25 Nov 2011

Peraih Medali dan Bonus Terbanyak SEA Games 2011



SEA Games biasa dikenal sebagai Pesta Olahraga Negara-negara se-Asia Tenggara. Penyelenggaraan SEA Games kali ini adalah yang ke 26 kalinya dan dilaksanakan selama 11 hari terhitung sejak 11 November 2011 - 22 November 2011 di dua kota di Indonesia, Palembang dan Jakarta, memperebutkan 542 medali emas dari 44 cabang olahraga yang dipertandingkan. Tahun 2011 ini adalah keempat kalinya Indonesia menjadi tuan setelah SEA Games X 1979, SEA Games XV 1987, dan SEA Games XIX 1997.

Sebagai kota penyelenggara utama, Palembang memusatkan pertandingan di Kompleks Olahraga Jaka Baring yang mencakup area seluas 45 ribu meter persegi dan juga di pusat olahraga Gelora Sriwijaya Palembang. Di Jakarta, pertandingan dipusatkan di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang merupakan stadion terbesar dan tertua di Indonesia.

Panitia penyelenggara SEA Games atau yang biasa disingkat menjadi INASOC menyatakan ada empat kunci sukses yang berhasil dicapai selama pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara ini berlangsung, yakni sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses pewarisan dan yang tidak kalah pentingnya adalah sukses ekonomi kerakyatan.

Berikut daftar detail mengenai cabang olahraga yang dipertandingkan di Indonesia SEA Games ke 26 Tahun 2011.




No. Sports
1. Aquatics
2. Archery
3. Athletics
4. Badminton
5. Baseball
6. Basketball
7. Billiards & Snooker
8. Bowling
9. Boxing
10. Bridge
11. Canoeing
12. Chess
13. Cycling
14. Equestrian
15. Fencing
16. Fin Swimming
17. Football
18. Futsal
19. Golf
20. Gymnastic
21. Judo
22. Karate
23. Paragliding
24. Pencak Silat
25. Petanque
26. Roller Sports
27. Rowing
28. Sailing
29. Sepaktakraw
30. Shorinji Kempo
31. Shooting
32. Softball
33. Soft Tennis
34. Table Tennis
35. Taekwondo
36. Tennis
37. Traditional Boat Race
38. Volleyball
39. Vovinam
40. Wall Climbing
41. Water Ski
42. Weightlifting
43. Wrestling
44. Wushu


Perolehan Akhir Medali
no Negara gold silver bronze Jumlah
1INDONESIA182 151 143 476
2THAILAND109 100 120 329
3VIETNAM96 92 100 288
4MALAYSIA59 50 81 190
5SINGAPURA42 45 73 160
6PHILIPINA36 56 77 169
7MYANMAR16 27 37 80
8LAOS9 12 36 57
9KAMBOJA4 11 24 39
10TIMORLESTE1 1 6 8
11BRUNEIDARUSSALAM0 4 7 11
TOTAL 554 549 704 1807

Indonesia telah berhasil menjadi juara umum seagames 2011. Siapa sajakah atlet yang berhasil meraih medali terbanyak? berikut ini adalah daftarnya.

  1. I Gede Siman Sudartawa (Renang) : 4 emas (100 meter gaya punggung, 200 meter gaya punggung, 50 meter gaya punggung dan 4×100 meter estafet gaya ganti beregu putra)
  2. Uyun Muzizah (Balap Sepeda) : 3 emas, 1 perunggu. (emas pada track points race 20 km, scatch race 5 km dan omnium, perunggu pada individual time trial 500 meter)
  3. Cherry Bonaria (Paralayang) : 3 emas (beregu putri dan perseorangan putri)
  4. Triyaningsih (Atletik): 3 emas (5.000 mtr, 10.000 meter dan marathon)
  5. Chritopher Rungkat (Tenis) : 3 emas (beregu putra, tunggal putra, dan ganda putra)
  6. Prima Simpatiaji (Soft Tenis): 3 emas (beregu putra, tunggal putra, ganda putra)
  7. Eka Octarorianus (Dayung): 3 emas (1000 meter Kano 1, 1000 mtr Kano 2 dan 200 mtr Kano 2)
  8. Anwar Tarra (Dayung) : 2 emas (1000 mtr Kano 2 dan 200 mtr Kano 2)
  9. Franklin Ramses Buruni (Atletik) : 2 emas (100 meter putra dan 200 meter putra)
  10. Agus Prayogo (Atletik): Peraih 2 emas (5.000 dan 10.000 meter putra)
  11. Kristina (Bridge): 2 emas (butler pasangan putri dan beregu putri)
  12. Umar Syarif (Karate): 2 emas (kumite putra 84 kg dan kumite beregu putra)
  13. Donny Darmawan (Karate): 2 emas (Kumite putra -60 kg dan kumite beregu putra)
  14. Ni Kadek Wulandari (Vovinam) : 2 emas (tunggal tangan kosong dan beregu putri)
Sejak sebelum SEA Games XXVI digelar, Menpora memang telah melontarkan janji akan memberikan bonus bagi para atlet Indonesia yang berhasil meraih medali dengan rincian Rp 200 juta untuk peraih emas, Rp 50 juta peraih perak, serta Rp 25 juta untuk peraih perunggu. Dari daftar diatas, tentunya sudah diketahui siapa peraih bonus terbanyak seagames 2011. Selamat buat Indonesia, khususnya para atlet yang berhasil mengharumkan nama bangsa. Terima Kasih.

18 Nov 2011

Peraturan Khusus Futsal yang Unik


Tim nasional futsal putra dan putri mengawali pertandingan futsal SEA Games 2011 di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (17/11), dengan tidak mulus. Timnas putra ditahan Vietnam 2-2, sedangkan putri digilas Thailand 8-0. Bahkan Timnas putra Indonesia nyaris saja kalah andai saja tidak ada gol Hairul Saleh Ohorella 12 detik sebelum laga berakhir. Pada pertandingan di Grup B, Thailand yang merupakan salah satu tim kuat di Asia mencukur Myanmar 17-0.

Futsal, atau sepak bola mini adalah permainan yang mulai merakyat di Indonesia. Lihat saja lapangan futsal yang semakin menjamur di sekitar kita dengan harga sewa yang relatif masih mahal ataupun orang yang dengan senang hati mengupdate statusnya di sosial media tentang kegemarannya bermain futsal. Tidak jarang status tersebut mengumbar kebahagiaan saat akan atau telah bermain futsal. "It's futsal day!!", atau "capeknya habis futsalan" atau "happy futsal day in .........." atau "jadi main futsal sebentar? jam berapa?" adalah contoh status di Facebook mengenai euforia futsal.

Salah satu yang menyebabkan futsal booming adalah tersedianya lahan yang relatif lebih sempit dibanding sepak bola yang membutuhkan lahan yang luas, dan ada saja pebisnis yang memanfaatkan momentum ini untuk membangun dan menyediakan lapangan futsal untuk disewakan. Relasi antara masyarakat pecinta futsal dan pebisnis sewa lapangan futsal inilah yang membuat futsal semakin booming dan -menurut saya- lebih digemari -dimainkan, bukan ditonton- daripada sepakbola.

Sepengamatan saya, futsal memang sangat menarik dan bagi sebagian orang bahkan menjadi candu, tak lengkap rasanya bila dalam seminggu tidak bermain futsal. Beban hidup sepertinya hilang ditelan seiring derasnya keringat mengucur sehabis main futsal. Tak terasa uang ludes karena saweran menyewa lapangan futsal yang berbanderol Rp.100.000,- hingga Rp.150.000,- per jamnya. Asal tendang, asal bola bisa masuk ke jaring gawang lawan, puaslah sudah, tanpa harus tahu peraturan sesungguhnya permainan futsal.

Sepengetahuan saya, walaupun memiliki aturan umum yang sama dengan sepak bola, ada peraturan khusus futsal yang berbeda dengan sepak bola (football). Di futsal, tidak ada istilah offside, tendangan gawang bisa menjadi "buangan gawang", tidak ada lemparan ke dalam (hanya tendangan ke dalam) jika bola keluar, kick off bisa langsung tendangan ke gawang, dll. yang umum dipraktekkan dalam permainan futsal di masyarakat.

Namun, setelah menyaksikan pertandingan futsal sea games antara Indonesia melawan Vietnam ternyata ada lagi peraturan futsal yang lebih spesifik dan -menurut saya- cukup unik, beberapa diantaranya adalah

* Dilarang melakukan backpass ke kiper jika kiper dalam posisi tidak menyerang (diasumsikan kiper menyerang jika berada di luar garis gawang). Tendangan bebas langsung otomatis diberikan pada pemain lawan jika melakukan backpass seperti ini. Saya yakin, dalam permainan futsal di masyarakat umum, backpass sangat sering dilakukan namun tidak dianggap sebagai sebuah pelanggaran.

* Dilarang menguasai bola oleh satu orang selama 4 detik atau lebih.

* Fungsi penjaga gawang (kiper) dapat berubah menjadi penyerang (saya lupa istilahnya) yang memungkinkan mengurung pertahanan lawan, namun si kiper (yang beralih fungsi jadi penyerang) ini tidak boleh menyentuh bola dengan tangan walaupun berada di dalam garis gawang.

Itulah beberapa aturan yang baru saya ketahui. Karena penasaran, saya akhirnya me repost dari wikipedia soal sejarah dan peraturan futsal.

Istilah "futsal" berasal dari bahasa Spanyol atau Portugis, futbol dan sala. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan.

Sejarah
Futsal diperkenalkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutama di Brasil. Keterampilan yang dikembangkan dalam permainan ini diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Saat ini Brasil menjadi pusat futsal dunia dan permainan ini berada di bawah naungan FIFA di seluruh dunia.

Piala Amerika Selatan adalah Pertandingan futsal internasional pertama yang diadakan pada tahun 1965 yang dijuarai oleh Paraguay. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya pada tahun 1984.

Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil kembali juara pada Kejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.

Peraturan
Futsal memiliki peraturan tersendiri dibandingkan sepakbola, semua peraturan permainan futsal sudah disepakati dan diatur tersendiri oleh FIFA. Tetapi, dengan menghormati kesepakatan dari asosiasi-asosiasi terkait dan yang telah membuat prinsip-prinsip umum dari peraturan-peraturan ini, peraturan permainan futsal dapat diubah penerapannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan pemain khususnya yang berusia di bawah 16 tahun, wanita atau untuk pemain yang sudah cukup berumur (melebihi 35 tahun) dan pemain yang memiliki kekurangan-kekurangan tertentu.
Hal-hal yang diperbolehkan untuk diadakan perubahan adalah :
- Ukuran lapangan
- Ukuran, berat, dan bahan bola
- Lebar dan tinggi mistar gawang
- Durasi babak/periode permainan
- Penggantian/Pemain cadangan
Berkenaan dengan jenis kelamin, peraturan-peraturan tetang wasit, pemain dan para petugas lainnya adalah berlaku sama baik bagi jenis kelamin pria maupun wanita.

Lapangan
Lapangan harus persegi panjang. Panjang garis batas kanan dan kiri lapangan (touch line) harus lebih panjang dari garis gawang.
  1. Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25 m. Standar Internasional: panjang 38-42 m x lebar 18-25 m
  2. Lapangan ditandai dengan garis-garis yang melekat pada lapangan dan garis-garis tersebut berfungsi sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih panjang disebut sebagai garis pembatas lapangan. Dua garis pendek disebut garis gawang.
  3. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
  4. Lapangan dibagi dua yang dibelah oleh garis tengah lapangan. Tanda/Titik tengah ditandai dengan sebuah titik di tengah-tengah garis tengah lapangan. Titik tengah dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan radius 3 meter
  5. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
  6. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
  7. Garis penalti kedua: 10 m dari titik tengah garis gawang
  8. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
  9. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
  10. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif (M Sport Court interlock multi tiles flooring)
Lapangan dan perangkatnya adalah seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah ini :



Bola
  1. Ukuran: 4
  2. Keliling: 62-64 cm
  3. Berat: 390-430 gram
  4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
  5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu bahan tak berbahaya)
Jumlah pemain (per tim)
  1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
  2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2 (tidak termasuk cedera)
  3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
  4. Jumlah wasit: 2
  5. Jumlah hakim garis: 0
  6. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
  7. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)
  8. Wasit tidak boleh menginjak arena lapangan , hanya boleh di luar garis lapangan saja , terkecuali jika ada pelanggaran-pelanggaran yang harus memasuki lapangan
Perlengkapan pemain
  1. Kaos bernomor
  2. Celana pendek
  3. Kaos kaki
  4. Pelindung lutut
  5. Alas kaki bersolkan karet
  6. Lap Handuk
  7. Sarung Tangan Kiper
  8. pelindung betis (deker)
Lama permainan
  1. Lama normal: 2x20 menit
  2. Lama istirahat: 10 menit
  3. Lama perpanjangan waktu: 2x10 menit (bila hasil masih imbang setelah 2x20 menit waktu normal)
  4. Ada adu penalti (maksimal 5 gol) jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai
  5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
  6. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit
Peraturan Lainnya

Daerah Pinalti ditentukan pada setiap sisi akhir dari lapangan sebagai berikut :
  • Seperempat lingkaran dengan radius 6 meter berada ditengah-tengah pada garis gawang. 
  • Seperempat lingkaran digambarkan dari garis gawang sampai bertemu dengan garis bayangan yang berada ditengah pada sudut kanan pada garis gawang dari sisi luar posisi tiang gawang. 
  • Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan oleh garis sepanjang 3.16 meter yang membentang sejajar dengan garis gawang.
  • Garis kurva yang terbentuk merupakan garis terluar dari daerah penalti yang disebut sebagai Garis Wilayah Penalti.
  • Titik Penalti berjarak 6 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal dan berjarak sama diantara kedua tiang terebut
  • Titik Penalti Kedua berjarak 10 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal dan berjarak sama diantara kedua tiang tersebut.
  • Bujur Sudut (Titik Tendangan Pojok)
  • Seperempat lingkaran dengan radius 25 cm di setiap sudut lapangan
Zona Pengganti Pemain
Zona Pengganti Pemain ditempatkan persis di depan bangku tim dimana cadangan dari tim official berada. Zona ini adalah tempat dimana pemain masuk dan keluar lapangan apabila terdapat pergantian pemain. Zona Penggantian Pemain memiliki panjang 5 meter. Zona ini ditandai pada setiap sisinya dengan sebuah garis yang memotong garis pembatas lapangan. Lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm berada di dalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan. Jarak antara masing-masing zona penggantian pemain dengan titik perpotongan garis tengah lapangan dengan garis pembatas lapangan adalah 5 meter. Ruang yang bebas ini, secara langsung berada di depan meja penjaga waktu, harus tetap terjaga kebebasan pandangannya.

Gawang
Gawang harus ditempatkan pada tengah-tengah dari garis gawang. Gawang terdiri dari dua buah tiang sejajar vertikal dengan jarak yang sama dari setiap sudut dan pada sisi atasnya dihubungkan dengan batang horisontal
Jarak kedua tiang vertikal adalah 3 meter dan jarak dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan lapangan adalah 2 meter Tiang vertikal maupun tiang horisontal memiliki lebar dan kedalaman 8 cm. Net (jaring), terbuat dari tali rami, goni, atau nilon. Dikaitkan pada kedua tiang vertikal dan tiang horisontal pada sisi belakang gawang. Bagian yang bawah didukung oleh batangan melengkung ataupun bentuk lainnya untuk memberi ketahanan yang cukup. Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian dalamdari posisi gawang langsung ke arah sisi luar lapangan, minimal 80 cm pada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah (permukaan lapangan). Gawang dapat dipindah-pindahkan tetapi harus dapat tetap kokoh berdiam aman di permukaan lapangan selama pertandingan berlangsung.

Permukaan Lapangan
Permukaan lapangan haruslah mulus dan rata serta tidak kasar atau kesat.Penggunaan bahan dari kayu atau bahan buatan lainnya lebih dianjurkan. Beton ataupun Bata harus dihindarkan unutk menghindari kemungkinan cedera.

Keputusan dan Penegasan
Jika ukuran garis gawangadalah 15 meter dan 16 meter, radius ukuran seperempatnya lingkaran hanya sebesar 4 meter. Dalam hal ini, titik penalti tidak lagi ditempatkan pada garis wilayah penalti, tetapi berada tetap pada jarak 6 meter dari titik tengah antara posisi Tiang gawang. Penggunaan (lempengan) tanah rumput, ataupun tanah rumput buatan atau tanah lembut diperbolehkan untuk pertandingan yang dimainkan di dalam kompetisi domestik, tetapi tidak diperbolehkan untuk pertandingan internasional.

Tanda garis putih 5 meter dari busur pojok lapangan dibuat agar diperhatikan oleh pemain pada saat dilakukannya sepak pojok. Lebar tanda ini adalah 8 cm

Tempat duduk para pemain cadangan dan official adalah di belakang garis pembatas lapangan tepat disamping zona bebas yang berada di depan meja penjaga waktu.

Pelanggaran dan Kartu
Pelanggaran yang terjadi di lapangan merupakan kewenangan wasit untuk memberikan hukuman kepada pemain yang melanggar. Sedangkan tim dari pemain yang dilanggar memperoleh kompensasi berupa tendangan bebas langsung atau tendangan bebas tidak langsung bahkan tendangan penalti . Selain itu, pemain yang melakukan pelanggaran dapat dikenakan sanksi disiplin berupa kartu kuning atau kartu merah.
Bentuk hukuman tidak boleh mendapat intervensi dari berbagai pihak sehingga seluruh pihak menghormati segala keputusan wasit .

Kartu Kuning
Kesalahan sekecil apapun dapat memberikan dampak negatif kepada sebuah tim. Maka dari itu, pemain diharapkan dapat menjaga konsentrasi agar terhindar dari situasi yang menyulitkan timnya. Pemain dinyatakan mendapatkan kartu kuning dari wasit jika pemain tersebut melakukan tindakan tergolong pelanggaran permainan yaitu.
  • Dinyatakan bersalah karena melakukan tindakan yang dianggap tidak baik dan sopan oleh wasit.
  • Menunjukkan perbedaan pendapat melalui perkataan atau aksi yang tidak sportif.
  • Melakukan pelanggaran terhadap peraturan permainan untuk kesekian kalinya.
  • Sengaja memperlambat waktu permainan pada saat memulai kembali permainan.
  • Mengabaikan perintah wasit untuk menjaga jarak yang telah ditentukan ketika terjadi tendangan bebas, tendangan ke dalam tendangan gawang, atau tendangan sudut.
  • Melanggar prosedur pergantian pemain dan masuk atau keluar lapangan tanpa seijin dari wasit saat pertandingan berlangsung.
Kartu kuning merupakan simbol peringatan pertama yang tersirat bagi pemain yang melakukan pelanggaran. Pemain yang telah memperoleh peringatan berupa kartu kuning hendaknya lebih berhati-hati. Jika melakukan pelanggaran lagi yang tergolong berat menurut pengamatan wasit maka pemain yang telah mendapat kartu kuning akan diberikan kartu kuning kedua yang otomatis jadi kartu merah.

Kartu Merah
Kartu kuning kedua akan berakumulasi pada kartu merah sehingga membuat pemain tersebut dikeluarkan dari lapangan . Peraturan futsal tentang pemberian kartu merah kepada pemain maupun pemain cadangan apabila melakukan salah satu tindakan sebagai berikut.
  • Memperagakan permainan kasar atau aksi tidak sportif setelah mendapatkan kartu kuning seperti menendang, memukul, meludahi, atau membuat perkataan menghina pemain lawan maupun pelatih lawan.
  • Secara sengaja berupaya melakukan aksi di area penalti yang bertujuan untuk menggagalkan kesempatan lawan mencetak gol .
  • Menerima kartu kuning kedua dalam satu pertandingan.
Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (sent off) tidak dapat kembali bermain maupun berada di bangku cadangan bersama rekan setim lainnya. Pemain tersebut harus meninggalkan daerah sekitar lapangan. Tim yang pemainnya mendapat kartu merah dapat menambah seorang pemain jika tim lawan mencetak gol. Akan tetapi jika tidak terjadi gol maka waktu selama 2 menit menjadi masa tunggu untuk memasukkan pemain baru setelah pemain yang diberi kartu merah meninggalkan lapangan.

Kejuaraan futsal terkemuka

Piala Dunia Futsal FIFA
  • 1989 (di Roterdam, Belanda): dimenangkan Brasil
  • 1992 (di Hong Kong): dimenangkan Brasil
  • 1996 (di Barcelona, Spanyol): dimenangkan Brasil
  • 2000 (di Guatemala): dimenangkan Spanyol
  • 2004 (di Taiwan): dimenangkan Spanyol.
  • 2008 (di Brasil): dimenangkan Brasil.
Piala Dunia Futsal AMF
  • 1982 (di Sao Paulo, Brazil): dimenangkan Brazil
  • 1985 (di Madrid, Spanyol): dimenangkan Brazil
  • 1988 (di Melbourne, Australia): dimenangkan Paraguay
  • 1991 (di Milan, Italia): dimenangkan Portugal
  • 1994 (di Argentina): dimenangkan Argentina
  • 1997 (di Meksiko): dimenangkan Venezuela
  • 2000 (di La Paz, Bolivia): dimenangkan Kolombia
  • 2003 (di Paraguay): dimenangkan Paraguay.
  • 2007 (di Mendoza, Argentina): dimenangkan Paraguay
sumber:
wikipedia
Download Peraturan Futsal

Nokia Lumia, Ponsel Windows Pertama Nokia


Nokia telah resmi memperkenalkan Nokia Lumia 800 dan disusul kemudian dengan memperkenalkan Nokia 710 di ajang Nokia World. Kedua smartphone ini merupakan perangkat Windows Phone 7.5 Mango kreasi Nokia yang telah lama dinanti. Nokia Lumia 800 merupakan ponsel pertama Nokia bersistem operasi Windows. Nokia Lumia 800 alias SeaRay mengusung prosesor single-core Scorpion berkecepatan 1.4 GHz, RAM 512 MB, dan memori internal berkasitas 16 GB. Menariknya, Microsoft enyediakan media penyimpan data berbasis awan dengan kapasitas 25 GB.

Pada sektor display, Nokia Lumia 800 didukung layar ClearBlack AMOLED berukuran 3.7 inci. Sementara di sektor alat pengabadi gambar, Lumia 800 masih menyematkan optik dari Carl Zeiss beresolusi 8 MP (f/22), dengan fasilitas auto-focus plus lampu flash LED ganda. Sama seperti Nokia N9, smartphone Lumia 800 juga menerapkan kartu micro-SIM. Ponsel pintar ini hadir dengan beberapa pilihan warna atraktif seperti Biru, Magenta, dan Hitam.

Nokia Lumia 800 diluncurkan di beberapa negara di Eropa pada bulan November ini, dengan estimasi harga sekitar 420 (Rp5,2 juta-an) untuk Nokia Lumia 800 dan 270 (Rp3,3 juta-an) untuk Nokia Lumia 710. Sebagai generasi pertama smartphone Nokia dengan sistem operasi Windows Phone, Nokia Lumia 800 dan Lumia 710 memang sangat ditunggu kehadirannya. Tak heran memang, mengingat kehadirannya yang mengusung sistem operasi Windows Phone plus sejumlah fitur baru yang ditawarkan, keduanya memang digadang-gadang bakal siap bersaing dengan para kompetitornya.

Sayangnya, bagi pengguna yang sebelumnya mendambakan hadirnya fitur berbagi internet, baik di Nokia Lumia 800 dan 710 sepertinya bakal gigit jari. Pasalnya, berdasarkan laporan terbaru yang dilansir pocketnow, disebutkan jikalau kedua ponsel WP Nokia itu tidak didukung dengan hadirnya fitur tersebut. Kabar tak sedap ini datang dari sebuah thread di forum Nokia, ketika ada satu pengguna yang secara khusus menanyakan tentang dukungan tethering pada 800.


Terkait dengan pertanyaan itu, seorang 'pakar teknis' yang juga sumber dari Nokia menerbitkan informasi sebagai tanggapannya, dengan menyatakan bahwa 'penggunaan modem/tethering tidak disupport oleh perangkat Lumia 710/800'.

Setelah pengumuman preorder Nokia Lumia 800, yang dibuka melalui Clove (Store Online di Inggris), baru-baru ini pihak Nokia mengkonfirmasikan bahwa ponsel Windows Phone 7,5 Mango tersebut dikabarkan telah mulai dipasarkan di Inggris pada 16 November lalu. Pada awal peluncurannya Nokia Lumia 800 hadir dalam satu warna, yakni hitam. Untuk corak warna lain seperti cyan dan magenta bakal menyusul pada 28 November. Smartphone Lumia 800 dibanderol seharga 640 USD (Rp 5,76 jutaan), sementara Harga yang ditawarkan di India yaitu 29.000 INR (577 USD) atau sekitar Rp 5,25 jutaan. Dengan begitu, Nokia Lumia 800 menjadi ponsel Windows Phone 7 termahal yang beredar di India dan akan berkompetisi dengan smartphone Android seperti Samsung Galaxy S II dan HTC Sensation, dimana kedua ponsel ini dibanderol dengan harga yang tak jauh beda.

Sementara itu, untuk pemasaran secara global pihak Nokia belum memberikan informasi secara pasti. Tapi kemungkinan besar akan hadir pada awal tahun 2012. Hanya saja belum dipastikan apakah pihak pabrikan asal Finlandia ini akan melakukan promosi iklan secara besar-besaran nantinya, guna mendukung suksesnya penjualan Lumia 800.

Spesifikasi Nokia Lumia 800

Umum
Jaringan 2G : GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
Jaringan 3G : HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100
Diperkenalkan :October 2011
Dirilis : November 2011

Ukuran
Dimensi : 116.5 x 61.2 x 12.1 mm, 76.1 cc
Berat : 142 g

Layar
Tipe : AMOLED capacitive touchscreen, 16 juta warna
Ukuran : 480 x 800 pixels, 3.7 inches (~252 ppi pixel density)
- Gorilla Glass display
- Nokia ClearBlack display
- Multi-touch input method
- Proximity sensor for auto turn-off
- Accelerometer sensor for UI auto-rotate
- Touch-sensitive controls

Sound
Alert types : Vibration; MP3, WAV ringtones
Loudspeaker : Ya
3.5mm jack : Ya

Memory
Phonebook : Practically unlimited entries and fields, Photocall
Call records : Ya
Internal : 16 GB storage, 512 MB RAM
Card slot : Tidak

Data
GPRS : Class 33
EDGE : Class 33
3G : HSDPA 14.4 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps
WLAN : Wi-Fi 802.11 b/g/n
Bluetooth : Ya, v2.1 with A2DP, EDR
Infrared port : Tidak
USB : Ya, microUSB v2.0

Kamera
Primer (Belakang) : 8 MP, 3264x2448 pixels, Carl Zeiss optics, autofocus, dual-LED flash
Fitur : Geo-tagging
Video : Ya, 720p@30fps
Sekunder/Video Call (Depan) : Tidak

Fitur
OS : Microsoft Windows Phone 7.5 Mango
CPU : 1.4 GHz Scorpion processor, Adreno 205 GPU, Qualcomm MSM8255 Snapdragon chipset, 3D Graphics HW Acce
Messaging : SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM
Browser : WAP 2.0/xHTML, HTML5, RSS feeds
Radio : Stereo FM radio with RDS
Games : Yes + downloadable
Colors : Black, Cyan, Magenta
GPS : Yes, with A-GPS support
Java : No
- MicroSIM card support only
- SNS integration
- Active noise cancellation with dedicated mic
- Digital compass
- MP3/WAV/eAAC+/WMA player
- MP4/H.264/H.263/WMV player
- Document viewer
- Video/photo editor
- Voice memo/command/dial
- Predictive text input

Battery
Standard battery, Li-Ion 1450 mAh (BV-5JW)
Stand-by : Hingga 265 jam (2G) / Up to 335 jam (3G)
Talk time : Hingga 13 jam (2G) / Hingga 9 jam 30 menit (3G)

Test Fitur Nokia Lumia 800
Inilah beberapa fitur andalan Nokia Lumia 800 yang bakal bersaing dengan smartphone lainnya.

Start Screen
Windows Phone menyebut tampilan menu awal dengan StartScreen. Pada StartScreen anda dapat membuat shortcut (pin) seseorang, atau group sehingga lebih cepat dan mudah untuk mengaksesnya. Anda dapat mem-pin apa saja di StartScreen. Tinggal tahan jari anda pada sebuah aplikasi apa saja yang akan dimasukkan pada StartScreen, sampai menu dengan “Pin to Start” muncul.

Groups
Groups merupakan sebuah standard supaya orang-orang saling terhubung (people hub). Group yang dibuat dapat di pin di StartScreen sehingga akan tampil sebagai sebuah kontak. Anda dapat melihat foto profil, panggilan tak terjawab dan update status dari siapapun pada group tersebut. Jika ingin membuat kontak terpisah, anda dapat menambahkan nada dering khusus pada group atau kontak.

People Hub
Anda dapat memilih kontak yang ingin dilihat di bagian what’s new section. Dari situ anda dapat melihat Tweets terbaru atau berita status di Facebook. Anda juga dapat mensortir orang/kontak dengan saring daftar kontak anda di akun email atau media social yang ingin anda lihat updatenya.

Aplikasi Transfer Kontak
Ada menu yang memungkinkan anda dengan cepat mentransfer kontak dari telepon lama anda ke Lumia melalui bluetooth.

Camera
Mengambil gambar dapat dilakukan hanya dengan menyentuh tombol kamera tanpa perlu membuka (unlock) untuk menggunakan fitur kamera. Setelah mengambil gambar, dapat langsung diposting ke Facebook atau jejaring lainnya. Lensa optik Carl Zeiss beresolusi 8 MP ber auto fokus membuat gambar yang diambil sangat tajam.

Aktivasi Menggunakan Suara
Dengan suara, anda dapat melakukan panggilan, mengecek kalender, atau mendikte tulisan pesan atau bahkan pencarian online.

Memanage Multitasking
Dengan multitasking anda dapat membuka berbagai aplikasi dalam waktu yang sama.

Profile
Profil Secara otomatis langsung terhubung ke facebook dan menggunakan gambar default profil facebook anda.

Browser
Jika anda sering mengunjungi salah satu halaman, maka halaman tersebut secara otomatis akan ditandai sebagai favorit. Anda juga secara manual dapat menambah halaman favorit.

Search By Bing
Mesin pencari yang digunakan adalah Bing.

App Highlights, dll

Berminat memiliki hape ini ???

10 Nov 2011

Profil dan Kisah Hidup Pahlawan Nasional Terbaru 2011



Indonesia kini punya tujuh pahlawan nasional terbaru. Penganugerahan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelang Hari Pahlawan 10 November 2011. Dari tujuh daftar pahlawan baru tersebut, dua di antaranya merupakan tokoh agama. Buya Hamka mewakili Muhammadiyah dan KH Idham Chalid dari Nahdlatul Ulama. Pemberian gelar pahlawan nasional diberikan secara simbolis pada ke tujuh ahli waris, di Istana Negara, Selasa 8 November 2011. Kementerian Sosial mengungkapkan bahwa sampai saat ini sudah ada 156 pahlawan nasional yang telah diangkat oleh pemerintah. Dikutip dari Wikipedia, berikut ini profil ketujuh pahlawan baru Indonesia

Syafruddin Prawiranegara (Alm) Tokoh Pejuang dari Jawa Barat
Mr. Syafruddin Prawiranegara, atau juga ditulis Sjafruddin Prawiranegara (lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911 – meninggal di Jakarta, 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun) adalah pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.

Tokoh yang lahir di Anyar Kidul yang memiliki nama kecil "Kuding" ini memiliki darah keturunan Sunda Banten dan Minangkabau. Buyutnya, Sutan Alam Intan, masih keturunan raja Pagaruyung di Sumatera Barat, yang dibuang ke Banten karena terlibat Perang Padri. Ia menikah dengan putri bangsawan Banten, melahirkan kakeknya yang kemudian memiliki anak bernama R. Arsyad Prawiraatmadja. Ayah Syafruddin bekerja sebagai jaksa, namun cukup dekat dengan rakyat, dan karenanya dibuang oleh Belanda ke Jawa Timur.

Syafruddin menempuh pendidikan ELS pada tahun 1925, dilanjutkan ke MULO di Madiun pada tahun 1928, dan AMS di Bandung pada tahun 1931. Pendidikan tingginya diambilnya di Rechtshogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Jakarta (sekarang Fakultas Hukum Universitas Indonesia) pada tahun 1939, dan berhasil meraih gelar Meester in de Rechten (saat ini setara dengan Magister Hukum).

Sebelum kemerdekaan, Syafruddin pernah bekerja sebagai pegawai siaran radio swasta (1939-1940), petugas pada Departemen Keuangan Belanda (1940-1942), serta pegawai Departemen Keuangan Jepang.
Setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi anggota Badan Pekerja KNIP (1945), yang bertugas sebagai badan legislatif di Indonesia sebelum terbentuknya MPR dan DPR. KNIP diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara.

Syafruddin adalah orang yang ditugaskan oleh Soekarno dan Hatta untuk membentuk Pemerintahan Darurat RI (PDRI), ketika Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap pada Agresi Militer II, kemudian diasingkan oleh Belanda ke Pulau Bangka, 1948. Syafruddin menjadi Ketua Pemerintah Darurat RI pada 1948.

Atas usaha Pemerintah Darurat, Belanda terpaksa berunding dengan Indonesia. Perjanjian Roem-Royen mengakhiri upaya Belanda, dan akhirnya Soekarno dan kawan-kawan dibebaskan dan kembali ke Yogyakarta. Pada 13 Juli 1949, diadakan sidang antara PDRI dengan Presiden Sukarno, Wakil Presiden Hatta serta sejumlah menteri kedua kabinet. Serah terima pengembalian mandat dari PDRI secara resmi terjadi pada tanggal 14 Juli 1949 di Jakarta.

Syafrudin Prawiranegara pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Keuangan, dan Menteri Kemakmuran. Ia menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan pada tahun 1946, Menteri Keuangan yang pertama kali pada tahun 1946 dan Menteri Kemakmuran pada tahun 1947. Pada saat menjabat sebagai Menteri Kemakmuran inilah terjadi Agresi Militer II dan menyebabkan terbentuknya PDRI.

Seusai menyerahkan kembali kekuasaan Pemerintah Darurat RI, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri RI pada tahun 1949, kemudian sebagai Menteri Keuangan antara tahun 1949-1950. Selaku Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta, pada bulan Maret 1950 ia melaksanakan pengguntingan uang dari nilai Rp 5 ke atas, sehingga nilainya tinggal separuh. Kebijaksanaan moneter yang banyak dikritik itu dikenal dengan julukan Gunting Syafruddin.

Syafruddin kemudian menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Indonesia yang pertama, pada tahun 1951. Sebelumnya ia adalah Presiden Direktur Javasche Bank yang terakhir, yang kemudian diubah menjadi Bank Sentral Indonesia.

Pada awal tahun 1958, PRRI berdiri akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah karena ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi dan pengaruh komunis (terutama PKI) yang semakin menguat. Syafruddin diangkat sebagai Presiden PRRI yang berbasis di Sumatera Tengah.

Pada bulan Agustus 1958, perlawanan PRRI dinyatakan berakhir dan pemerintah pusat di Jakarta berhasil menguasai kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya bergabung dengan PRRI. Keputusan Presiden RI No.449/1961 kemudian menetapkan pemberian amnesti dan abolisi bagi orang-orang yang tersangkut dengan pemberontakan, termasuk PRRI.

Syafrudin Prawiranegara memilih lapangan dakwah sebagai kesibukan masa tuanya. Namun berkali-kali bekas tokoh Partai Masyumi ini dilarang naik mimbar. Pada bulan Juni 1985, ia diperiksa sehubungan dengan isi khotbahnya pada hari raya Idul Fitri 1404 H di masjid Al-A'raf, Tanjung Priok, Jakarta. Dalam aktivitas keagamaannya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Korp Mubalig Indonesia (KMI). Kegiatan-kegiatannya yang berkaitan dengan pendidikan, keislaman, dan dakwah, antar lain:
  1. Anggota Dewan Pengawas Yayasan Pendidikan & Pembinaan Manajemen (PPM), kini dikenal dengan nama PPM Manajemen(1958)
  2. Anggota Pengurus Yayasan Al Azhar/Yayasan Pesantren Islam (1978)
  3. Ketua Korps Mubalig Indonesia (1984-??)
Ia juga sempat menyusun buku Sejarah Moneter, dengan bantuan Oei Beng To, direktur utama Lembaga Keuangan Indonesia.

Syafruddin Prawiranegara meninggal di Jakarta, pada tanggal 15 Februari 1989, pada umur 77 tahun.

Syafruddin menikah dengan Tengku Halimah Syehabuddin.[1] Mereka memiliki delapan orang anak, dan sekitar lima belas cucu. Cucunya ketiga belas lahir di Australia sebagai bayi tabung pertama keluarga Indonesia, 1981.

KH Idham Chalid (Alm) Tokoh Pejuang dari Kalimantan Selatan
Idham Chalid (lahir di Satui, Hindia Belanda, 27 Agustus 1921 – meninggal di Jakarta, 11 Juli 2010 pada umur 88 tahun) adalah salah satu politikus dan menteri Indonesia yang berpengaruh pada masanya. Selain sebagai politikus ia aktif dalam kegiatan keagamaan dan beliau pernah menjabat Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama pada tahun 1956-1984.

Sejak berkiprah dari remaja, karier Idham di PBNU terus menanjak. Ketika NU masih bergabung dengan Masyumi (1950), ia menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang Kalimantan Selatan. Sementara itu, ia juga menjadi anggota DPR RIS (1949-1950). Dua tahun kemudian, Idham terpilih menjadi ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU (1952-1956). Kemudian, ia dipilih menjadi orang nomor satu NU pada 1956. Bahkan, Idham merupakan orang terlama yang menjadi ketua umum PBNU.

Boleh dikata, selama hampir 30 tahun sebagai orang nomor satu NU, Idham telah mengalami berbagai pasang surut. Di bidang eksekutif, ia beberapa kali jadi menteri, baik saat masa Orde Lama maupun Orde Baru. Ketika Bung Karno jatuh pada 1966, ia menjadi anggota presidium Kabinet Ampera I dan Kabinet Ampera II dan etelah itu ia diangkat menjadi ketua MPR/DPR pada periode 1971-1977. Jauh sebelumnya, pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo II, ia juga menjabat sebagai wakil PM. Dalam posisi pemerintahan, beliau pernah juga mengemban tugas sebagai Ketua DPA.

Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) (Alm) Tokoh Pejuang dari Sumatera Barat
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan HAMKA, yakni singkatan namanya, (lahir di desa kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah sastrawan Indonesia, sekaligus ulama, dan aktivis politik.

Belakangan ia diberikan sebutan Buya, yaitu panggilan buat orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati.

Ayahnya adalah Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yang merupakan pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906.

Hamka mendapat pendidikan rendah di Sekolah Dasar Maninjau sehingga kelas dua. Ketika usianya mencapai 10 tahun, ayahnya mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di situ Hamka mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab. Hamka juga pernah mengikuti pengajaran agama di surau dan masjid yang diberikan ulama terkenal seperti Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto, dan Ki Bagus Hadikusumo.

Hamka mula-mula bekerja sebagai guru agama pada tahun 1927 di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan dan guru agama di Padang Panjang pada tahun 1929. Hamka kemudian dilantik sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 hingga tahun 1958. Setelah itu, beliau diangkat menjadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo, Jakarta. Dari tahun 1951 hingga tahun 1960, beliau menjabat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia, tetapi meletakkan jabatan itu ketika Sukarno menyuruhnya memilih antara menjadi pegawai negeri atau bergiat dalam politik Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

Hamka adalah seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, beliau dapat menyelidiki karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti, dan Hussain Haikal. Melalui bahasa Arab juga, beliau meneliti karya sarjana Perancis, Inggris dan Jerman seperti Albert Camus, William James, Sigmund Freud, Arnold Toynbee, Jean Paul Sartre, Karl Marx, dan Pierre Loti. Hamka juga rajin membaca dan bertukar-tukar pikiran dengan tokoh-tokoh terkenal Jakarta seperti HOS Tjokroaminoto, Raden Mas Soerjopranoto, Haji Fachrudin, AR Sutan Mansur, dan Ki Bagus Hadikusumo sambil mengasah bakatnya sehingga menjadi seorang ahli pidato yang andal.

Hamka juga aktif dalam gerakan Islam melalui organisasi Muhammadiyah. Ia mengikuti pendirian Muhammadiyah mulai tahun 1925 untuk melawan khurafat, bid'ah, tarekat, dan kebatinan sesat di Padang Panjang. Mulai tahun 1928, beliau mengetuai cabang Muhammadiyah di Padang Panjang. Pada tahun 1929, Hamka mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah dan dua tahun kemudian beliau menjadi konsul Muhammadiyah di Makassar. Kemudian beliau terpilih menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah, menggantikan S.Y. Sutan Mangkuto pada tahun 1946. Ia menyusun kembali pembangunan dalam Kongres Muhammadiyah ke-31 di Yogyakarta pada tahun 1950.

Pada tahun 1953, Hamka dipilih sebagai penasihat pimpinan Pusat Muhammadiah. Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantik Hamka sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia tetapi beliau kemudiannya mengundurkan diri pada tahun 1981 karena nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.

Kegiatan politik Hamka bermula pada tahun 1925 ketika beliau menjadi anggota partai politik Sarekat Islam. Pada tahun 1945, beliau membantu menentang usaha kembalinya penjajah Belanda ke Indonesia melalui pidato dan menyertai kegiatan gerilya di dalam hutan di Medan. Pada tahun 1947, Hamka diangkat menjadi ketua Barisan Pertahanan Nasional, Indonesia.Disamping Front PertahananNasional yang sudah ada didirikan pula Badan Pengawal Negeri & kota (BPNK). Pimpinan tersebut diberi nama Sekretariat yang terdiri dari lima orang yaitu HAMKA, Chatib Sulaeman, Udin, Rasuna Said dan Karim Halim. Ia menjadi anggota Konstituante Masyumi dan menjadi pemidato utama dalam Pemilihan Umum tahun 1955. Masyumi kemudiannya diharamkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1960. Dari tahun 1964 hingga tahun 1966, Hamka dipenjarakan oleh Presiden Sukarno karena dituduh pro-Malaysia. Semasa dipenjarakanlah maka beliau mulai menulis Tafsir al-Azhar yang merupakan karya ilmiah terbesarnya. Setelah keluar dari penjara, Hamka diangkat sebagai anggota Badan Musyawarah Kebajikan Nasional, Indonesia, anggota Majelis Perjalanan Haji Indonesia, dan anggota Lembaga Kebudayaan Nasional, Indonesia.

Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik, Hamka merupakan seorang wartawan, penulis, editor, dan penerbit. Sejak tahun 1920-an, Hamka menjadi wartawan beberapa buah surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, beliau menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, beliau menjadi editor dan menerbitkan majalah al-Mahdi di Makassar. Hamka juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, dan Gema Islam.

Hamka juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif seperti novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya ialah Tafsir al-Azhar dan antara novel-novelnya yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastera di Malaysia dan Singapura termasuklah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka'bah, dan Merantau ke Deli.

Hamka pernah menerima beberapa anugerah pada peringkat nasional dan internasional seperti anugerah kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas al-Azhar, 1958; Doktor Honoris Causa, Universitas Kebangsaan Malaysia, 1974; dan gelar Datuk Indono dan Pengeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.
Hamka meninggal dunia pada 24 Juli 1981, namun jasa dan pengaruhnya masih terasa sehingga kini dalam memartabatkan agama Islam. Ia bukan saja diterima sebagai seorang tokoh ulama dan sasterawan di negara kelahirannya, malah jasanya di seluruh alam Nusantara, termasuk Malaysia dan Singapura, turut dihargai.

Ki Sarmidi Mangunsarkoro (Alm) Tokoh Pejuang dari DIY Yogyakarta
Ki Mangunsarkoro atau Sarmidi Mangunsarkoro (lahir 23 Mei 1904 – meninggal 8 Juni 1957 pada umur 53 tahun) adalah pejuang di bidang pendidikan nasional, ia dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga tahun 1950.

Ki Sarmidi Mangunsarkoro lahir 23 Mei 1904 di Surakarta. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga pegawai Keraton Surakarta. Pengabdian Ki Sarmidi Mangunsarkoro kepada masyarakat, diawali setelah ia lulus dari Sekolah Guru 'Arjuna' Jakarta langsung diangkat menjadi guru HIS Tamansiswa Yogyakarta. Kemudian pada Th 1929 Ki Sarmidi Mangunsarkoro diangkat menjadi Kepala Sekolah HIS Budi Utomo Jakarta. Satu tahun kemudian, atas permintaan penduduk Kemayoran dan restu Ki Hadjar Dewantara, ia mendirikan Perguruan Tamansiswa di Jakarta. Perguruan Tamansiswa di Jakarta itu sebenarnya merupakan penggabungan antara HIS Budi Utomo dan HIS Marsudi Rukun yang dua-duanya dipimpin oleh Ki Sarmidi Mangunsarkoro, dan dalam perkembangannya Perguruan Tamansiswa Cabang Jakarta mengalami kemajuan yang pesat hingga sekarang.

Pada upacara Penutupan Kongres atau Rapat Besar Umum Tamansiswa yang pertama di Yogyakarta pada 13 Agustus 1930, Ki Sarmidi Mangunsarkoro bersama-sama Ki Sadikin, Ki S. Djojoprajitno, Ki Poeger, Ki Kadiroen dan Ki Safioedin Soerjopoetro atas nama Persatuan Tamansiswa seluruh Indonesia menandatangani ‘Keterangan Penerimaan’ penyerahan ‘Piagam Persatuan Perjanjian Pendirian’ dari tangan Ki Hadjar Dewantara, Ki Tjokrodirjo dan Ki Pronowidigdo untuk mewujudkan usaha pendidikan yang beralaskan hidup dan penghidupan bangsa dengan nama ‘Tamansiswa’ yang didirikan pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta.

Sebagai salah satu orang yang terpilih oleh Ki Hadjar Dewantara untuk memajukan, menggalakkan serta memodernisasikan Tamansiswa yang berdasarkan pada rasa cinta tanah air serta berjiwa nasional, Ki Sarmidi Mangunsarkoro mempunyai beberapa pemikiran demi terlaksananya cita-cita pendidikan Tamansiswa.
Selanjutnya pada tahun 1931 Ki Sarmidi Mangunsarkoro ditugasi untuk menyusun Rencana Pelajaran Baru dan pada tahun 1932 disahkan sebagai ‘Daftar Pelajaran Mangunsarkoro’. Atas dasar tugas tersebut maka pada tahun 1932 itu juga ia menulis buku ‘Pengantar Guru Nasional’. Buku tersebut mengalami cetak ulang pada tahun 1935. Dalam ‘Daftar Pelajaran Mangunsarkoro’ yang mencerminkan cita-cita Tamansiswa dan Pengantar Guru Nasional itu di dalam arus pergerakan nasional di Indonesia khususnya di Asia pada umumnya, dapat disimpulkan pemikirannya mewakili salah satu aspek dari kebangunan nasionalisme yaitu aspek kebudayaan, yang pada hakikatnya merupakan usaha menguji hukum-hukum kesusilaan dan mengajarkan berbagai pembaharuan disesuaikan dengan alam dan zaman. Dua aspek lainnya adalah aspek sosial ekonomis yaitu usaha meningkatkan derajat rakyat dengan menumbangkan cengkeraman ekonomi bangsa-bangsa Eropa Barat, sedangkan pada aspek politik yaitu usaha merebut kekuasaan politik dari tangan Pemerintah Kolonialisme Belanda.

Perjuangan Ki Sarmidi Mangunsarkoro dalam bidang pendidikan, di antaranya pada tahun 1930-1938 menjadi Anggota Pengurus Besar Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan penganjur gerakan Kepanduan Nasional yang bebas dari pengaruh kolonialisme Belanda. Selanjutnya pada tahun 1932-1940 ia menjabat sebagai Ketua Departemen Pendidikan dan Pengajaran Majelis Luhur Tamansiswa merangkap Pemimpin Umum Tamansiswa Jawa Barat. Pada tahun 1933 Ki Sarmidi Mangunsarkoro memegang Kepemimpinan Taman Dewasa Raya di Jakarta yang secara khusus membidangi bidang Pendidikan dan Pengajaran.

Pada tahun 1947 Ki Sarmidi Mangunsarkoro diberi tugas oleh Ki Hadjar Dewantara untuk memimpin penelitian guna merumuskan dasar-dasar perjuangan Tamansiswa, dengan bertitik tolak dari Asas Tamansiswa 1922. Dalam Rapat Besar Umum Tamansiswa Tahun 1947 hasil kerja ‘Panitia Mangunsarkoro’ bernama Pancadarma itu diterima dan menjadi Dasar Tamansiswa, yaitu: Kodrat Alam, Kemerdekaan, Kebudayaan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan. Ki Sarmidi Mangunsarkoro semakin dikenal di lingkungan pendidikan maupun di lingkungan politik melalui Partai Nasional Indonesia (PNI). Ki Sarmidi Mangunsarkoro pada tahun 1928 ikut tampil sebagai pembicara dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 menyampaikan pidato tentang ‘Pendidikan Nasional’, yang mengemukakan bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan dan dididik secara demokratis, serta perlunya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Ki Sarmidi Mangunsarkoro pernah terpilih menjadi Ketua PNI Pertama sebagai hasil Kongres Serikat Rakyat Indonesia (SERINDO) di Kediri dan menentang politik kompromi dengan Belanda (Perjanjian Linggarjati dan Renvile). Sewaktu terjadi agresi Belanda II di Yogyakarta, Ki Sarmidi Mangunsarkoro pernah ditahan IVG dan dipenjara di Wirogunan. Pada waktu Kabinet Hatta II berkuasa pada Agustus 1949 sampai dengan Januari 1950, Ki Sarmidi Mangunsarkoro mendapat kepercayaan menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PP dan K) RI. Sewaktu menjabat Menteri PP dan K, beliau mendirikan dan meresmikan berdirinya Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta, mendirikan Konservatori Karawitan di Surakarta, dan ikut membidani lahirnya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kepercayaan Pemerintah terhadap reputasi dan dedikasinya kepada Negara, membawa Ki Sarmidi Mangunsarkoro kembali dipercaya menjadi Menteri PP dan K RI pada masa Kabinet Halim sejak Januari 1950 sampai September 1950, dan beliau berhasil menyusun dan memperjuangkan di parlemen Undang Undang No 4/1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah untuk seluruh Indonesia. UU No 4/1950 itu disahkan dan sekaligus menjadi Undang Undang Pendidikan Nasional pertama.

Pribadi Ki Sarmidi Mangunsarkoro yang tetap sederhana, berpikiran dan berwawasan kebangsaan dan rasa nasional yang tebal tercermin dalam penampilannya sehari-hari yang selalu memakai peci agak bulat, kumis tebal, kemeja Schiller putih serta bersarung Samarinda serta memakai sandal. Penampilan yang sangat sederhana, beliau terapkan juga pada waktu menjadi Menteri PP dan K, yaitu tidak mau bertempat tinggal di rumah dinas menteri. Apabila menghadiri acara jamuan kepresidenan, di jalan raya maupun pergi ke Jakarta yang selalu tidak ketinggalan memakai sarung dan peci.

Di sepanjang hidupnya, Ki Sarmidi Mangunsarkoro menulis beberapa buku-buku mengenai pendidikan nasional, kebudayaan dan juga politik. Hal ini seiring dengan perhatian beliau yang begitu besar pada ketiga bidang tersebut. Buku-buku tulisan beliau antara lain :
  1. Pendidikan Nasional (Keluarga, Jogjakarta, 1948)
  2. Masjarakat Sosialis (Pelopor, Jogjakarta, 1951)
  3. Dasar-Dasar Pendidikan Nasional (Pertjetakan Keluarga, 1951)
  4. Kebudajaan Rakjat (Usaha Penerbitan Indonesia, 1951)
  5. Dasar Sosiologi dan Kebudajaan untuk Pendidikan Indonesia Merdeka(Prapancha, Jogjakara, 1952)
  6. Ilmu Kemasjarakatan (Prapancha, 1952)
  7. Sosialisme, Marhaenisme dan Komunisme (Wasiat Nasional, Jogja, 1955)
  8. Inti Marhaenisme (Wasiat Nasional, Jogja, 1954)
  9. Guru Tak Berkarakter ratjun Masjarakat : Sumbangan dari Kementerian Penerangan RI oentoek guru Nasional yang Membentuk Djiwa Nasional (ditulis bersama dg Asaat gelar Datuk Mudo, Kementerian Penerangan RI, kata Pengantar 1950)
  10. Dasar Sosiologi dan Kebudajaan untuk Rakjat Indonesia (Prapancha, 1952
Ki Sarmidi Mangunsarkoro wafat 8 Juni 1957 di Jakarta, dimakamkan di makam Keluarga Besar Tamansiswa '''‘Taman Wijaya Brata’''', Celeban, Yogyakarta. Atas jasa-jasanya, Alm Ki Sarmidi Mangunsarkoro menerima beberapa tanda jasa Bintang Mahaputra Adipradana dari Pemerintah, dan juga penghargaan dari Tamansiswa dan rakyat.

I Gusti Ketut Pudja (Alm) Tokoh Pejuang Bali
I Gusti Ketut Pudja (lahir 19 Mei 1908 – meninggal 4 Mei 1977 pada umur 68 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia. Ia ikut serta dalam perumusan negara Indonesia melalui Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa Tenggara).

I Gusti Ketut Pudja juga hadir dalam perumusan naskah teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Ia kemudian diangkat Soekarno sebagai Gubernur Sunda Kecil.[1] Pada tahun 2011, I Gusti Ketut Pudja ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional bersama 6 orang lainnya.[1]

Sri Susuhunan Paku Buwono X (Alm) Tokoh Pejuang Jawa Tengah
Sri Susuhunan Pakubuwana X (lahir di Surakarta pada 29 November 1866 – meninggal di Surakarta pada 1 Februari 1939) adalah raja Kasunanan Surakarta yang memerintah tahun 1893 – 1939.

Nama aslinya adalah Raden Mas Malikul Kusno, putra Pakubuwana IX yang lahir dari permaisuri Raden Ayu Kustiyah, pada tanggal 29 November 1866. Konon, kisah kelahirannya menjadi cermin ketidakharmonisan hubungan antara ayahnya dengan pujangga Ranggawarsita.

Dikisahkan, pada saat Ayu Kustiyah baru mengandung, Pakubuwana IX bertanya apakah anaknya kelak lahir laki-laki atau perempuan. Ranggawarsita menjawab kelak akan lahir hayu. Pakubuwana IX kecewa mengira anaknya akan lahir cantik alias perempuan. Padahal ia berharap mendapat bisa putra mahkota dari Ayu Kustiyah.

Selama berbulan-bulan Pakubuwana IX menjalani puasa atau tapa brata berharap anaknya tidak lahir perempuan. Akhirnya, Ayu Kustiyah melahirkan Malikul Kusno. Pakubuwana IX dengan bangga menuduh ramalan Ranggawarsita meleset.

Ranggawarsita menjelaskan bahwa istilah hayu bukan berarti ayu atau "cantik", tetapi singkatan dari rahayu, yang berarti "selamat". Mendengar jawaban Ranggawarsita ini, Pakubuwana IX merasa dipermainkan, karena selama berbulan-bulan ia terpaksa menjalani puasa berat.

Ketidakharmonisan hubungan Pakubuwana IX dengan Ranggawarsita sebenarnya dipicu oleh fitnah pihak Belanda yang sengaja mengadu domba keturunan Pakubuwana VI dengan keluarga Yasadipura.

Malikul Kusno naik takhta sebagai Pakubuwana X pada tanggal 30 Maret 1893 menggantikan ayahnya yang meninggal dua minggu sebelumnya. Masa pemerintahannya ditandai dengan kemegahan tradisi dan suasana politik kerajaan yang cenderung stabil, di samping itu juga merupakan penanda babak baru bagi Kasunanan Surakarta dari kerajaan tradisional menuju era modern.Pakubuwono X menikah dengan Ratu Hemas (putri Raja Hamengkubuwono VII) dan dikaruniai seorang putri yang bernama GKR Pembajoen.

Meskipun berada dalam tekanan politik pemerintah kolonial Hindia Belanda, namun melalui simbol budayanya Pakubuwana X tetap mampu mempertahankan wibawa kerajaan. Pakubuwana X sendiri juga mendukung organisasi Sarekat Islam cabang Solo, yang saat itu merupakan salah satu organisasi pergerakan nasional Indonesia.

Pakubuwana X meninggal dunia pada tanggal 1 Februari 1939. Ia disebut sebagai Sunan Panutup atau raja besar Surakarta yang terakhir oleh rakyatnya. Pemerintahannya kemudian digantikan oleh putranya yang bergelar Pakubuwana XI.

Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono (Alm) Tokoh Pejuang asal Yogjakarta
Mr. Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono (lahir pada tahun 1900 – meninggal 1 Agustus 1986) adalah salah seorang pelopor kemerdekaan Indonesia. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Partai Katolik Indonesia. Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai beberapa Menteri setelah Indonesia merdeka. Ia jugalah yang memberi teladan bahwa berpolitik itu pengorbanan tanpa pamrih. Berpolitik selalu memakai beginsel atau prinsip yang harus dipegang teguh. Seperti yang disampaikan oleh pemimpin umum harian Kompas, Jakob Oetama, ia adalah salah satu tokoh yang menjunjung tinggi moto salus populi supremalex, yang berarti kepentingan rakyat, hukum tertinggi, yang merupakan cermin etika berpolitik yang nyaris klasik dari tangan dirinya.


-----------
sumber: wikipedia

9 Nov 2011

HUT Kota Makassar 404

Hari ini, 9 November 2011 Kota Makassar memperingati hari jadinya yang ke-404. Sebelumnya, hari jadi tersebut diperingati setiap tanggal 1 April, yang dikaitkan dengan berdirinya ”de Gemente Makassar”, yang berlaku pada tanggal 1 April 1906. Pembentukan de Gemente Makassar berdasarkan ordonansi dari Staasblad Nederlandch Indie bertanggal Buitenzorg, 12 Maret 1906. Dalam staasblad dinyatakan antara lain: ”De bevaling van het eerste lid va artikel 68 a van het Reglement op het beleid de Reegering van Nederlandsch Indie wordt toegepast op het gedeelte van het Gouvernment Celebes en Onder-hoerigheden, uitmakende de hoofd plats Makassar. Dit gebiedsdeel worth genoemd: de Gemente Makassar”.

Perubahan dan penetapan hari jadi tersebut didasarkan pada hasil Seminar Penelusuran Hari Lahirnya Makassar, kerja sama Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin dengan Pemda Kotamadya Tingkat II Ujung Pandang, tanggal 21 Agustus 1995. Ada lima orang penyaji makalah saat itu, yakni Prof. Mr. Dr. Andi Zainal Abidin, Prof.Dr. H.A. Mattulada, H.D.Mangemba, Mukhlis, dan H. Paturungi Parawansa, dengan masing-masing makalah bertajuk: ”How Far is Makassar From Ujung Pandang?”, ”Determinasi Waktu dan Tempat Kehadiran Makassar dalam Menyejarah”, ”Kota Makassar, Pulau Makassar, dan Hari lahir”, ”Somba Opu Jantung Makassar”, dan ”Menelusuri Sejarah Lahirnya Makassar”.

Seminar menghasilkan beberapa usul/saran tentang penetapan hari jadi dan pengembalian nama kota dari Kota Ujung Pandang ke-Kota Makassar. DPRD Kotamadya Ujung Pandang menerima baik kesimpulan seminar dan di kemudian hari menetapkan salah satu usul, yakni tanggal 9 November 1607 sebagai hari jadi berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar No.1 Tahun 2000 tanggal 2 Maret 2000.

Sementara itu Pemerintah Pusat, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999, yang ditandatangani oleh Presiden RI B.J. Habibie, telah menetapkan perubahan nama Kota Ujung Pandang menjadi Kota Makassar.

Hari Jadi Kota Makassar

Peringatan hari jadi Kota Makassar setiap tanggal 1 April terkait dengan masa kolonial Pemerintah Hindia Belanda. Tidaklah mengherankan bila banyak orang, terutama para budayawan dan kaum intelektual, yang merasa tidak nyaman ketika memperingati hari jadi tersebut. Hal ini menyebabkan perlunya mengadakan reorientasi terhadap hari lahir Kota Makassar yang diperingati setiap tanggal 1 April. Alasannya antara lain: a) Bahwa tanggal 1 April adalah produk kolonial, yang setiap diperingati seakan-akan menyinggung rasa kesadaran kebangsaan kita; b) Beberapa kota bekas gemente di Jawa, misalnya Jakarta, Surabaya, dan Bandung, sudah lebih dahulu mengubah hari jadinya dengan berlatar belakang sejarah; c) Makassar mempunyai latar belakang sejarah kebangsaan misalnya ketika Makassar menjadi bandar terkenal di masa Kerajaan Gowa.

Pilihan terhadap tanggal 9 November 1607 di antara lima pilihan hasil seminar ditetapkan oleh DPRD Kotamadya Ujung Pandang saat itu. Latar belakangnya didasarkan pada peristiwa sejarah, saat agama Islam diterima oleh rakyat Kerajaan Gowa/Tallo di bawah Raja/Sultan Alauddin, I Mangerangi Daeng Manrabia, Tumenanga Riagamana.

Bolehlah dikatakan bahwa kembalinya nama Makassar sebagai kota dan penetapan hari jadi kota, telah mengembalikan rasa kebanggaan sejarah yang bersifat heroik di masa lalu, di masa sekarang, dan di masa yang akan datang.

Perlu juga diingat bahwa kemeriahan dan kemegahan hari jadi Kota Makassar yang diperingati saat ini adalah pengorban yang ikhlas dari tiga kabupaten tetangganya, yakni Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Pangkajekne- Kepulauan. Seperti diketahui ke-3 kabupaten tersebut pada tahun 1970 menyerahkan sebahagian wilayahnya kepada Kota Makassar sebagai Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan tanpa konpensasi yang berarti demi menapak jalan ke arah sebagai kotaraya/ kota metropolitan di masa depan.

Pesan dan Harapan

Sudah selayaknya jika masyarakat Kota Makassar saat ini menyambut dengan penuh antusias hari jadi kota yang dicintainya. Pesannya jelas: Selamat Berbahagia, Tetap Jaya dalam Tantangan, dan Semoga Allah swt selalu melindungi. Sementara harapannya juga cukup banyak; Benahi aturan dan pelaksanaannya; Tegakkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan; Tingkatkan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat; Atasi kemacetan di jalan-jalan dan kemungkinan banjir; Cegah dan kikis korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang saat ini menjadi ancaman besar bagi bangsa dan negara.

Semangat Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Makassar ke-404, panjang umur dan sehat selalu!

H. Paturungi Parawansa
Penulis adalah Mantan Rektor IKIP Makassar, Mantan Ketua DPRD Kabupaten Gowa, dan Mantan Anggota DPR-RI. Saat ini menjadi Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Syekh Yusuf Al Makassari.

sumber:
fajar
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...