2 Sep 2011

Stres dan Jelang Pernikahan




Menjelang pernikahan, banyak hal yang mesti dipersiapkan. Mengurus segala sesuatu jelang pernikahan adalah momen yang sangat sibuk, apalagi bila dilakukan sendiri oleh calon pengantin. Tidak jarang, pada saat-saat itu calon pengantin merasa stres.

Namun terlalu stres dapat menyebabkan beberapa gejala negatif. Menurut situs StressFocus, tanda-tanda stres mencakup hilangnya nafsu makan, sesak napas, penurunan berat badan, sulit tidur, perubahan suasana hati, depresi, sakit kepala, lekas marah dan kurang konsentrasi.

Sedangkan pada hari pernikahan nanti, pasti calon pengantin membutuhkan kondisi fisik yang prima dan dapat menikmati momen bahagia tersebut. Banyak hal yang dapat memicu stres, seperti hal-hal berikut ini.


1. Vendor pesta pernikahan
Vendor pesta seperti pengelola gedung/hotel, tenda, katering, dekorator, desainer gaun pengantin, penata rias wajah dan sebagainya akan membuat tingkat stres calon pengantin bertambah. Berbagai penawaran dan tuntutan dari vendor pesta pernikahan akan membuat calon pengantin uring-uringan dan sakit kepala. Apalagi jika ada hal-hal yang terjadi diluar perkiraan dan rencana sebelumnya, seperti tidak ada gedung yang memadai (gedung sudah penuh) karena terlambat memesan, kehilangan barang vendor atau mesti tawar-menawar harga lagi, ataupun vendor terlambat datang. Solusinya adalah buatlah jadwal jauh hari sebelumnya. Untuk gedung yang terkenal minimal pesan 6 bulan sebelum acara. Aturlah jadwal untuk bertemu semua vendor tersebut, jangan sampai jadwalnya bersamaan. Misalnya, untuk katering, pilihlah waktu bertemu vendor dua bulan sebelum hari-H, sedangkan untuk desainer empat bulan sebelumnya. Dengan jadwal tepat, Anda tak akan merasa terlalu tertekan. Buatlah aturan bersama secara tertulis dari masing-masing vendor, semacam perjanjian untuk memastikan harga, jadwal, dan aturan main lainnya agar calon pengantin tidak kelabakan nantinya.


2. Keluarga dekat atau sahabat yang bercerai
Khusus calon pengantin perempuan, pasti akan banyak orang yang membagi kisah pernikahan mereka pada Anda sebelum hari-H. Termasuk mereka yang gagal menjalankan biduk rumah tangga. Kalau dibawa perasaan, anda akan stres sendiri memikirkannya. Solusinya, jadikan pengalaman mereka sebagai pelajaran. Percayalah bahwa Anda dan calon suami dapat menjalankan kehidupan rumah tangga dan tak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti pasangan-pasangan yang bercerai ataupun terlihat tidak bahagia. Jika ada yang terasa mengganjal bicarakan dengan pasangan untuk mencari solusinya.

3. Opini dari keluarga dan kerabat
Suatu hal yang pasti, bahwa dalam menyiapkan pesta pernikahan, calon pengantin membutuhkan banyak masukkan. Namun jangan sampai masukkan-masukkan itu justru membuat calon pengantin bingung lantas stres. Perkuat dulu tema yang ingin dipilih untuk pesta. Seperti ingin melakukan prosesi adat apa, dan sebagainya. Setelah itu, calon pengantin bisa memilih-milih masukkan dari kerabat dan keluarga dengan baik.


4. Orang tua
Entah mengapa banyak pengalaman dari para calon pengantin yang bersitegang dengan orangtuanya menjelang pesta pernikahan. Hubungan yang kurang baik dengan orangtua sebelum pernikahan membuat beban calon pengantin tambah berat. Namun yang perlu dimengerti, orangtua calon pengantin pun mengalami rasa stres yang sama dengan calon pengantin. Khusus untuk orangtua mempelai perempuan, mereka harus menerima kenyataan bahwa dalam hitungan waktu, putri kecilnya akan menikah dan tak lagi menjadi tanggung jawab mereka. Daripada bersitegang, lebih baik calon pengantin menghabiskan waktu dengan orang tua dengan saling berbicara dari hati ke hati.

5. Pasangan
Bisa jadi orang yang membuat calon pengantin stres justru pasangannya masing-masing, apalagi bagi pasangan yang sebelumnya menjalani proses pacaran. Ada-ada saja masalah yang dihadapi disebabkan oleh calon pasangan. Masing-masing calon pengantin harus menyadari bahwa stres pasti juga dialami pasangannya. Tambah dekat hari H, tambah banyak tekanan yang dirasakan. Tapi itu hanyalah perasaan masing-masing, jangan sampai tekanan-tekanan yang calon pengantin alami justru menjadi bumerang bagi hubungan. Jika perlu, batasi pertemuan antar calon pengantin, sehingga menjelang pernikahan, calon pengantin akan merasakan kerinduan yang teramat sangat terhadap pasangan masing-masing.

Bagaimana dengan anda ? Bagi yang ingin menikah tak perlu terlalu stres, bersabarlah, semua akan berlalu dengan sendirinya. Bagi yang sudah menikah, silahkan berbagi pengalaman anda disini.

referensi: wolipop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...