Saya buat postingan ini bukannya karena harapan memiliki sepeda tak pernah kesampaian (yang memang tidak pernah kesampaian), tapi ini persoalan kesehatan, khususnya mengenai olahraga.
Sebelumnya, tak pernah saya bayangkan mempunyai harapan memiliki sepeda pada saat usia sudah tidak muda lagi ini. Ini juga bukan soal trend bersepeda yang mulai mewabah dikalangan urban. Tapi, ini murni kesadaran sendiri yang mau hidup sehat.
Saya akui sangat jarang beraktifitas fisik (olahraga) beberapa tahun ini. Tak ada alasan yang jelas untuk hal tersebut, walaupun saya adalah seorang pekerja kesehatan. Karena itu, semua dimensi tubuh jadi melar. Disamping banyak makan, kurang (atau bahkan tidak) olahraga adalah salah satu faktor pipi membengkak dan perut membuncit.
Sebenarnya saya pernah berniat berolahraga dengan lari-lari pagi. Niat itu hanya kesampaian satu-dua kali saja. Polusi menjadi penyebab utama munculnya rasa malas saya melanjutkan lari pagi. Setiap keluar rumah sekitar jam 5.30 pagi, jalanan sudah mulai ramai dengan angkot. Selain menimbulkan asap, debu yang beterbangan di jalan sangat mengganggu aktifitas olahraga pagi. Bukannya sehat, malah membuat sesak nafas.
Pernah juga saya jalan kaki keliling kompleks belakang rumah yang sedikit saja terjamah kendaraan bermotor, namun kembali menemui rasa malas. Jalurnya kejauhan, dan jalan kaki tidak terlalu menarik buat saya apalagi berjalan kaki sendiri. Kadang saya menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk berjalan kaki, namun efeknya tak kunjung saya dapatkan (pipi dan perut tak kunjung menyusut... hehe).
Alternatif lain adalah berolahraga permainan, seperti futsal, tennis dan bulutangkis namun kesibukan kerja dan tidak adanya teman serta sparing partner berolahraga membuat olahraga jenis ini tak kunjung saya lakukan.
Satu lagi yang belum pernah saya rasakan adalah olahraga di tempat fitness, namun selain uang tak mencukupi, gele'-gele'ka (saya merasa geli) untuk pamer badan dan otot. Tak pede lah rasanya memamerkan perut buncit ini kepada khalayak ramai.
Efek tak berolahraga ini sangat besat buat kesehatan saya akhir-akhir ini, terutama dalam hal ketahanan fisik. Tak sanggup lagi rasanya mencangkul, lari tinggal beberapa langkah saja sudah capek. Intinya, saya menyesal tak pernah lagi berolahraga.
Nah, tiba kemudian pilihan bersepeda. Beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri melihat-lihat berbagai macam sepeda di etalase sebuah Mall di Makassar. Saya pikir boleh juga ide bersepeda ini. Selain murah dan aman dalam berolahraga, kita juga dapat menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Disamping itu, kita juga tampak gagah bersepeda dibandingkan lari pagi. hehehe.
Mungkin itulah penyebab mengapa warga urban lebih memilih sepeda, bukan dalam hal transportasi melainkan dalam hal olahraga. Bersepeda kelihatannya lebih santai. Jika ada polusi, kita tinggal menyingkir dan mencari tempat yang lebih bersih. (katanya), orang yang bersepeda lebih sedikit terkena polusi udara dari pada orang yang naik kendaraan bermotor karena orang yang bersepeda bernafas lebih teratur dan menghisap oksigen lebih banyak, tentunya di tempat tak berpolusi.
(Katanya lagi) banyak manfaat bersepeda dalam hal kesehatan, antara lain mengurangi resiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Selain itu, bersepeda tiap hari akan melatih nafas kita untuk bernafas lebih panjang dan tidak mudah capek, badan terasa enteng, jarang kena sakit flu, batuk dan penyakit ringan lainnya, bugar dan fit selalu. Untuk berat badan, dengan 15 menit bersepeda 5 sampai 6 kali dalam seminggu, kita telah berhasil mengurangi berat badan kita 11 pounds dalam satu tahun.
Berkaitan dengan efek psikologi, bersepeda dapat mengurangi depresi, strees, meningkatkan mood dan memotivasi diri kita. Sebagai contoh dengan bersepeda kita dapat melihat lingkungan sekitar secara lebih seksama, bersosialisasi dengan lingkungan, menikmati pemandangan alam dan udara yang segar. Bonus dari semua itu adalah kesehatan.
Nah, sekarang saatnya bagi saya kumpul-kumpul duit, menyisihkan sebagian gaji selama beberapa bulan, syukur-syukur kalau dapat rejeki nomplok sebelum lebaran nanti. Sempat saya lihat harga sepeda termurah ada yang 1,2 juta rupiah. Sepertinya lumayan buat dipakai keliling-keliling kompleks. Tapi, dipending dululah hingga lebaran nanti, orang pakai baju baru, saya cukup punya sepeda baru.
Bagi yang telah bersepeda (lama ataupun baru), share dong pengalamannya disini. hehehe.
Mari ber-sehat ria dengan sepeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar