Gempa bumi dan Tsunami dahsyat terjadi di Jepang, 11 Maret 2011, tepat setahun yang lalu. Menurut saya terbesar kedua setelah tsunami yang menerpa Aceh 7 tahun yang lalu. Dari dampak bencana yang ditimbulkan hingga hari ini, meledaknya reaktor nuklir PLTN Fukushima, hampir saja saya batal kesana setelah kejadiantersebut. Ketakutan akan kontaminasi nuklir terus menghantui hingga hari ini. Tanpa bermaksud mengorek luka warga jepang akan bencana ini, saya posting fakta seputar gempa dan tsunami Jepang tahun 2011 yang lalu sebagai bahan pembelajaran kepada kita agar lebih waspada, dan bersabar apabila bencana datang tiba-tiba :
- Gempa berkekuatan 9 Skala Richter, Gempa ini dianggap sebagai yang terbesar yang mengguncang Jepang dalam 1.200 tahun terakhir. Gempa ini berkekuatan 7 berdasarkan skala intensitas seismik Badan Meteorologi Jepang di utara Prefektur Miyagi, Jepang. Laporan awal menyatakan kekuatan sebesar 7,9,sementara peringatan tsunami JMA menyebutkan 8,4,dan akhirnya 9,0. Kekuatan tersebut merupakan yang terbesar kelima dalam sejarah sistem pencatatan gempa setelah gempa Kamchatka (1952) dan Chili (1960) 9,5, Alaska (1964) 9,2, serta Sumatera (2004) 9,1.
- Fokus gempa Bumi dilaporkan berada di lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur TÅhoku pada 11 Maret 2011, pukul 05:46 UTC (14:46 waktu setempat) pada kedalaman 244 kilometer (152 mil).
- Salah satu faktor penyebab gempa dan tsunami sedahsyat ini adalah runtuhnya lempeng Pasifik sepanjang 500 kilometer dan selebar 100 kilometer jatuh hingga setinggi 8 meter.
- Gempa bumi tersebut mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 m (33 kaki). Tsunami mencapai ketinggian 10 meter di daerah Provinsi Miyagi, Pulau Honshu. Para ilmuwan mencatat sebuah kecepatan arus tsunami seperti yang terjadi di Jepang bisa mencapai 1.000 km/jam. Sementara energi dorongan yang dihasilkan bisa mencapai ribuan ton. Karena itu, bobot mobil yang rata-rata hanya 1,5 ton tidak berarti sama sekali bagi energi tsunami.
- Energi seismik gempa tersebut 180 kali lebih besar dari gempa di Kobe pada tahun 1995 yang menewaskan 6000 jiwa lebih.
- Japanese National Police Agency (JNPA) menyatakan bahwa 15.269 tewas dan 8.526 lainnya hilang di enam prefektur, meski dikhawatirkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi.
- Selain berdampak buruk pada seluruh kegiatan perekonomian daerah yang terkena bencana, gempa ini juga mengakibatkan meledaknya beberapa reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) seperti pada reaktor PLTN Fukushima Daichii.
- Pulau Honshu di Jepang bergeser kira-kira 2,4 meter akibat gempa ini.
- Dampak dari gempa meliputi kebakaran di sebuah bangunan di Pelabuhan Tokyo dengan sebagian wilayah pelabuhan banjir, termasuk pencairan tanah di lapangan parkir Tokyo Disneyland, Layanan kereta peluru Shinkansen dihentikan di dalam dan luar Tokyo meski tidak terjadi kecelakaan, Bandar Udara Internasional Narita dan Bandar Udara Haneda menghentikan operasi setelah gempa, dengan sebagian besar penerbangan dialihkan ke bandara lain sampai pemberitahuan selanjutnya. Berbagai jasa kereta api di seluruh Jepang dibatalkan, termasuk JR East yang menghentikan semua layanan pada hari itu.
- Tidak ada penjarahan barang-barang seusai bencana terjadi dan para korban bencana juga masih mempunyai sikap sabar dan tertib menanti distribusi logistik, hal ini mencerminkan masyarakat Jepang mempunyai mentalitas peradaban sangat maju.
- Indeks Nikkei Jepang mengalami penurunan 5% setelah perdagangan ditutup. Pasar saham lain di seluruh dunia juga terkena dampaknya, DAX Jerman jatuh 1,2% hingga 6.978 poin dalam hitungan menit, Bursa Efek Mumbai atau BSE SENSEX (India) juga jatuh 0,84%. Harga minyak juga jatuh sebagai akibat dari gempa di Jepang dan kerusuhan di Libya dan demonstrasi di Saudi Arabia, dengan nilai minyak mentah AS turun hingga $99,01 dari $100,08 per barel pada siang hari dan minyak mentah Brent turun $2,62% dari $112,81 per barel.
- Kerugian ekonomi akibat gempa dan tsunami ini ditaksir mencapai lebih dari 100 miliar dollar AS
- Jepang adalah negara paling siap dalam menghadapi bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami. Walaupun demikian, bantuan masih mengalir dari berbagai penjuru negeri.
- Hampir semua penulis maupun blogger di dunia mayantara memuji ketabahan warga Jepang dalam menghadapi ujian bencana ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar