Gedung atau bangunan beton sudah menjadi keniscayaan bagi kota Metropolitan, termasuk Makassar. Karena itu, ada yang menyebut Makassar adalah kota Beton, Makassar adalah Kota Ruko, ataupun sebutan unik lainnya. Namun, gedung di Makassar belum se mentereng di Jakarta sebagai ibukota Nusantara. Namun, kota Makassar menunjukkan perkembangan pesat dalam pertumbuhan gedung. Beberapa diantaranya ada gedung ataupun bangunan yang unik dan menarik, menurut pandangan mata dan hati saya antara lain.
Gedung Menara Phinisi UNM
Gedung ini terletak di Kampus Universitas Negeri (UNM) Makassar, Jl Andi Pangerang Pettarani. Saya baru pertama kali melihat secara langsung gedung unik berbentuk layar perahu seperti ini. Gedung ini biasa juga disebut gedung Tellu Cappa (tiga Puncak), atau Phinisi. Konsep dasar gedung ini didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar dan sekaligus Sulawesi Selatan.
Eksplorasi desain gedung ini mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa/empat persegi), dan maha karya perahu pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan. Gedung ini menjadi gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid. Bangunan ini sebagai perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Desain gedung ini bermula dari kontes arsitektur gedung UNM tahun 2008 lalu yang dimenangkan oleh Yu Sing. Untuk mewujudkan gedung ini, dibuatlah berbagai macam tim antara lain Arsitek gedung adalah Genesis Principal Architect. Tim desain terdiri dari Benyamin Narkan, Eguh Murthi Pramono, Iwan Gunawan. Gedung ini mulai dibangun tahun 2009 dan masih berlangsung hingga sekarang.
Gedung Miring Telkomsel
Gedung lurus sudah biasa, gedung miring di luar kebiasaan. Itulah uniknya, Gedung Telkomsel Makassar di bilangan Jl. Pettarani Makassar berdesain miring. Nama resmi gedung ini sebenarnya adalah Baruga Telkomsel namun karena keunikannya kerap disebut 'gedung miring'.
Gedung ini berlantai 5 dengan luas 4.780. Gedung ini pertama dibangun pada 18 Mei 2010 dan selesai pada 1 Juni 2011. Gedung ini didesain khusus dengan konsep High Tech yang futuristik yang mengambil filosofi Logo Telkomsel, berbentuk jajaran genjang yang mencerminkan teknologi Telkomsel bisa memenuhi kebutuhan akses telekomunikasi di wilayah Timur Indonesia secara cepat dan optimal.
Lapangan Karebosi Link
Pusat perbelanjaan atau Mall pada umumnya ada di gedung pertokoan, namun Mall ini dibangun di bawah lapangan. Awalnya, bangunan ini hanyalah "Lapangan Biasa" yang berfungsi sebagai alun-alun Kota Makassar, Lapangan Karebosi. Namun disulap sedemikian rupa oleh pemerintah kota Makassar menjadi Lapangan dan Mall dalam sebuah upaya revitalisasi. Upaya revitalisasi lapangan yang dilakukan Pemkot Makassar kerjasama dengan investor Kota Makassar, PT Tosan Permai Lestari milik Hasan Basri (Bang Hasan) yang awalnya mendapat tantangan banyak pihak, kini terbukti mampu menghadirkan Karebosi Baru (The New Karebosi) dengan tetap mempertahankan kebanggaan masa silam Karebosi ‘Landmark’ Kota Makassar, sebagai lapangan upacara dan lapangan olahraga milik publik yang berlokasi di jantung kota.
Jika sebelum revitalisasi elevasi permukaan lapangan berada sekitar 80 cm di bawah permukaan jalanan sekitarnya, sehingga di musim hujan selalu digenangi air. Kini kondisi justru sudah menjadi sebaliknya, permukaan 3 lapangan sepakbola sudah di atas 80 cm dari permukaan jalanan sekitarnya. Justru permukaan panggung upacara, helipad, lapangan baseball, futsal, dan arena olahraga sepatu roda yang menjadi atap lantai Karebosi Link – mall bawah tanah, permukaannya lebih tinggi lagi. Karebosi Link merupakan mall bawah tanah pertama di Indonesia. Dari mall ini pun ada terowongan bawah tanah yang dapat dilalui pejalan kaki maupun kendaraan bermotor melintas di bawah Jl. A.Yani ke pusat perbelanjaan MTC. Lahan parkir kendaraan bawah tanah di Karebosi Link merupakan yang pertama di Kota Makassar. Dapat dijadikan model pengembangan dalam upaya mengatasi kemacetan lalu-lintas akibat penggunaan trotoar dan badan jalan lataran keterbatasan lahan parkir.
Lapangan Karebosi yang sejak masa Kerajaan Gowa – Tallo abad XVI – XVII dalam kondisi lapang sebagai lahan persawahan, plontos tanpa pohon-pohon pelindung. Saat ini sudah menghijau dengan tumbuh suburnya ratusan pohon pelindung sekeliling lapangan. Lintasan seputar 3 lapangan sepak bola yang sejuk, sekarang tampak sepanjang hari tak pernah sepi dari orang-orang yang melakukan jogging atau sekedar relaksasi. Kebanggaan lama Karebosi sebagai lapangan tempat dilakukan Shalat Idul Fitri maupul Idul Adha bagi umat Islam, juga tetap terjaga, ditata lebih cantik. Bahkan Sebuah masjid berkapasitas 500-an jamaah dibangun di pojok barat Lapangan. Pohon Beringin besar yang dahulu menjadi ciri Lapangan Karebosi masih tetap dipelihara penataan taman sekelilingnya yang membuat susana lebih indah dan nyaman. Tujuh Makam tak bernama di tengah lapangan Karebosi pun tetap dipertahankan di tempatnya. Bahkan dilakukan renovasi dengan memberikan pengamanan kotak kawat sekelilingnya.
Menara Balaikota Makassar
Sebenarnya tak ada yang unik dan menarik dari Gedung ini, biasa saja. Dengan desain seperti Gedung Sate Bandung, Menara Balaikota Makassar kalah jauh. Demi menjadikan pemerintahan lebih sehat dan profesional, di tengah Kantor Wali Kota Makassar dibangun sebuah menara yang disebut Menara Balaikota. Apa uniknya? Menara Balaikota Makassar mulai dibangun tahun 2003, hingga sekarang (2012) belum juga rampung. Delapan tahun lebih belum juga rampung, itulah uniknya gedung ini.
Itulah 4 bangunan atau gedung unik di Makassar versi saya, ada beberapa lagi sebenarnya yang dianggap menarik seperti Gedung Graha Pena atau Menara Bosowa. Namun yang lain saya anggap tidak lebih menarik.
[dari berbagai sumber]