10 Jan 2014

Efek Global Polar Vortex



Cuaca ekstrem superdingin yang melanda sejumlah wilayah Amerika Serikat (AS) mulai bergerak ke Pesisir Timur dan Selatan Bawah, yakni Texas Timur, Florida Utara, Florida Panhandle, dan sebagian besar Florida Tengah. Sebelumnya, suhu membeku di wilayah Midwest. Bahkan, suhu dirasakan terlalu dingin oleh beruang-beruang kutub di sejumlah kebun binatang. Di wilayah Selatan Bawah (Deep South), peringatan bahaya suhu dingin dikeluarkan pemerintah lokal. Mulai Texas Timur sampai ke Florida Panhandle. 

Suhu terdingin diperkirakan mencapai 20 derajat di bawah nol Celsius. Karena itu, sekolah dan perkantoran masih ditutup untuk menghindari jatuhnya korban. Temperatur udara anjlok sampai 8 derajat Celsius di Atlanta dan minus 6 derajat Celsius di wilayah pedalaman utara pegunungan Georgia. Suhu tersebut merupakan yang terdingin di Negara Bagian Georgia selama beberapa tahun terakhir. Suhu beku di sebagian wilayah West Virginia juga dilaporkan sebagai yang terdingin sepanjang 25 tahun terakhir. Bahkan, di Virginia, rekor suhu terdingin yang pernah tercatat pada 1950-an terpecahkan. Badan Meteorologi setempat melaporkan, termometer menunjukkan angka 3 derajat Celsius menjelang fajar di Bandara Udara Internasional Baltimore-Washington Thurgood Marshal dengan hembusan angin dingin mencapai minus 16 derajat Celsius. Di pinggiran Louisville, Kentucky, suhu udara anjlok sampai minus 22 derajat Celsius. John Tyler, seorang tuna wisma, terlihat sedang berkumpul bersama sejumlah rekan di sebuah restoran cepat saji. Mereka menginap di emperan restoran sejak Minggu malam. Dengan mengenakan baju tebal, dua lapis jas, dan topi wol, Tyler menyatakan tidak pernah menyangka suhu dingin awal tahun ini begitu mengkhawatirkan. 

Peramal cuaca mengungkapkan, sedikitnya 187 juta orang merasakan dampak dari polar vortex saat ini. Suhu dingin baru akan menyengat saat pagi dan sore. Suhu di bawah nol derajat Celsius yang diikuti hujan salju melumpuhkan aktivitas warga dan mengakibatkan sejumlah kasus kecelakaan. 

Hawa dingin dan beku itu disebut dengan nama Polar Vortex atau Pusaran Kutub. Pernah melihat film berjudul The Day After Tomorrow? Suasana dalam film tersebut muncul dan terjadi di dunia nyata tepatnya di Amerika Serikat. Saat ini, hampir separuh dari daratan di Amerika Serikat diterjang hawa dingin bersalju bahkan ada juga yang sampai membekukan tempat-tempat yang mengandung air, bahkan membekukan air terjun Niagara. 


Gelombang hawa dingin tersebut bergerak dari wilayah Selatan ke Timur Amerika Serikat dengan rata-rata suhu menyentuh titik terendah minus lebih dari 20 derajat Celcius.  Polar Vortex ini adalah hawa dingin yang 'lepas' dari Kutub Utara karena hembusan angin bertenaga cukup kuat dan menyapu setiap daerah yang dilaluinya. Polar Vortex tidak mirip seperti angin topan atau Nor'easter yang cepat datang dan cepat pergi. Kejadian ini merupakan suatu hal yang wajar terjadi di Kutub dan menjadi iklim tetap di sana. Namun, kali ini ada angin besar yang mendorong hawa dingin itu keluar dari zona kutub. Pada umumnya udara atau hawa dingin tersebut terbentuk pada waktu malam hari di mana langit sedang cerah yang memungkinkan hawa panas kalah dan akan menguap ke angkasa. 


Bahaya Polar Vortex ini adalah daging akan membeku hanya dalam lima menit apabila dibiarkan terkena hembusan hawa dingin ini tanpa pelindung. Bahkan mesin kendaraan pun tidak akan menyala terkena hempasan hawa dingin ini. Sampai saat ini, sedikitnya 16 jiwa melayang karena hawa dingin dan beku ini di Amerika Serikat. Suhu beku ini juga mengancam lahan pertanian sekaligus tanaman serta peternakan. 

Namun demikian "Polar vortex" yang merugikan Amerika Serikat diprediksi justru menguntungkan Indonesia untuk sesaat. Polar vortex secara langsung memang tidak akan berdampak bagi Indonesia. Aliran udara dingin takkan sampai wilayah khatulistiwa. Namun, secara tak langsung, polar vortex menguntungkan Indonesia sebab mengurangi dampak seruak dingin dari Siberia. Karena sekarang udara dingin sedang mengalir ke Amerika, aktivitas di Siberia belum terjadi. Di Indonesia, seruak dingin bisa berdampak pada peningkatan curah hujan dan risiko banjir. Seruak dingin Siberia diduga juga menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta pada tahun 2007 dan Januari 2013. Karena belum ada aktivitas di Siberia, Indonesia aman untuk sesaat. Curah hujan kurang. Risiko banjir di Jakarta lebih rendah. Namun berkurangnya hujan dan risiko banjir hanya untuk sesaat. Jadi, dalam jangka panjang, hujan dan banjir tetap harus diwaspadai.

1 komentar:

  1. Halo, nama saya Setiabudi, saya telah ditipu 8 Juta karena aku butuh modal besar dari 40 Juta, bisnis saya hancur sampai saya bertemu dengan seorang teman yang memperkenalkan saya dan suami saya ke Mrs Alexandra yang akhirnya membantu kami mendapatkan pinjaman dalam dirinya perusahaan, jika Anda membutuhkan pinjaman dan kontak pinjaman dijamin ibu yang baik Alexandra melalui email perusahaan.

    alexandraestherloanltdd@gmail.com
    atau alexandraestherfastservice@cash4u.com,

    Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; setiabudialmed@gmail.com informasi atau saran yang perlu Anda ketahui.
    Harap bijaksana.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...