20 Jan 2011
Hitler pun Benci Nurdin Halid (Download Video)
Ada-ada saja cara mengungkapkan ekspresi. Dan ini salah satu yang kreatif. Film Hitler diparodikan dengan teks yang nyeleneh. Intinya, Turunkan Nurdin Halid dari Ketua Umum PSSI !!!
Yang mau mengunduh sambil ketawa-ketawa, silahkan klik link di bawah ini
Hitler Benci Nurdin
Mengenal Legionella (yang Muncul di Bali)
Beberapa hari ini ramai di pemberitaan soal munculnya penyakit Legionella di Bali (entah mewabah atau tidak). Nama Legionella sangat asing di telinga saya. Langsung saja saya kaitkan dari asal katanya, legiun - tentara - pasukan. Apakah penyakit ini menyerang anggota TNI di Bali ? Entahlah. Karena penasaran dan niatan berbagi, sekalian saya posting saja hasil googleing saya.
Legionella adalah bakteri patogen Gram negatif, termasuk spesies yang menyebabkan legionellosis atau Legionnaires' disease, dikenal juga dengan L. pneumophila.
Bakteri ini menyerang saluran pernafasan. Dalam bahasa Inggris penyakit ini disebut Legionaire Disease dan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Bakteri Legionella biasanya berkembang di air, khususnya pada lingkungan yang hangat seperti pada bak mandi dengan air panas, tangki berisi air panas, sistem pipa dan sistem pendingin udara.
Legionella muncul di banyak lingkungan, dengan setidaknya 50 spesies dan 70 serogrup diidentifikasi. Saat ini di Amerika Serikat, penyakit Legionella menimpa antara 8.000 hingga 18.000 orang per tahun.
Legionella dikenal sejak Juli, 1976 saat mewabah "penyakit misterius" yang menyebabkan 221 orang sakit dan 34 kematian. Wabah ini pertama kali ditemukan saat konvensi Legiun Amerika (asosiasi veteran militer AS). Konvensi tersebut berlangsung di Philadelphia AS. Epidemi ini muncul di antara para veteran perang AS, terjadi di kota yang sama saat hari ulang tahun ke-200 Deklarasi Kemerdekaan AS, dipublikasikan secara luas dan menyebabkan kekhawatiran besar di Amerika Serikat. Pada tanggal 18 Januari 1977 agen penyebab wabah telah diidentifikasi sebagai bakteri yang sebelumnya tidak diketahui, kemudian diberi nama Legionella.
(Oh, ternyata penyakit ini awalnya memang menyerang tentara, seperti dugaan saya sebelumnya.. hehehe)
Di Indonesia kasus ini ada di sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di Karawaci Tangerang (1999), dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil survai tahun 2001 atas petugas air menara sistem pendingin di hotel-hotel di Jakarta dan Denpasar
ditemukan hampir 90 persen pernah terpajan bakteri Legionella. Nah, Januari 2011 ini ditemukan 10 orang turis asal Australia yang menderita Legionella. Seluruh turis telah dipulangkan ke negaranya.
Legionella hidup dalam amuba di lingkungan alami. Transmisi Legionella adalah melalui aerosol. Sumber umum meliputi menara pendingin, kolam renang (terutama di negara-negara scandinavian dan negara-negara lain seperti Irlandia Utara), mesin air panas rumah tangga, air mancur, dan penyebaran serupa yang memanfaatkan suplai air publik. Sumber Alam Legionella termasuk kolam air tawar dan anak sungai. Penularan penyakit antar manusia belum terbukti. Banyak lembaga pemerintah, produsen menara pendingin, dan organisasi perdagangan industri telah mengembangkan pedoman desain dan pemeliharaan untuk mencegah atau mengendalikan pertumbuhan Legionella dalam menara pendingin.
Bakteri Legionella biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. Bakteri ini juga terdapat di peralatan rumah sakit seperti alat bantu pernafasan.
Legionella pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang, tidak meragi D-glukosa, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit. Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa karet dan plastik yang berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 26 mg/l. Legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7°C - 63°C dan hidup subur pada suhu 30°C - 45°C.
Penularan Legionella pada manusia, antara lain melalui aerosol di udara atau minum air yang mengandung Legionella, dapat pula melalui aspirasi air yang terkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan pernafasan dan pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi.
Begitu di dalam tubuh, masa inkubasi bisa memakan waktu hingga dua minggu. Gejala awal adalah seperti flu, termasuk demam, menggigil, dan batuk kering. Tahapan sakit selanjutnya adalah menyebabkan menyerang saluran pencernaan dan sistem saraf yang menyebabkan diare dan mual. Gejala lanjutan lainnya dapat menimbulkan pneumonia.
Namun, penyakit ini umumnya tidak menjadi ancaman serius bagi orang yang sehat, dan cenderung menyebabkan gejala berbahaya hanya pada mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang baik dan orang tua.
Penelitian terbaru dalam Journal of Infectious Diseases memberikan bukti bahwa Legionella pneumophila, agen penyebab penyakit legiuner, dapat melakukan perjalanan setidaknya 6 Km dari sumbernya dengan perantaraan udara.
Sebuah tim ilmuwan Prancis melakukan penelitian terhadap penyakit ini yang berlangsung di Pas de Calais, Perancis utara, pada 2003-2004. Ditemukan 86 kasus yang dikonfirmasi, 18 diantaranya menyebabkan kematian. Sumber infeksi diidentifikasi sebagai menara pendingin di sebuah pabrik petrokimia, dan analisis mereka adalah yang terinfeksi bertempat tinggal sejauh 6-7 km dari pabrik.
Suhu mempengaruhi kelangsungan hidup Legionella, sebagai berikut:
- Pada 60 ° C (140 ° F) - Legionella mati seketika - pasteurisasi terjadi.
- Pada 55 ° C (131 ° F) - 95% mati
- 50 sampai dengan 55 ° C (122-131 ° F) - bisa bertahan hidup tetapi tidak berkembang biak
- 35-46 ° C (95-115 ° F) - Ideal kisaran pertumbuhan
- 20 sampai 50 ° C (68-122 ° F) - Kisaran Pertumbuhan
- Di bawah 20 ° C (68 ° F) - Dapat bertahan tetapi tidak aktif, bahkan di bawah titik beku
Klorin dioksida telah disetujui sebagai desinfektan air minum utama sejak 1945. Klorin dioksida tidak menghasilkan produk sampingan karsinogenik seperti klorin dan bukan merupakan logam berat seperti tembaga. Hal ini terbukti sebagai kontrol yang sangat baik terhadap Legionella dalammesin air dingin dan panas.
(Postingan ini diterjemahkan dari Wikipedia, dan sebagian isinya dicomot dari hasil googleing, maaf saya lupa asalnya)
Sumber Gambar
17 Jan 2011
Bisnis Cacing dalam Pengelolaan Sampah
Malam ini sebuah acara di TV pemerintah membahas sebuah topik yang cukup menarik bagi saya (tak biasanya saya betah di channel TV ini). SAMPAH. Menyoroti bagaimana upaya pemerintah Kota Makassar dalam menanggulangi sampah yang selama ini masih menjadi momok yang memprihatinkan dan menakutkan. Dibahas panjang lebar mengenai hal ini dan sampailah pada suatu titik, jangan memerangi sampah tapi bersahabatlah dengan sampah. Ini sedikit mengganggu saya, bukankah sampah itu kotor? berpenyakit? mesti diperangi?
Ternyata tidak selamanya demikian, kita sebagai masyarakat umum hendaklah mengubah paradigma berpikir kita (yang tentunya harus didahului oleh perubahan pola pikir pemerintah) bahwa sampah itu adalah asset, bukan lawan. Naluri homoeconomic saya kemudian menuntun untuk terus mengikuti dialog ini, terlebih ditampilkan contoh kisah sukses "pengusaha sampah" di bilangan jalan Borong Makassar yang telah beberapa kali naik haji karena jasa sampah.
Ternyata banyak sektor "pengusaha sampah". Di jalan Borong Makassar hanya sebagian kecil dari bidang usaha, yakni jual beli barang bekas. Sektor lain yang tak kalah menarik adalah "pengolahan sampah". Dan sub lain dari pengolahan sampah adalah pemanfaatan cacing dalam pengelolaan sampah. Dalam dialog dibahas secara singkat bahwa cacing dapat mengolah sampah, dan sebaliknya sampah dapat menghasilkan cacing, dan tentu saja cacing dapat menghasilkan uang.
Cacing ini dapat dijual dan sisa sampah dapat dijadikan pupuk. Harga cacing basah mencapai Rp. 25 ribu per kilo, dan cacing kering bisa mencapai Rp. 2 juta per kilo. Wooooww. Karena penasaran, saya lalu googleing dan mendapatkan artikel tentang sampah dan cacing, siapa tahu suatu saat saya atau temans sekalian berminat berbisnis sampah. Selain untung, secara tidak langsung kita dapat menjaga kelestarian lingkungan. Berikut ini hasil googleing saya dengan sedikit editan.
Sampah, Sungai, Kanal, dan Kota Makassar
Hampir seluruh sungai dan kanal di Kota Makassar telah tercemar oleh limbah domestik maupun limbah industri. Industrialisasi mendorong terjadinya urbanisasi yang meningkatkan beban pada daya dukung lingkungan. Kesadaran masyarakat untuk mempertahankan lingkungan sungai dan kanal masih sangat rendah. Penduduk masih menggunakan sungai/ kanal sebagai tempat buang hajat dan tempat pembuangan sampah.
Hampir seluruh limbah domestik yang dibuang ke saluran air merupakan bahan organik yang akan membutuhkan oksigen untuk membantu penguraian oleh bakteri. Hal ini menyebabkan penurunan oksigen terlarut dalam air sehingga dapat menimbulkan kondisi anoksik di perairan. Sungai dan kanal akan kehilangan keanekaragaman hayati dan kehilangan fungsinya. Akibatnya biaya yang dibutuhkan untuk memurnikan air sungai / kanal kan menjadi lebih mahal dan penduduk harus membayar lebih mahal untuk mendapatkan air bersih dari pemerintah.
Cacing, Pupuk, dan Sampah
Bagian terbesar dari limbah domestik adalah limbah organik yang dapat digunakan untuk membuat kompos. Kompos dapat dibuat dengan memanfaatkan aktivitas cacing tanah (Lumbricus rubellus) untuk menguraikan bahan organik dengan membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan proses pembuatan kompos secara konvensional.
Kotoran cacing (casting) atau faeces yang dihasilkan cacing tanah merupakan bahan yang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan disebut vermicompost. Vermicompost mudah diserap oleh tumbuhan, lebih seragam, dan lebih stabil daripada kompos konvensional.
Sebagian penduduk di dua kabupaten penyangga Kota Makassar (Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa) bekerja sebagai petani yang membutuhkan pupuk untuk menyuburkan tanah yang ditanaminya. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah di kebun dan sawah atau dijual kepada petani di daerah lain. Kelebihan cacing yang didapatkan dari proses vermikompos dapat digunakan atau dijual sebagai umpan cacing, pakan ternak ayam dan bebek.
Metode Pembuatan Kompos
Membuat kompos cacing di rumah kita adalah salah satu cara untuk mengurangi jumlah sampah dengan memanfaatkan sampah organik menjadi kompos yang merupakan pupuk organik ramah lingkungan dan cacing yang bernilai ekonomis tinggi. Cacing merupakan tabung pencerna sampah yang sangat efisien. Sampah organik masuk dari ujung depan dan kotoran yang keluar dari ujung belakangnya merupakan pupuk yang sangat baik bagi tumbuhan.
Cacing mencerna hampir seluruh sampah organik, dan lebih menyukai sampah organik yang telah melalui tahap pengomposan pendahuluan. Cacing sangat menyukai sampah organik jenis sampah dapur, sampah kebun, kertas, potongan tumbuhan, bubuk teh dan bubuk kopi bekas, kotoran ternak, dll.
Kelebihan Kompos cacing dari kompos biasa adalah :
- Waktu penguraian sampah lebih cepat karena tidak hanya diuraikan oleh kumpulan mikro organisme tetapi juga dibantu oleh cacing
- Cacing menghasilkan bahan nutrisi yang lebih mudah diserap oleh tumbuhan.
- Tidak memerlukan panas dan tidak perlu dibolak-balik.
Pembuatan kompos sebenarnya tidak terlalu rumit, hanya dimulai dari pengelolaan sampah dari rumah tangga yaitu sampah organik (sampah basah). Untuk pembuatannya kita memerlukan perlengkapan serta bahan-bahan yang diperlukan.
- Cacing Lumbricus rubellus
- wadah kompos : kotak kayu/plastik
- kompos jadi untuk bedding
- talam
- ayakan
- termometer
- pencacah sampah : penggiling kelapa/cabe/kopi
Cacing Kompos
Jenis cacing tanah Lumbricus rubellus mampu hidup dalam populasi yang padat. Lumbricus rubellus sering ditemukan di bawah guguran daun atau tumpukan kotoran ternak dan tidak menggali jauh ke dalam tanah seperti Allolobophora caliginosa (field worm) atau cacing tanah besar Lumbricus terrestris.
Ciri Khas Lumbricus rubellus
- Bagian atas merah kecoklatan atau merah ungu
- Permukaan bawah berwarna pucat
- Menempati tanah lapisan atas, kawin dan bertelur di dalam tanah dengan
- membuat liang di dalam tanah bermineral
- Berbiak dengan cara reproduksi seksual
- Panjang 60-150 mm, diameter 4-6 mm
- Dewasa dalam 179 hari dengan masa hidup 682-719 hari
- Menghasilkan 79-106 cocoons pertahun perekor cacing
- Diapause dalam bentuk bola pada kedalaman 0.45 m di dalam tanah
Pemanfaatan Cacing untuk Membuat Kompos
Salah satu metode pembuatan kompos adalah dengan memanfaatkan cacing tanah terutama dari jenis Lumbricus rubellus yang secara alami berperan dalam penguraian bahan organik. Metode kompos cacing (vermikompos) ini ternyata lebih efektif dibandingkan metode kompos biasa yang hanya mengandalkan aktivitas bakteri pengurai.
Dalam sistem kompos cacing, bakteri pengurai terutama bakteri aerob tetap aktif menguraikan sampah dan penguraian lanjutan dilakukan oleh cacing tanah yang mencerna sampah tersebut. Penguraian dengan cacing ini tidak menimbulkan bau seperti pada pembuatan kompos biasa karena terjadi secara aerobik. Disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk menguraikan sampah juga lebih cepat dan kotoran cacing (kascing) yang menjadi kompos merupakan pupuk organik yang sangat baik bagi tumbuhan karena lebih mudah diserap dan mengandung unsur makro yang dibutuhkan tanaman.
Jenis cacing yang banyak digunakan untuk membuat kompos cacing adalah Lumbricus rubellus. Cacing ini merupakan cacing yang hidup di tanah lapisan atas, berwarna merah kecoklatan dan bagian bawahnya berwarna lebih pucat kekuningan. Cacing ini merupakan cacing yang rakus dan mampu hidup dalam populasi yang padat. Vermikompos adalah kotoran (tinja) cacing. Sampah organik diuraikan oleh mikroba dan dicerna oleh cacing.
Pembuatan vermikompos sangat mudah, yang penting disiapkan adalah tempat, kotoran ternak, sampah organik dan cacing tanah pemakan tumbuhan. Sampah organik antara lain adalah sampah perkebunan, kotoran ternak, potongan rumput, sampah dapur dan sebagainya.
Proses Pembuatan
Bahan media dapat menggunakan bahan organik yang berserat tinggi seperti jerami, gedebog pisang, sabut kelapa, kertas, kompos cacing dan lain-lain. Media harus diangin-anginkan terlebih dahulu, disirami air dan dibalik sedikitnya 3 kali selama 2-3 minggu. Jika bahan media sudah agak lembut baru dapat digunakan sebagai media cacing. Wadah dengan ukuran 1 x 1 x 0,3 meter mampu menampung 30-40 kg media dan bahan makanan yang diisi dengan 1000 - 1500 ekor cacing. Kelembaban harus dijaga 40-50%, ph 6.3-7.5, dan suhu 20-30 derajat celcius.
Cacing tanah akan mencerna dengan aktif sampah yang diberikan dan mengeluarkan kotoran berbentuk butiran kecil. Biarkan cacing mencerna bahan kompos hingga terbentuk butiran-butiran kecil. Cacing tanah membutuhkan waktu 7 minggu untuk menjadi dewasa dan pada minggu ke-8 akan mengeluarkan telur (kokon). Satu ekor cacing dewasa dapat mengeluarkan 2 kokon perminggu dan tiap kokon dapat menetaskan 2-3 ekor cacing setelah masa inkubasi 5-10 hari. Populasi cacing akan berlipat ganda dalam waktu 1 bulan.
Panen Vermicompost
Pemanenan vermikompos dapat dilakukan secara manual dengan menumpahkan isi wadah kompos ke tanah yang diberi alas dan membentuk gundukan menyerupai gunung dan biarkan beberapa saat. Cacing akan pindah ke bagian dasar gunung untuk menghindari cahaya matahari. Vermikompos dapat diambil mulai dari puncak gundukan dan cacing dapat dipindahkan ke media baru yang sudah disiapkan sebelumnya.
Vermikompos yang diperoleh dikeringkan dan diayak untuk menjaring kokon dan cacing muda serta bahan organik yang belum terurai. Kokon dan cacing muda dimasukkan ke dalam media baru. Vermikompos yang sudah disaring merupakan pupuk yang kaya akan unsur hara makro dan bakteri pengikat nitrogen.
Hama dan Pemangsa
Pemangsa cacing tanah antara lain burung, unggas, tikus, katak, ular dan semut. Lokasi penempatan sistem kompos cacing harus terlindungi dari pemangsa tersebut.
Penerapan Kompos Cacing
Metode kompos cacing telah banyak dilakukan oleh beberapa instansi seperti Dinas Kebersihan DKI Jakarta Pusat dan Kebun Binatang Ragunan serta beberapa peternak cacing di Jawa Barat. Sistem penerapan yang dilakukan di kedua lokasi diuraikan sebagai berikut.
1. Rawa Sari Jakarta Pusat
Intalasi pengolahan sampah di Rawa Sari menerapkan sistem pengolahan sampah terpadu dengan prinsip zerowaste management. Semua sampah yang diterima diupayakan untuk diolah dan dimanfaatkan hingga tidak ada sampah yang terbuang. Pengolahan terdiri dari pembuatan kompos cacing, pembuatan kertas daur ulang,
pencacahan plastik serta insenerasi. Jenis sampah yang diolah adalah sampah rumah tangga yang terdiri dari berbagai jenis sampah. Instalasi ini menampung sampah dari beberapa RT di sekitar lokasi pengolahan yang diangkut dengan gerobak sampah.
Untuk pembuatan kompos cacing, proses yang dilakukan adalah :
- Pemilahan sampah. Sampah harus dipilah untuk memisahkan sampah organik dari sampah anorganik. Sampah organik akan digunakan sebagai media cacing.
- Persiapan Media Cacing. Sampah diangin-anginkan selama 6 minggu dengan melakukan pembalikan dan
- penyiraman 2 kali dalam seminggu agar dicapai suhu homogen dan tidak panas.
- Peletakan Cacing Pada Media. Media kemudian diletakkan di atas bedengan kayu yang dilapisi plastik
- terpal dan diberi cacing Lumbricus rubellus
- Pemberian makan. Cacing dipelihara selama 6 minggu dan setiap 2-3 hari diberi makan
- sayuran segar yang digiling menjadi bubur kasar
- Pemanenan Kompos. Setelah seluruh sampah habis dimakan dan tampak butiran halus kotoran cacing memenuhi bedengan, kompos cacing dapat dipanen.
2. Kebun Binatang Ragunan Jakarta
Pengolahan sampah dengan membuat kompos cacing sudah dilakukan sejak tahun 1990 untuk memanfaatkan sampah tumbuhan yang jumlahnya sangat banyak seperti guguran daun, potongan rumput, dan sampah pengunjung kebun binatang serta sampah kotoran hewan.
Metode yang dilakukan adalah :
- Pemilahan Sampah. Sampah dipilah untuk memisahkan sampah organik dan sampah nonorganik
- Persiapan media. Sampah organik dicampur dengan kotoran gajah diaduk, ditumpuk dan dicetak persegi untuk tahap pengomposan awal selama 15-20 hari dan dilakukan penyiraman dan pembalikan setiap 3 hari
- Pemeliharaan Cacing. Media dimasukkan ke dalam bak plastik dan diberi 250 gram cacing Lumbricus rubellus. Bak plastik disusun di atas rak kayu tiga tingkat. Cacing diberi makan kotoran banteng atau gajah setiap 3 hari selama 1 bulan
- Pemanenan Kompos Cacing. Setelah 30 hari timbul butiran halus kotoran cacing (vermikompos), kompos
- dapat dipanen dan cacing dipindahkan ke media baru atau digunakan sebagai pakan satwa antara lain ikan dan unggas. Telur dipisahkan kompos dengan mengayak media cacing yang telah dipanen.
Manfaat yang Diperoleh
Dengan menerapkan vermikompos, kita dapat mendaur ulang sampah dan menghasilkan pupuk organik. Cacing yang berlebih dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan. Keuntungan dari teknologi vermikompos ini diuraikan sebagai berikut.
- Mendaur ulang limbah organik
- Mengurangi pencemaran lingkungan
- Menyediakan lapangan kerja baru
- perbaikan struktur tanah, pH dan perkolasi serta meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air
- Merangsang pertumbuhan sistem perakaran
- Sumber protein bagi ternak
tanaman. Pemberian vermikompos pada tanaman secara teratur akan mengurangi kebutuhan pupuk kimia.
sumber artikel : http://www.mail-archive.com/jamaah@arroyyan.com/msg04429.html
sumber gambar : http://hamdanpastibisa.blogspot.com
Mari Menghemat Energi : Tips Sederhana
Hukum Kekekalan Energi berbunyi energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Sumber-Sumber Energi dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu Sumber energi yang dapat diperbarui dan tak dapat diperbarui.
Contoh sumber energi yang dapat diperbaharui adalah air, angin, dan surya. Dikatakan sumber energi ini dapat diperbahrui karena sumber energi ini persediaanya sangat melimpah di bumi dan kita dapat menggunakannya terus-menerus tanpa khawatir akan habis.
Contoh sumber energi yang tidak dapat diperbaharui adalah minyak, gas, batu bara. Dikatakan sumber energi ini tidak dapat diperbaharui karena sumber energi ini persediaannya terbatas di bumi dan sekali habis maka sumber ini tidak dapat digantikan atau diperbaharui. Oleh klarena itu kita harus bijaksana dalam menggunakannya.
Energi konvensional : minyak, gas dan batu bara disebut juga energi fosil karena ketiga energi ini berasal dari bangkai-bangkai organisme dan tumbuh-tumbuhan yang tertimbun selama ratusan juta tahun yang lalu, serta tidak dapat diperbarui. Contoh : bahan bakar minyak (BBM), gas alam.
Berbagai energi alternatif dari sumber energi terbarui antara lain :
Energi angin. Kincir angin sekarang digunakan untuk memutar generator listrik sehingga menghasilkan tenaga listrik.
Energi air. Air yang memiliki energi potensial tertentu dibendung pada suatu tempat. Air yang jatuh disalurkan melalui pipa pesat untuk diarahkan ke sudut-sudut turbin air sehingga energi kinetik air dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. Turbin dihubungkan dengan generator melalui satu poros, sehingga generator akan berpytar dan menghasilkan listrik. Karena diperlukan kelajuan air tertentu pada aliran sungai, hanya sedikit tempat didunia yang memenuhi syarat untuk dibangun PLTA.
Energi panas bumi. Batuan panas terbentuk beberapa kilometer dibawah permukaan bumi memanaskan air disekitarnya sehingga akan menghasilkan sumber uap panas atau geiser. Sumber panas bumi ini dibor. Uap panas yang keluar dari pengeboran setelah disaring digunakan untuk menggerakkan generator sehingga menghasilkan energi listrik. Contoh : Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yang telah beroperasi PLTP Kamojang Jawa Barat.
Karena tak dapat diperbaharui, beberapa sumber energi harus dikelola dengan bijak. Di bawah ini adalah cara-cara sederhana yang efektif untuk menghemat energi, jika dilakukan dengan baik dan benar dapat mengurangi lebih lanjut pengeluaran biaya air, listrik dan kendaraan. Menghemat listrik adalah suatu kegiatan yang dapat membuat konsumsi energi listrik menjadi berkurang dengan berbagai cara. Selain listrik, kita perlu juga berhemat air yang kita dapat dengan cara membayar (PAM) maupun yang kita raih dengan cara gratis (sumur bor). Dampak dari pemborosan energi listrik, air dan sumber daya lainnya umumnya bersifat negatif serta akan memberikan kerugian bagi kita semua di masa yang akan datang. Listrik yang terbatas sebagian dibangkitkan dari PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik lainnya yang menimbulkan polusi bagi lingkungan hidup.
Air bawah tanah yang secara beramai-ramai dan tidak terkendali kita sedot dapat habis. Menurunnya debit air tanah mampu mempercepat intrusi air laut ke darat serta dapat menurunkan atau merembeskan tanah ke bawah sehingga lama kelamaan akan tenggelam oleh air laut. Melihat dari dampak yang ditimbulkan dari penggunaan listrik dan air yang berlebih, maka ada baiknya kita melakukan beberapa hal di bawah ini untuk membantu menjaga kelestarian alam dari kerusakan yang serius.
Cara hemat energi listrik antara lain
- Matikan lampu jika kita tidak menggunakannya.
- Gunakan lampu hemat energi yang terang (bukan bohlam lampu pijar)
- Cabut steker listrik barang elektronik yang tidak kita gunakan. Bisa juga menggunakan stop kontak untuk mematikannya.
- Gunakan alat penghemat listrik yang bagus.
- Matikan lampu, tv, radio, dll saat tidur.
- Pilih barang elektronik yang hemat listrik.
- Ajari anak dan keluarga untuk hemat energi listrik.
- Cabut charger ponsel saat indikator energi ponsel sudah penuh.
- Gunakan energi gas LPG untuk memasak.
- Gunakan energi matahari untuk memanaskan air.
- Untuk AC, Pilih AC dengan teknologi hemat listrik Inverter, set temperatur pada 25 derajat celsius, Bersihkan saringan udara sekali 2 minggu, Bersihkan evaporator dan kondensor sekali 3 bulan, Jangan ada penghalang aliran udara unit indoor maupun outdoor
Cara hemat energi air antara lain
- Gunakan toilet yang bisa mengatur besar kecil pengeluaran air.
- Cuci kendaraan seperti mobil dan motor di tempat cuci yang menggunakan air pam atau air bawah tanah yang membayar pajak.
- Mandi dengan pancuran air.
- Memakai mesin cuci pakaian otomatis yang hemat air.
- Minum dari air kemasan yang higienis.
- Mengawasi jalur pipa air jangan sampai bocor.
- Menggunakan air bekas mandi dan cuci untuk menyiram tanaman di pagi dan sore hari (gunakan sabun yang ramah lingkungan).
- Matikan keran air ketika sedang sabunan, mencuci piring, dsb.
- Buat sumur resapan air pada tempat tinggal kita untuk mengganti air yang kita konsumsi.
- Tidak membuang-buang air seenaknya.
- Belilah semua benda kebutuhan Anda secara proporsional. Jika tidak, Anda tak usah membelinya. Karena nanti akan menjadi sampah dalam rumah Anda.
- Biasakan untuk bawa benda-benda yang habis pakai, minimal kurangi penggunaan benda-benda kebutuhan Anda yang bersisa.
- Sediakan tong sampah. Buanglah pada tempatnya dengan proses pemilahan (3R).
- Biasakan memilah benda yang bisa dipakai ulang.
- Beri pendidikan dini kepada Anak Anda/Adik-adik Anda: Hemat Sampah = Hemat Pengeluaran.
Sumber :
wikipedia
organisasi.org/
12 Jan 2011
Logika : Pada Hari Apa Percakapan Terjadi
Inilah pertanyaan atau teka-teki yang beberapa hari lalu membingungkan saya.
SOAL :
BADU selalu berbohong pada hari senin, selasa, rabu dan berkata jujur pada hari-hari lainnya. Dilain pihak CACA selalu berbohong pada hari kamis, jum'at, sabtu dan berkata jujur pada hari-hari lainnya. Pada suatu hari terjadi percakapan sebagai berikut :
BADU : "kemarin saya berbohong"
CACA : "Saya juga"
Pada hari apa percakapan terjadi ?
Jika dilihat sepintas, sepertinya tak ada jawaban untuk pertanyaan ini. Sebelum melihat kunci jawaban, silahkan temans jawab sendiri terlebih dahulu untuk menguji kesabaran dan logika temans.
Kalau belum dapat juga, silahkan nyontek jawaban berikut.
JAWAB :
BADU mengatakan: "kemarin saya berbohong". Jika terjadi pada hari senin, berarti BADU mengatakan "Hari minggu saya berbohong". Kita tahu bahwa hari minggu dia berkata jujur. Namun karena dikatakan dalam hari senin (dia sedang berbohong) maka nilainya adalah benar.
Sedangkan nilai percakan CACA pada hari senin, bernilai salah. Karena pada hari senin dia harusnya jujur, harusnya dia mengatakan " kemarin saya jujur", karena memang pada hari minggu dia jujur. Begitupun dengan nilai kebenaran pada hari-hari berikutnya.
Sehingga kita mendapatkan bahwa percakapan itu terjadi pada hari kamis, dimana nilai percakapan keduanya bernilai benar.
Masih Bingung ?
Coba langsung ambil hari kamis dan kalimatnya di "perjelas"
BADU : "kemarin (hari rabu) saya bohong"
---> Badu Jujur karena memang rabu dia bohong dan kamis memang dia berkata jujur --> pernyataan benar
CACA : "kemarin (hari rabu) saya bohong"
---> Caca Bohong karena tiap kamis dia memang berkata bohong
--> pernyataan benar
Karena nilai percakapan keduanya benar, maka percakapan terjadi di hari kamis. Tidak ada hari lain yang mengandung percakapan keduanya bernilai benar di hari yang sama selain hari kamis.
Masih bingung juga ?
10 Jan 2011
Waspadai Radang Tenggorokan di Sekitar Anda
Hari ini, saya memperoleh informasi dari surveilans puskesmas kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros. Katanya, ada kasus meninggal dengan diagnosa radang tenggorokan di wilayah kerjanya, tepatnya di Dusun Tanete Bulu, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu. Sebanyak 6 (enam) orang anak-anak dan balita meninggal akibat penyakit ini dengan gejala demam, batuk, sesak nafas. Informasi ini didapatkan dari warga setempat yang berobat ke puskesmas Tompobulu beberapa hari lalu.
Keenam korban meninggal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
|
NAMA
|
SEX
|
UMUR
|
TANGGAL MENINGGAL
|
1.
|
A
|
P
|
2 TH
|
27 DES 2010
|
2.
|
E
|
P
|
8 TH
|
27 DES 2010
|
3.
|
I
|
P
|
10 TH
|
19 DES 2010
|
4.
|
J
|
L
|
10 TH
|
2 JAN 2011
|
5.
|
S
|
P
|
3 TH
|
30 DES 2010
|
6.
|
A
|
P
|
2 BL
|
23 DES 2010
|
Sangat saya sayangkan informasi ini baru diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Maros hari ini (10 Januari 2011) yang mestinya kejadian yang dapat menimbulkan keresahan warga masyarakat seharusnya dilaporkan paling lama 24 jam sejak muncul kasus di masyarakat oleh puskesmas setempat. Seharusnya puskesmas melakukan respon pelaporan sesegera mungkin ke Dinas Kesehatan Kabupaten. Paling tidak, kabupaten dapat melakukan counter informasi apabila muncul keresahan akibat sumber informasi yang tidak jelas.
Nilai positifnya, saat menerima informasi awal, hari itu juga surveilans puskesmas Tompobulu melakukan investigasi di daerah kasus dan melakukan respon tata laksana kasus dan kesehatan masyarakat. Penderita baru radang tenggorokan yang ditemukan segera diobati dan telah dinyatakan sembuh hari ini. Namun seharusnya seluruh penderita sebelum diberi obat terlebih dahulu diambil spesimen atau langsung dirujuk ke Rumah Sakit untuk penegakan diagnosa.
Dari diagnosa awal penyakit, kemungkinan besar korban menderita pneumonia, atau pertusis, atau difteri, atau flu burung. Namun karena tak ada kontak dengan unggas, opsi flu burung dihilangkan. Sementara itu, pemeriksaan laboratorium sulit dilakukan karena selain seluruh penderita telah sembuh, fasilitas laboratorium di puskesmas Tompobulu masih jauh dari standar memadai.
Dari catatan kecil saya mengenai algoritma diagnosis penyakit, ciri masing-masing penyakit dan rujukan pemeriksaan antara lain :
Pneumonia :
Pada usia <5 tahun ditandai dengan batuk dan tanda kesulitan bernapas (adanya nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding dada).
• <2 bulan: 60/menit
• 2-12 bulan: 50/menit
• 1-5 tahun: 40/menit Dan kadang disertai demam.
Pada usia >5 tahun ditandai dengan demam >38°C, batuk dan kesulitan bernafas, dan nyeri dada saat bernafas
Rujukan pemeriksaan : Rontgen dada
Pertusis :
Batuk lebih dari 2 minggu disertai dgn batuk yang khas (terus-menerus/ paroxysmal), napas dengan bunyi “whoop” dan kadang muntah setelah batuk
Rujukan pemeriksaan : Rontgen dada Difteri :
Panas >38°C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi (stridor) dan ada tanda selaput putih keabu-abuan (pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran kelenjar leher.
Rujukan pemeriksaan : Usap Nasofarings Tersangka Flu Burung :
Panas >38°C, dan ada riwayat kontak dengan unggas sakit/mati mendadak.
Rujukan pemeriksaan : Rontgen dada dan Usap Nasofarings
Karena beberapa kendala diatas, Puskesmas Tompobulu dan Dinas Kesehatan Kab. Maros hanya dapat melakukan monitoring dan pemantauan wilayah setempat dan tetap mewaspadai munculnya kembali penyakit radang tenggorokan ini. Dan, kepada masyarakat umum agar tetap menjaga kesehatan, tidak meremehkan gejala radang tenggorokan ini dan agar segera ke fasilitas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut apabila ada keluarga yang menderita radang tenggorokan.
catatan :
Konon.... wilayah desa Bonto Manurung termasuk desa terjauh kedua di Kecamatan Tompobulu setelah desa Bonto Somba. Selain jauh, jalan bebatuan membuat desa ini terisolir. Saking jauh dan beratnya medan perjalanan, saya tak pernah menginjakkan kaki di desa ini walaupun saya pernah bertugas di kecamatan Tompobulu selama 4 tahun (hehehe... alasan). Saya hanya dapat mendeskripsikan daerah ini dari cerita teman yang pernah kesana. Panorama indah dan tuntutan tugas hanyalah beberapa alasan untuk kesana. Saya lalu membayangkan mobil tak bisa masuk kesana dan Kotak Pemilu saat berlangsung pemilu dipikul dengan tenaga manusia.
4 Jan 2011
Pikir Beberapa Kali Sebelum Ambil Kredit
Apakah anda membutuhkan uang? Pertanyaan bodoh, tentunya semua membutuhkan, tepatnya mau uang apalagi gratis. Namun, tentunya tak ada yang gratis di dunia ini, termasuk uang, butuh pengorbanan (tepatnya pertukaran yang sebanding) untuk mendapatkan uang.
Selain bekerja, meminjam uang adalah cara instan mendapatkan uang. Baik itu di bank ataupun lembaga keuangan lainnya. Baru-baru ini, tepatnya akhir Desember 2010 saya mengajukan kredit di bank (sebutlah BRI,hahaha...bukan samaran lagi yah... Maaf< saya terlampau jujur), saya hanya ingin berbagi pengalaman dalam proses pinjam-meminjam uang di bank, siapa tahu anda berminat, alih-alih jadi pengalaman berharga.
Saya berniat meminjam uang karena kebutuhan yang bisa dikatakan sudah akan sangat mendesak (tak usahlah saya sebutkan secara detail kebutuhan saya tersebut, hal positif koq). Sebelum menjadi sangat mendesak, saya mesti menyiapkan uang ini. Tak banyak sih, "cuma" 15 juta rupiah. Untuk itu, saya mempunyai beberapa opsi untuk mendapatkan uang ini antara lain :
#1. Menjual motor. Sepertinya batal, karena nilai historis motor kesayangan, saya
tidak sanggup menilainya secara ekonomi. Orang lain mungkin menghargai Honda Supra X 125 butut saya paling mahal senilai 7 juta rupiah. Selain tak mencukupi setengah dari kebutuhan, saya masih sayang motor saya tersebut, banyak kenangan manis dan pahit yang telah kami lalui bersama. Ahahaha...
#2 Gadaikan motor. Masih dipertimbangkan seandainya sudah sangat mendesak. Beratnya saya menggadaikan motor adalah selain dihargai murah (paling tinggi perusahaan pembiayaan menghargai motor saya sekira 5 juta rupiah), bunga pinjaman "titip BPKB" terbilang sangat tinggi. Bunganya paling rendah 3,5 persen perbulan dalam jangka waktu setahun.
#3. Menagih utang. Jangan dulu dah, belum tega sayanyah.
#4. Pinjam di bank. Nah inilah yang saya jalani "kemarin". Opsi pinjam uang di bank diinformasikan oleh teman. Mumpung akhir tahun, semua pengajuan kredit (di BRI) dimudahkan, katanya target 2010 belum tercapai. Benar saja, administrasi pengajuan kredit saya tidak dipersulit. Cukup sehari saya urus, dana saya sudah bisa cair.
Sebelumnya, sebenarnya ada beberapa opsi tempat meminjam uang antara lain BPD SulSel, Hasamitra, dan BRI itu sendiri. Pertimbangan untuk ketiga pilihan ini antara lain :
#1. Banyak keluhan konsumen tentang kredit di BPD. Bunga tinggi dan sulit melunasi sebelum batas waktu kredit. Bayangkan saja, ada teman saya yang meminjam uang 30 juta, dia telah mengangsur selama 8 bulan namun untuk melunasi sisanya dia mesti tebus senilai 31 juta rupiah. Sangat tidak masuk akal dan mengusik batin saya. Ini bagian terselubung dari Lintah Darat, batin saya.
#2. Pinjam uang di Hasamitra lumayan murah, setelah dihitung-hitung, hingga batas pelunasan lumayan murah. Namun sistem yanh dianut dalam pembebanan cicilan bunga adalah sistem ANUITAS. Bunga mengikut suku bunga BI sehingga pembayaran tidak tetap tiap tahunnya. Bisa saja naik atau turun. Selanjutnya, bunga yang dikenakan adalah "bunga menurun", artinya cicilan pertama pembayaran bunga sangat tinggi, terus menurun tiap bulannya. Hal ini mengakibatkan kita akan rugi jika berniat membayar lunas pada awal cicilan karena awal cicilan kita seakan-akan hanya membayar bunga saja (Entah berapa perbandingan antara bunga dan pokok kredit)
#3. Pinjam uang di BRI ? Entahlah, yang jelas saya hanya tertarik akan kemudahan dan sistem perhitungan bungan yang memakai sistem FLAT. Flat Artinya bunga setiap tahun tetap sama apapun yang terjadi dengan suku bunga Bank Indonesia. Suku bunga flat saya anggap baik untuk pegawai yang bergaji tetap seperti PNS, malah untungnya (yang tak pernah bisa dihitung), gaji PNS bisa dipastikan naik tiap tahunnya. Tentunya cicilan bulanan tidak terlalu membebani lagi tiap tahunnya (sudah biasa... hehehe).
Dari beberapa pilihan diatas, saya mengambil opsi terakhir, meminjam uang di BRI. Sedikit kekecewaan saya, ternyata banyak "tetek bengek" untuk pencairan kredit yang tidak diketahui sebelumnya oleh orang awam seperti saya dan mungkin juga anda. "Biaya lain-lain" tersebut antara lain :
#1. Biaya Provisi sebesar 1,5% dari total kredit. Saya tidak mengerti ini untuk apa, lumayan banyak jika saya minjam 100 juta, provisinya sampai 1,5 juta. Untunglah pinjaman saya cuma 15 juta.
#2. Asuransi 0,94%
#3. Legalisasi di Notaris 50 ribu
#4. Biaya cetak 50 ribu
Lumayan banyak juga sih potongannya, dan tentunya seluruh lembaga pembiayaan mengenakan potongan juga, mungkin lebih tinggi dari list saya di atas. Makanya, saran saya teliti dan pikirlah ulang sebelum NGREDIT, sebelum anda kecewa nantinya.
Langganan:
Postingan (Atom)