14 Mar 2013

Sudahkah Anda Membual Hari Ini?


Teknologi telah merambah keseharian kita, menjadi tuhan baru bagi manusia. Semua kalangan menikmati teknologi, teknologi internet salah satunya.

Sekitar 12 tahun lalu, saya menggenggam telepon seluler –ponsel pertama saya. Ponsel ini digunakan “sekedar” telepon dan SMS, itupun jika sangat super penting. Tak ada cerita saya menggunakan ponsel untuk berinternet seperti sekarang ini, memang teknologi kala itu belum memungkinkan mengakses internet lewat ponsel. Ponsel jaman dulu hanya saya gunakan untuk mengetahui kabar orang terdekat, ataupun agar keluarga dan sahabat (yang care) mengetahui dimana posisi saya secara real time. Sekarang, ponsel berevolusi dengan cepat menjadi ponsel cerdas, telepon pintar -smartphone. Dunia (internet) dalam genggaman.

Sekarang, hampir semua orang telah mempunyai sekaligus menggunakan smartphone, bukan hanya telepon dan sms, tapi sekaligus mendengarkan musik, memotret, dan mengakses internet. Bahkan, fungsi internet telah mengalahkan fungsi telepon dan SMS. Apa yang menarik dari dunia maya, daring, online? Anda sebagai penggunanya mempunyai alasan masing-masing yang mungkin pada prinsipnya sama, akses informasi dan aktualisasi. 

Untuk akses aktualisasi (dibarengi informasi), mungkin Friendster menjadi penggagas awalnya. Karena manusia cenderung malas mengutak-atik kode untuk menghasilkan "ketenaran", butuh sesuatu yang instan, Media Sosial salah satunya, dan Friendster adalah pencetusnya. Dari sini, anak muda beralih ke dunia online, sekedar mengaktualisasikan diri yang mungkin tak tercukupi di dunia “nyata”, mencari teman dan berekspresi. Beberapa tahun kemudian, Facebook muncul dengan wajah yang lebih interaktif, lebih personal, dan lebih pintar berpromosi. Disaat Friendster gulung tikar, Facebook melaju dengan pesat. Beberapa sosial media mengekor kesuksesan Facebook, walaupun tidak sukses-sukses amat. Jangan lupa juga jalinan pertemanan yang tercipta dari telepon cerdas, Blackberry Messenger, Whatsapp, Instagram, Line, adalah salah beberapanya. Setelah Facebook, sekaranglah era Twitter, yang lebih simpel dan bersahabat. Tak perlu "berteman" dengan seseorang untuk mengetahui aktivitasnya, dan fenomena follower membuat selebritis termasuk presiden terpikat dengan media sosial ini. Bagi yang kecanduan media sosial, tak afdal rasanya hidup dalam sehari jika tidak berkicau di Twitter. Ya, awalnya adalah aktualisasi.

Bagaimana dengan akses informasi (dibarengi aktualisasi)? Sepertinya, ada media sosial lain yang sepertinya terlupakan, namun berkembang dengan jalurnya sendiri, Blog. 
Blog merupakan singkatan dari web log, adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. (Wikipedia)
Orang bebas membuat blog dan orang pun bebas mengakses blog. Memberi informasi seluas-luasnya, selega-leganya bagi pengguna internet, tidak sebatas mesti berteman dulu ataupun terbatasi quota 140 karakter. Dari relasi inilah, kreatifitas manusia muncul, memanfaatkan blog untuk "mencoba" mencari uang dengan program periklanan blog. Semakin banyak yang berkunjung ke suatu blog, semakin tertarik pengiklan memasang iklannya di blog tersebut, blog gratisan sekalipun. Masalahnya kemudian, tak banyak pengguna sosial media yang membangun peradaban. Kebanyakan cuma curhat tak jelas dan membual. Lihat saja mesin pencari Google yang disampahi blog-blog sampah, tidak banyak membantu memberikan informasi yang dibutuhkan, hanya mengandalkan "kata kunci" yang tidak relevan dengan keinginan pengguna. Mesin pencari lain seperti Yahoo dan Bing pun setali tiga uang. Terlalu ketat menyeleksi artikel sehingga hasil pencarian cenderung jauh melenceng karena artikel yang tersaring adalah tulisan lama yang sudah expired. 

Walaupun demikian Media Sosial dan Blog masih mempunyai pecandu dan penggemarnya masing-masing. Walaupun sekedar bualan, tokh yang menikmati membaca status Media Sosial dan Postingan Blog secara pertemanan, berlangganan ataupun tersesat di mesin pencari masih banyak. Entah tujuannya adalah aktualisasi diri, nyampah ataupun mencari uang di dunia maya. Seperti juga blog ini, yang saya "perbaharui" dengan membuang sampahnya di blog lama dan bertekad tetap membual di blog "baru" ini

Sekarang, Anda dapat membayangkan apabila smartphone dikawinkan dengan media sosial, bukan? Hasilnya seperti yang kita lihat seperti hari ini. Ponsel cerdas berbentuk kotak dengan berbagai merk telah menjadi tuhan baru. Orientasi sosial berubah total setelah perkawinan ini, manusia beralih ke media sosial, meninggalkan dunia nyata. Semakin mudah manusia mengakses internet Media Sosial, semakin banyak sampah dan bualan yang tercipta di dunia maya.

Sudahkah Anda Membual Hari Ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...