Phinisi Pernah ke Bulan
Nenek moyangku seorang pelaut
Tapi dia sudah pernah ke bulan
Injakkan kaki menanam lontar
Sambil minum ballo tala'
Nenek moyangku bercerita
waktu itu kita pergi pakai perahu
Tapi sayangnya di bulan itu
Tak ada pa'balu coto
Konon-konon, konon-konon
Itu hanya ceritaku
Konon-konon, konon-konon
Pergi di ...... Paccarita .....
Battu rate ma' ri bulang
Ma'rencong-rencong, ma'rencong-rencong
Makkuta'nang ri bintueng
Apa kananna maki dendang baule
Itulah lirik lagu "kacau" dari Sex Punk, band punk asal Makassar. Lirik Tak beraturan, makna simpang siur, namun itulah Punk dengan segala kekacauannya. Lirik ini jugalah yang membuat saya membuat postingan khusus tentang bahasa Makassar.
Entah saya ingin menggambarkan lagu ini dengan cara bagaimana. Kira-kira pesan apa yang hendak dibawa oleh si pencipta dan pelantun lagu selain membawa kekacauan? Sebuah kisah atau unek-unek mungkin?
Yang jelas, reffrain terakhir lagu ini menyelipkan lirik lagu daerah Makassar yang pernah populer (waktu saya masih kanak-kanak, mungkin), saya tidak tahu judul lagu dan liriknya. Apalagi anak muda si pembawa lagu di atas membawakannya dengan berkumur-kumur. Namun setelah googleing, saya dapat versi lain, tapi paling tidak maknanya hampir sama.
Battu ratema ri Bulang makutanang ri Bintoeng
Apaka kananna bunting lompo jako sallang
Punna nia doe’nu
Artinya:
Saya sudah berkunjung ke Bulan bertanya sama Bintang
Apa yang dia bilang (bintang) kamu akan kawin dengan meriah
Bila kamu punya uang…
catatan terjemahan :
ballo tala' = tuak manis dari pohon talak
pa'balu = penjual
coto = makanan khas Makassar dari daging dan jeroan sapi yang diberi kuah dengan bumbu khas Makassar
paccarita = tukang cerita, pendongeng
kata lain saya tak mengerti, tolong temans yang tahu terjemahkan sendiri nahh..Dibagian terakhir lebih kacau lagi, seperti rekaman live, masih ada "suara sisa" :
Ededeh, ballassimi anne anua, sangngeng virus masuk disini, bagusji nanti itu...
Tapi, salut deh buat Sex Punk... Cess dulue!!!
link download lagunya disini
http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2010/08/27/orang-makassarlah-yang-pertama-naik-ke-bulan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar