24 Feb 2011

Indonesia 1 versus Turkmenistan 3





Indonesia takluk atas Turkmenistan, 1-3 di leg pertama Pra Olimpiade London 2012

Sebenarnya, saya tidak terlalu tertarik membahas mengenai sepakbola Indonesia karena Nurdin Halid belum turun dari puncak PSSI, bahkan terancam terpilih lagi (oppo) jika tidak ada revolusi di tubuh PSSI. Namun, setelah (sedikit) menikmati pertandingan sepakbola semalam, saya jadi tertarik dan penasaran untuk mengetahui seluk-beluk negara Turkmenistan. Mengapa Indonesia sampai kalah dari negara (yang masih asing di telinga saya) ini? Apakah luas wilayahnya lebih luas dari Indonesia? Ataukah jumlah penduduknya lebih banyak dari Indonesia?



Wilayah Turkmenistan berbatasan langsung dengan Iran di selatan, Afganistan di tenggara, Uzbekistan di utara, Kazakhstan di barat laut dan Laut Kaspia di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan hamparan gurun pasir Karakum. Negara ini memiliki cadangan gas alam terbesar kelima di dunia. Soal Luas wilayah dan penduduk, mari kita bandingkan :

Indonesia :
Luas Wilayah : 1,904,569 km2
Penduduk : 230.472.833 jiwa

Turkmenistan :
Luas Wilayah : 488,100 km2
Penduduk : 4.952.081 jiwa

Luas wilayah Indonesia empat kali dari Turkmenistan dan Jumlah penduduk Indonesia 46 kali dari Turkmenistan.
Kesimpulan awal, Indonesia jauh lebih baik dalam hal kuantitas luas wilayah dan jumlah penduduk dibanding Turkmenistan. Lantas mengapa Indonesia bisa kalah?

Ah, sepertinya dak nyambung hipotesa saya. Bukankah Thailand, Vietnam, Singapura, bahkan Malaysia yang jelas-jelas dibawah Indonesia dalam hal luas wilayah dan jumlah penduduk nyatanya sering mengalahkan Indonesia?

Mengapa bisa demikian?
Pertanyaan bodoh saya sejak dulu : "mengapa diantara ratusan juta orang Indonesia, tak ada manusia unggul 11 orang saja (22 jika ditambah cadangan) yang mampu menang dalam setiap pertandingan sepakbola?" Pertanyaan bodoh, Semua bisa menjawabnya, tentu saja karena "Indonesia tidak mempunyai 1 pemimpin yang berkualitas, yang mampu mencari atau membina 11 orang ini secara sistematis dan terencana. Dan paling parahnya, lebih dari separuh dari ratusan juta orang Indonesia ini bisanya cuma mengkritik (mencaci maki), bahkan merusak sepakbola Indonesia (mafia judi sepakbola)".

Sedih juga rasanya dengan kenyataan Indonesia kalah 1-3 dari Turkmenistan, Ayo buat gerakan Timnas tandingan yang ada Irfan Bachdim di dalamnya, biar kita bisa menang besar di Turkmenistan, tanpa Nurdin Halid. Hehehehe....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...