinsi Sulawesi Barat dan ibukota Provinsi terletak di Kabupaten Mamuju setelah sebelumnya ke lima wilayah Kabupaten ini bergabung dengan Provinsi Sulawesi Selatan. 

Kabupaten Mamuju merupakan daerah yang terluas di Provinsi Sulawesi Barat. Secara geografis Kabupaten Mamuju terletak di posisi : 00 45' sampai 20 55' Lintang Selatan dan 45' sampai 1190 50' Bujur Timur. Kabupaten Mamuju berbatasan dengan Kabupaten Mamuju Utara disebelah Utara, Kabupaten Luwu Utara (Propinsi Sulawesi Selatan) disebelah Timur, Kab.Majene, Polewali Mandar dan Tator (Propinsi Sulawesi Selatan) disebelah Selatan, dan Selat Makassar (Propinsi Kalimantan Timur) disebelah Barat. 

Kabupaten Mamuju memiliki luas 801.406 Ha. Secara administrasi, Pemerintahan Kabupaten Mamuju terbagi atas 16 Kecamatan, 155 Desa / Kelurahan dan 2 UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi). Dalam administrasi Pemerintahannya terdapat dua kecamatan di pegunungan, yaitu Kalumpang dan Bonehau, sedangkan Kecamatan Bala-Balakang mempunyai wilayah yang terletak di selat Makassar, dan 13 Kecamatan lain berada di wilayah pesisir pantai.

Sebagai ibukota Provinsi, Mamuju masih berstatus Kabupaten, belum sebagai sebuah Kota. Kota Mamuju sampai saat ini bukanlah sebagai daerah otonom yang memiliki Walikota ataupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota sendiri, melainkan masih menjadi bagian dari Kabupaten Mamuju. Namun jika merujuk pada Mamuju sebagai sebuah “kota”, maka Kota Mamuju yang saya maksud disini adalah “Pusat Kota Kabupaten Mamuju”, yaitu Kecamatan Mamuju. 

Kota Mamuju diapit pantai dan perbukitan. Kota ini berada di antara Palu (Sulawesi Tengah) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Jarak Makassar-Mamuju adalah 446 km, dan Mamuju-Palu adalah 425 km. Oleh karenanya, Mamuju menjadi jembatan ekonomi atau pun budaya Kota Palu dan Makassar. Penduduk Kota Mamuju dominan etnik Mandar dengan beberapa sub-etnik kecil, seperti Bugis, Toraja, Makassar dan Jawa. Kota Mamuju dapat diakses lewat jalur darat, air, dan udara. Telah ada Bandar Udara di Kota ini, yaitu Bandar Udara Ahmad Kirang yang berada di desa Tampa Padang berjarak sekitar 35 km dari Pusat Kota Mamuju. Saat ini luas bandara tersebut berkisar 1.900 meter. Pesawat Boeing sudah bisa mendarat di Bandara ini. Sepengetahuan saya baru satu penerbangan yang melayani rute Makassar-Mamuju, yaitu pesawat Lion Air. Selebihnya dari Mamuju ke kota lain atau sebaliknya (selain Makassar) telah ada jadwal penerbangan walaupun masih sangat terbatas.

Sejarah 
Tanggal 14 Juli 1540 adalah hari jadi Mamuju. Peristiwa yang menjadi patokan penetapannya adalah terbentuknya Kerajaan Mamuju dari hasil perpaduan tiga buah kerajaan Kurri-Kurri, Langgamonar dan Managallang. Tahun 1950 didasarkan atas pemikiran dan fakta sejarah bahwa pada tahun tersebut, tercatat dalam sejarah Pelabuhan Kurri-Kurri sebagai pelabuhan Internasional yang telah menjadi persinggahan Portugis membawa barang komuditas pada rute Kerajaan Siang di Pangkaje'ne sebelum Gowa dan Manado Tua (Sulawesi Utara). Adapun tanggal, bulan dan tahunnya adalah hasil kesepakatan bersama masyarakat Mamuju. 

Lima tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. Lima tahun kemudian ditetapkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tanggal 4 Juli 1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi, Mamuju adalah salah satu daerah Tingkat II di Sulawesi, sehingga secara yuridis formal, Kabupaten Mamuju lahir sejak saat itu. Kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. Lalu setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan.

Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004. Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mandar yang tadinya merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 5 Oktober 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.

Manakarra
Ada kata yang khas menggambarkan Mamuju, yaitu "Manakarra". Manakarra adalah nama dari Lambang daerah Kabupaten Mamuju. Menurut asal katanya, kata Manakarra berarti tanah yang keras. Namun secara umum dapat berarti Pusaka yang sakti atau petunjuk.  

Road to Mamuju
Untuk ke Mamuju dari Makassar dapat ditempuh selama 10 hingga 12 jam perjalanan darat atau satu jam perjalanan udara. Jarak Makassar-Mamuju berkisar 446 km dengan kondisi jalan bervariasi dari baik hingga buruk, lurus dan jalan berkelok, hingga turunan dan tanjakan. Maklum, Mamuju terletak persis antara daerah pegunungan dan pantai. 

Waktu tempuh perjalanan darat Makassar-Mamuju setara dengan waktu perjalanan udara dari Jakarta ke Tokyo atau dari Makassar ke Arab Saudi. Menurut teori saya, tidak ada bus yang melayani rute Makassar-Mamuju atau sebaliknya yang melakukan perjalanan siang, hal ini karena perjalanan sangat jauh, penumpang lebih baik tidur dalam bus sepanjang malam daripada mabuk darat saat perjalanan siang. Oleh karena perjalanan jauh ini, bus rute Makassar-Mamuju memberi fasilitas “tidur nyaman dalam bus” berupa pendingin ruangan (AC), kursi super empuk, bantal, dan selimut. Fasilitas ini bervariasi pada tiap bus dengan tarif antara 120 ribu sampai 145 ribu rupiah. Ada juga bus memberi fasilitas televisi, bahkan internet (wifi) gratis. Untuk kenyamanan, penumpang diberi fasilitas bus yang masih layak pakai bahkan bus baru dengan peredam kejut dari udara.  

Kalau anda ingin ke Mamuju dengan jalur darat, dapat mengendarai bus yang berangkat kesana tiap malam. Sepengamatan saya ada beberapa armada bus yang melayani rute Makassar-Mamuju PP antara lain bus Litha (terminal bus Litha di daerah Tello samping SPN Batua), bus Bintang Timur (terminal bus Bintang Timur di daerah Tello depan MTOS), bus Bintang Prima (terminal bus Bintang Prima di daerah jalan Perintis depan Perumahan Telkomas), serta bus lain seperti Manggala Trans dan Piposs yang saya tak ketahui terminal bus khususnya.

Transportasi dan Akomodasi 
Berangkat malam dari Makassar, akan tiba pagi di Mamuju. Sesampai di terminal (baru) Mamuju, anda akan disambut beberapa tukang ojek dan sebuah taksi kalau beruntung. Saya memberanikan naik ojek mencari warung makan dan penginapan, saya takut naik taksi, jangan sampai argonya "lari kuda". Tarif ojek mulai 5000 rupiah untuk jarak sangat dekat. Sebagai catatan, jangan membayangkan transportasi massal di kota Mamuju, tidak ada angkot (pete-pete) di kota ini, ojek dan becak adalah alat transportasi umum disini yang menandakan kota Mamuju belum maju.

Bagi anda yang barusan ke Mamuju dan membutuhkan fasilitas akomodasi untuk istirahat atau menginap, tersedia beragam fasilitas di kota ini mulai dari wisma, penginapan, atau hotel berbintang dengan tarif sesuai fasilitas yang ada. Tarif penginapan dan hotel bervariasi mulai 75 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Menggantikan posisi Mamuju Beach Hotel yang legendaris, Hotel d’Maleo adalah hotel paling mewah di Mamuju, terletak di belakang kantor DPRD Mamuju di tepi pantai. Di depan kantor DPRD ada juga penginapan murah. Untuk kesini anda dapat naik ojek dari terminal baru dengan tarif 10 ribu rupiah.

Bagi anda yang mencari makanan, warung makan banyak tersebar di seantero kota dengan harga sesuai kantong. Saya sempat mencicipi masakan padang di jalan KS Tubun dan Sop Saudara plus ikan bakar di dekat Pasar. Sudah adakah fastfood di Mamuju? Entahlah, sebanding pertanyaan saya akan adanya sebuah pusat perbelanjaan (Mall).

Tempat Wisata
Tak ada tempat wisata yang sempat saya kunjungi di kota Mamuju. Saya hanya duduk-duduk sambil menyeruput kopi di tepi pantai Manakarra samping hotel Maleo dan shalat di Masjid Raya Mamuju.

Pantai Manakarra Mamuju


Masjid Raya Mamuju

Dua tempat ini saya rekomendasikan wajib anda kunjungi bila jalan-jalan ke Mamuju, karena gratis dan mudah dijangkau. Tempat wisata lain dapat anda cari sendiri di internet, sepertinya letaknya agak jauh dari pusat kota sehingga harus serius untuk pergi kesana. Saya sempatkan googling, wisata alam yang terdapat di Kabupaten Mamuju antara lain :
  • Pulau Karampuang terletak di Desa Karampuang Kecamatan Mamuju 
  • Permandian So'do terletak di Kelurahan Mamunyu Kecamatan Mamuju
  • Bone Tangnga terletak di Kecamatan Mamuju 
  • Air Terjun Tamasapi terletak di Kelurahan Mamunyu Kecamatan Mamuju
  • Anjoro Pitu terletak di Kecamatan Mamuju
  • Air Panas Padang Panga' terletak di Kecamatan Simboro Kepulauan
  • Gua Padang Panga' terletak di Kecamatan Simboro Kepulauan
  • Pantai Rangas terletak di Kecamatan Simboro Kepulauan
  • Gua Salletto terletak di Kecamatan Simboro Kepulauan 
  • Taman Wisata Bukit Jati Gentungan terletak di Kecamatan Kalukku
  • Pantai Lombang Lombang terletak di Kecamatan Kalukku
  • Gua Belang Belang terletak di Kecamatan Kalukku
  • Kayu Eboni Raksasa terletak di Kecamatan Kalukku
  • Pantai Samalon terletak di Kecamatan Kalukku
  • Pulau Bakengkeng terletak di Kecamatan Kalukku
  • Pasir Putih Tanjung Ngalo terletak di Kecamatan Tappalang Barat
  • Gua Dungkait terletak di Kecamatan Tappalang Barat
  • Air Terjun Lebani terletak di Kecamatan Tappalang Barat
  • Air Panas Pangsiangang terletak di Kecamatan Tappalang Barat
  • Tambang Emas Tradisional terletak di Kecamatan Papalang
  • Pantai Dato terletak di Kecamatan Sampaga
  • Air Terjun Biolo terletak di Kecamatan Tommo
  • Air Terjun Salu Ma'dinging terletak di Kecamatan Tommo
  • Perkebunan Kelapa Sawit terletak di Kecamatan Tommo
  • Air Terjun Taranusi terletak di Kecamatan Bonehau
  • Air Panas Maiso terletak di Kecamatan Bonehau
  • Gua Nenek Pulao terletak di Kecamatan Budong-Budong
  • Gua Tambulan terletak di Kecamatan Budong-Budong
  • Polo Pantai terletak di Kecamatan Pangale
  • Pantai Pangkang terletak di Kecamatan Pangale
  • Pantai Kombiling terletak di Kecamatan Pangale
  • Perkebunan Jeruk terletak di Kecamatan Pangale
  • Air Terjun Batu Parigi terletak di Kecamatan Tobadak
  • Pantai Kambunong terletak di Kecamatan Karossa
  • Pantai Kire terletak di Kecamatan Karossa
  • Tanjung Batu Oge terletak di Kecamatan Karossa 

Back to Makassar
Misi awal telah selesai, saatnya kembali ke Makassar. Anda dapat naik pesawat Lion Air dari Mamuju ke Makassar. Jadwalnya penerbangan hanya satu kali dalam sehari. Saya sendiri kembali ke Makassar dengan naik bus malam. Tiket bus dapat anda peroleh di terminal Mamuju. Ada banyak armada dari beberapa perusahaan bus disana. Seperti rute Makassar-Mamuju, rute Mamuju-Makassar dengan bus hanya ada pada malam hari. Namun anda dapat memesan tiket pagi atau siang hari sebelum berangkat agar anda tidak kehabisan tiket, apalagi di musim liburan dan hari raya. Selain membeli tiket di terminal, anda dapat memperoleh tiket juga di tengah kota pada perwakilan penjualan tiket bus dengan tarif yang sama.

 Terminal Baru Mamuju





sumber: mamujukab, wikipedia


1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...