Pernahkah anda ke Pantai Losari, salah satu ikon wisata bahari Kota Makassar ? Pantai Losari terletak di sebelah barat kota Makassar, tepat di jantung Kota Makassar, Jalan Penghibur. Pantai ini menjadi tempat bagi warga Makassar untuk menghabiskan waktu pada pagi, sore dan malam hari menikmati pemandangan matahari terbit dan tenggelam serta dunia malam Makassar.
Letak Pantai Losari sangat strategis dan mudah diakses. Dari pelabuhan Sukarno Hatta Makassar, pantai ini dapat ditempuh sekitar 15 menit dengan mobil atau motor. Dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, dapat ditempuh sekitar 45 menit dengan menggunakan mobil atau motor. Tak usah khawatir soal harga tiket, kecuali tempat parkir, masuk di lokasi pantai bagi masyarakat umum tidak dipungut biaya (Gratis). Untuk mengakses seisi kota Makassar, di sekitar obyek wisata tersedia berbagai jenis kendaraan, seperti: angkot (pete-pete), taksi, dan becak yang siap mengantar para pengunjung berkeliling menikmati suasana Kota Makassar.
Dalam hal akomodasi, konsumsi dan keamanan, di sepanjang Jl. Penghibur tersedia fasilitas penginapan mulai dari wisma hingga hotel berbintang, restoran, kafe, rumah sakit, kantor polisi, warung kopi, dan berbagai tempat hiburan lainnya. Tidak jauh dari bibir pantai, terdapat pusat perbelanjaan kerajinan emas dan souvenir khas Kota Makassar di Jalan Somba Opu.
Entah dari Bahasa apa, namun sepengetahuan saya nama Losari tidak mempunyai arti khusus. Sebelum dikenal sebagai Losari, dulu warga Makassar menyebutnya Pasar Ikan. Di masa itu banyak pedagang pribumi yang berjualan. Pagi hari dimanfaatkan sebagai pasar ikan, sedangkan di sore hari dimanfaatkan pedagang lainnya untuk berjualan kacang, pisang epe dan makanan ringan khas Makassar lainnya. Dahulu, pantai ini juga dikenal dengan pusat makanan laut di malam hari serta disebut-sebut sebagai warung terpanjang di dunia (karena warung-warung tenda berjejer di sepanjang pantai yang panjangnya kurang lebih satu kilometer).
Salah satu penganan khas Makassar paling terkenal yang dijajakan di warung-warung tenda itu adalah pisang epe (pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan saus gula merah). Sekarang, warung-warung tenda pisang epe telah berubah menjadi gerobak ataupun gerobak sepeda yang tidak menetap di satu tempat (mungkin sebagai bentuk kewaspadaan dini jika tiba-tiba digusur tramtib Pol.PP).
Adapun warung-warung tenda yang bertahan menjajakan makanan laut, pisang epe, dan penganan lainnya telah dipindahkan pada sebuah tempat di depan rumah jabatan Walikota Makassar yang juga masih berada di sekitar Pantai Losari. Kawasan ini dinamakan kawasan Pantai Laguna, semacam tempat wisata kuliner di ujung selatan pantai Losari.
Geografis Kota Makassar dengan gugusan pulau-pulaunya menghasilkan kehidupan penduduk yang kental akan nuansa bahari. Sisi kehidupan tradisional dan modern tergambar di sepanjang pesisir pantai kota. Uniknya suasana pantai Losari menyajikan representasi gambaran kehidupan tersebut. Kawasan pantai Losari merupakan bagian wilayah kota yang melekat fungsi-fungsi kompleks yakni sebagai heritage area, Central Bussiness District dan tempat wisata.
Infrastruktur utama pantai Losari adalah jalan besar bernama jalan Penghibur yang di sisinya dibangun pembendung air berupa turap beton memanjang. Diantara jalan raya dan batas air terdapat Promenade berlatar pulau dan laut selat Makassar dan dibawahnya merupakan outlet buangan kota. Dalam kilasan sejarah Pantai Losari terlihat bahwa konsep ini sudah bertahan selama 59 tahun. Sekarang Pemerintah Kota Makassar telah mempercantik pantai ini dengan membuat anjungan seluas 100 ribu meter persegi, sehingga tampak lebih indah, bersih, bebas polusi dan nyaman untuk dikunjungi.
Sejarah Pantai Losari
Diawali tahun 1945, bangunan tambahan pantai yang pertama dibuat. Desain lantai dasar beton sepanjang 910 meter digagas oleh Pemerintah Wali Kota Makassar, DM van Switten (1945-1946). Dimasa pemerintahan NICA tersebut, pemasangan lantai dilakukan untuk melindungi beberapa objek dan sarana strategis warga di Jalan Penghibur dari derasnya ombak selat Makassar.
Tahun 2000 dilakukan penimbunan laut dengan maksud sebagai jalan dan tempat komersil. Selanjutnya tahun 2001 populasi pedagang kaki lima yang makin banyak kemudian direlokasi ke daerah reklamasi. Mulai terlihat pertumbuhan bangunan lain disepanjang pantai yang merangsak kearah laut. Mulai tahun 2010, kawasan pantai losari telah diramaikan bangunan-bangunan bernuansa futuristik seperti perumahan resort elit, gedung konvensi, mal, studio stasiun TV ala disneyland dan Center Point of Indonesia.
Banyak yang datang ke pantai Losari untuk duduk duduk menikmati pantai yang bersih, jogging disepanjang pedestrian, atau makan di warung pantai Laguna. (diujung paling selatan pantai). Tua muda akan datang kemari menikmati matahari terbenam disini sambil membeli makanan dari pedagang. Jika suka jogging, tempat ini juga sangat ideal. Udara bersih dan angin bertiup tanpa henti, matahari yang merah keemasan menyapu wajah manusia yang duduk bibir pantai.
Keunikan Pantai Losari
Pantai Losari memiliki keunikan dan keistimewaan yang sangat mempesona. Salah satu keunikannya adalah para pengunjung dapat menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari di satu posisi yang sama. Keistimewaan obyek wisata ini adalah para pengunjung dapat menikmati indahnya deburan ombak yang memecah tanggul pantai dan kesejukan “anging mamiri” yang bertiup sepoi-sepoi, sambil menyaksikan detik-detik terbenamnya matahari secara utuh di balik cakrawala, yaitu mulai dari perubahan warna hingga pergeseran posisinya sampai benar-benar hilang dari pandangan. Keistimewaan lainnya adalah para pengunjung dapat mengakses internet secara gratis melalui hot spot di sepanjang Pantai Losari.
Posisi pantai Losari sangat strategis dan menjadi bagian yang menyatu dengan suasana kota Makasar yang membentang sejauh kurang lebih 4 km. Pantai ini langsung dapat diakses dengan jalan protokol utama. Diseberang jalan bermunculan hotel dengan berbagai kelas. Sebut saja beberapa nama hotel yang lokasinya amat dekat dengan bibir pantai antara lain : Hotel MGH (Makassar Golden Hotel), Hotel Losari Beach, Hotel Quality, Hotel Imperial Aryaduta, dan Hotel Aston. Untuk mid-budget traveller, ada Hotel Losari Beach dan Hotel Kenari.
Lihat Peta Lebih Besar
Sumber :
nustaffsite.gunadarma.ac.id
gowata.blogspot.com
Foto :
wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar