30 Agu 2010

Syech Yusuf : Sosok Pejuang dan Sufi Teladan

Seikh-yusuf.jpg

Asy-Syaikh al-haj Yusuf Abu al-Mahasin Hidayatullah Taj Al-Khalwati al-Makasari atau Tuanta' Salama' ri Gowa Syekh Yusuf Abul Mahasin Al-Taj Al-Khalwati Al-Makassari Al-Banteni atau Abidin Tadia Tjoessoep atau yang lebih dikenal dengan nama Syech Yusuf lahir 3 Juli 1626 di Kabupaten Gowa.

Lahir dalam masyarakat yang kompleks dan penuh dinamika. Saat itu, peperangan tengah berkecamuk di antara kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan dan terjadi persaingan melawan kompeni Belanda yang tengah sibuk berebut jalur perdagangan. Suasana keagamaan juga berada dalam masa transisi, sehingga kepercayaan lama dan Islam masih bercampur-baur.

Asal-usul ulama besar ini memang tak dapat dipastikan kebenarannya, karena bersumber dari cerita dan legenda. Menurut lontarak RTSG (Riwayakna Tuanta Salamaka ri Gowa = Riwayat Tuan Pembawa Selamat = Riwayat Syech Yusuf) versi Gowa, ibu Syech Yusuf bernama Aminah puteri Gallarang Moncongloe dan ayahnya seorang tua yang tak diketahui asal kedatangannya. Orang tua itu dikenal sebagai orang suci yang konon mempunyai banyak keramat. Buya Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam Jilid IV meyebutkan ayah Syekh Yusuf bernama Abdullah.

Setelah 40 hari kelahiran Yusuf, Aminah dipersunting Raja Gowa setelah diceraikan suaminya. Yusuf dan sang ibu pun berpindah ke istana.
'Yusuf bukanlah seorang bangsawan. Dia diangkat oleh Sultan Alaudin dan dibesarkan di istana Sultan, namun tak pernah mendapat gelar kebangsawanan.'
Nabilah Lubis dalam bukunya Syekh Yusuf Al-Taj Al-Makari:Menyingkap Intisari Segala Rahasia
Yusuf kecil dibesarkan dalam kehidupan Islami. Selepas mengkhatamkan Alquran dari gurunya Daeng ri Tasammang, ia menimba ilmu sharaf, nahwu, mantik dan beragam kitab dari Syed Ba' Alwy bin Abdullah al-Allamah Thahir di Bontoala. Dalam waktu singkat, Yusuf belia sudah menguasai dan tamat mempelajari kitab-kitab fikih dan tauhid.

Sejak kecil, ilmu tasawuf begitu memnarik perhatiannya. Sebagain besar perhatiannya tercurah pada ilmu yang kelak mengantarnya sebagai seorang guru besar. Dianggap telah cakap, pada usia 15 tahun Yusuf disarankan untuk menimba ilmu di negeri lain. Yusuf muda pun berguru pada Syekh Jalaludin al-Aidit pun di Cikoang, sebelah selatan Sulawesi Selatan.

Rasa ingin tahunya yang begitu besar tentang ilmu-ilmu keislaman mengantrakannya ke luar negeri. Tepat pada 22 September 1644, saat Kerajaan Gowa dipimpin Sultan Malikussaid, di usia 18 tahun, ia meninggalkan tanah kelahirannya menuju Makkah menumpang kapal Melayu dari Somba Opu.

Delapan hari mengarungi lautan, Yusuf kemudian singgah di Banten. Di tanah para jawara itu, Yusuf muda yang supel berkenalan dengan ulama, ahli agama dan pejabat. Yusuf bersahabat dengan Pangeran Surya, putera mahkota Sultan Abdul Mufahir Mahmud Abdul Kadir. Kelak, Pangeran Surya menjadi Sultan Ageng Tirtayasa.

Ia begitu tertarik dengan Syech Nuruddin ar-Raniri, seorang ulama kondang yang bermukim di Aceh. Syech Yusuf menemui Syech Nuruddin dan berguru sampai mendapat ijazah tarekat Qadiriyah. `'Tarket Qadiriyah saya terima dari Syech kami yang alim, arif sempurna dan menyatukan antara ilmu Syariat dengan ilmu Hakikat, penghulu kami Syekh Nuruddin Hasanji bin Muhammad Hamid Al-Quraisyi ar-Raniri,'' ungkapnya dalam risalah Safinat an-Naja.

Lima tahun sudah Yusuf berkelana di Banten dan Aceh. Timur Tengah, kini menjadi tujuan berikutnya. Bertolak dari Pelabuhan Banten, Syekh Yusuf akhirnya sampai ke Timur Tengah. Yaman adalah negeri pertama yang dikunjunginya. Ia berguru pada Sayed Syech Abi Abdullah Muhammad Abdul Baqi bin Syekh al-Kabir Mazjaji al-Yamani Zaidi al-Naqsyabandi sampai mendapat ijazah tarket Naqsyabandi.

Di negeri itu pula, Syech Yusuf mendapat ijazah tarekat al-Baalawiyah dari Syekh Maulana Sayed Ali. Setelah menunaikan ibadah haji di Makkah, ia kemudian menemui Syech Ibrahim Hasan bin Syihabuddin al-Kurdi al-Kaurani di Madinah hingga mendapatkan ijazah tarekat Syattariyah. Empat ijazah yang telah digengamnya masih belum dirasa cukup. ia pun mengunjungi Syekh Abu al-Barakat Ayyub bin Ahmad bin Ayyub al-Khalwati al-Quraisyi. Ijazah tarekat Khawatiyah pun kembali digenggamnya dan mendapat gelar Tajul Khalwati Hadiyatullah.

Di usia 38 tahun, Syech Yusuf akhirnya kembali ke Gowa dan telah menjadi seorang guru yang besar. Menurut sumber lontara, sesampainya di kampung halaman Syekh Yusuf begitu kecewa, Gowa telah berubah. Nabilah Lubis dalam bukunya mengutip sumber sejarah yang bersifat separuh dongeng menuturkan pada masa itu syariat Islam seolah-olah telah dikesampingkan, maksiat dan kemungkaran merajalela.

Setelah tak berhasil meyakinkan Sultan untuk melaksanakan kembali Syariat Islam, Syech Yusuf meninggalkan Gowa menuju Banten. Pada 1664, Banten pun telah berubah. Sahabatnya, telah menjadi Sultan bergelar Ageng Tirtayasa. Ia kini didaulat sebagai ulama tasawuf dan syekh tarekat. Dalam sekejap, namanya sudah termasyhur, karena keluhuran ilmunya.

Sebagai sufi, Syekh Yusuf juga dikenal memiliki kepribadian yang menarik. Ia dipercaya mendidik anak-anak Sultan di bidang agama Islam dan membuka pengajian bagi penduduk. Sejumlah karya mengenai ajaran tasawuf ditulisnya di Banten.

Banten pun berubah ketika Pangeran Gusti - putera mahkota Banten yang kemudian mendaulat menjadi Sultan Haji - tiba dari Makkah. Kompeni Belanda mulai menghasut Pangeran Gusti untuk memberontak pada sang ayah. Maret 1682, pertempuran antara kompeni Belanda yang mendukung Sultan Haji dan Sultan Ageng pun meletus. Syech Yusuf dan Sultan Ageng serta Pangeran Purbaya bahu membahu melawan kompeni.

Setahun kemudian, Sultan Ageng ditangkap kompeni setelah ditipu anaknya. Perjuangan belum habis. Syech Yusuf memimpin 5.000 pasukan termasuk 1.000 orang dari Makassar bersama Pangeran Purbaya mengobarkan perang gerilya. Pasukan yang dipimpinnya bergerilya hingga ke Karang dekat Tasikmalaya. Pada 1683, Syech Yusuf ditangkap Belanda di Sukapura.

Awalnya, ia ditahan di Cirebon dan Batavia (Jakarta). Pengaruhnya yang begitu besar dianggap membahayakan kompeni Belanda. Ia dan keluarga kemudian diasingkan ke Srilanka, bulan September 1684. Di tempat baru itu, Syech Yusuf memulai perjuangan baru, menyebarkan agama Islam.

Di Srilanka, ia bertemu dengan para ulama dari berbagai negara Islam. Salah satunya adalah Syech Ibrahim Ibn Mi'an, ulama besar dari India. Ia pula yang meminta Syech Yusuf untuk menulis sebuah buku tentang tasawuf, berjudul Kayfiyyat Al-Tasawwuf.

Syech Yusuf pun leluasa bertemu dengan sanak keluarga dan muridnya di negeri Srilanka. Kabar dari dan untuk keluarganya, ia terima dan sampaikan melalui jamaah haji singgah di Srilanka. Lewat jalur itu, ajarannya sampai kepada muridnya. Belanda kembali kebakaran jenggot dan menganggap Syech Yusuf masih mejadi ancaman. Pengaruhnya masih begitu besar, meski berada jauh dari tanah kelahiran.

Guna menjauhkan pengaruh Syech Yusuf di Tanah Airnya, Belanda membuangnya ke Afrika Selatan. Bulan Juli 1693 adalah kali pertama bagi Syech Yusuf dan 49 pengikutnya menginjakkan kaki di Afrika selatan. Mereka sampai di Tanjung Harapan dengan kapal De Voetboog dan ditempatkan di daerah Zandvliet yang kemudian dikenal dengan Madagaskar.

Di Afrika Selatan, Syech Yusuf tetap berdakwah, dan memiliki banyak pengikut. Ketika ia wafat pada tanggal 23 Mei 1699, pengikutnya menjadikan hari wafatnya sebagai hari peringatan. Bahkan, Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan, menyebutnya sebagai 'Salah Seorang Putra Afrika Terbaik'. Perkembangan Islam di Afrika Selatan tak lepas dari peran Syech Yusuf, "Syech Yusuf adalah bapak Islam di Afrika Selatan," kata Ibrahim Saleh, Kepala Bosmont Muslim School.

Syech Yusuf bukanlah penyebar Islam pertama di Afrika Selatan. Tapi di tangannyalah, Islam mampu berkembang dengan cepat, terutama di kalangan budak asal Indonesia dan Malaysia yang didatangkan Belanda ke negara ini.

Syech Yusuf adalah salah satu tokoh pejuang Indonesia melawan penjajah Belanda. Atas jasanya, ia pun sudah dianugerahi gelar pahlawannasional oleh pemerintah Indonesia pada 1995.Ulama keturunan bangsawan itu diasingkan Belanda ke Cape Town pada 1964. Di kota itu ia justru menjelma menjadi penyebar agama Islam yang berpengaruh. Distrik pengasingannya kini bahkan dikenal dengan sebutan "Kampung Makassar".

Nelson Mandela, Bapak Bangsa Afrika Selatan, termasuk orang yang menaruh respek kepada Syech Yusuf. Ia menyebut Syech Yusuf sebagai salah satu pemberi inspirasi dalam perjuangan melawan sistem apartheid di negerinya. Ia pun beberapa kali berziarah ke makam tokoh yang disucikan oleh warga muslim di Afrika Selatan itu.

Sekarang ini, di Republik Afrika selatan, terutama di Propinsi Western cape, memang banyak komunitas muslim. Jumlahnya sekitar 10 % atau kurang lebih delapan ratus ribu orang, terkonsentrasi di wilayah Semenanjung Harapan (Cape Town dan sekitarnya). Tetapi sebagian lagi juga ada yang menetap di Propinsi Eastern Cape (beribukota Port Elizabeth).

Komunitas muslim disini dinamakan Cape Malay dan dulu di klaim oleh negara tetangga kita (Malaysia) sebagai bagian dari mereka. Mereka pernah mengajak tokoh-tokoh Cape Malay (dalam pengertian tidak saja tokoh agama melainkan juga tokoh budayawan) ke Malaysia. Tapi ketika diminta menunjukkan dimana letak Macassar (begitu ejaannya di Afrika, sehingga kampung tempat makam Syekh Yusuf disebut Karamat Macassar Faure), mereka kelabakan dan tidak bisa menunjukkannya. Alhamdulillah sekarang kita telah berhasil mempertunjukkan dan menghubungkan mereka dengan Makassar (Sulawesi Selatan), dan sekarang kita sedang dalam proses membangun pusat kebudayaan Makassar serta perpustakaan di Macassar Faure.

Di Afrika Selatan, selain keturunan Syech Yusuf, masih banyak lagi keturunan Indonesia lainnya. Antara lain keturunan Sultan Tidore (Imam Abdullah bin Kadir Abdussalam yang disini dijuluki sebagai Tuan Guru, seorang buangan politik dari Maluku Utara yang kemudian mendirikan madrasah dan masjid pertama di cape Town). Selain itu ada keturunan sultan dari Nusa Tengara Barat (di Afrika Selatan, tokoh keturunannya adalah Boeta Lalu Ebrahim Manuel Dea Malela).

Selain itu sangat banyak tokoh-tokoh islam lainnya di masa VOC dulu yang berasal dari Indoensia. Tokoh yang pertama adalah Pangeran dari Madura (Tjakraningrat) yang makamnya disebut Karamat Motura, terletak di Robben Island. Ada lagi di Constantia Karamat orang-orang dari Minangkabau.

Syech Yusuf gigih melawan penjajah Belanda, diasingkan ke Afrika Selatan (Capetown) dan meninggal dunia dalam usia 73 tahun pada tanggal 23 Mei 1699, dimakamkan di daerah pertanian Zanvliet di Distrik Stellenbosch, Afrika Selatan. Atas permintaan Raja Gowa, Abdul Djalil, 5 April 1795, makam Syekh Yusuf dipindahkan ke Lakiung, tak jauh dari Masjid Katangka.

Pemerintah Indonesia menetapkan Syech Jusuf sebagai pahlawan nasional dan di Afrika Selatan, ia mendapat tempat yang sangat istimewa di hati rakyat sebagai pahlawan pembebasan kaum tertindas dan dianugerahi gelar pahlawan nasional di negara tersebut.

Makam Syech Yusuf di Afrika Selatan dan di Makassar

Syech Yusuf, seorang sufi dan pejuang yang menjadi pahlawan nasional di dua negara (Indonesia dan Afrika Selatan). Di Masjid Katangka, Syech Yusuf banyak meluangkan waktu untuk membimbing murid-muridnya. Sangat jarang, bahkan setahu saya tak ada seseorang yang bisa menjadi pahlawan di dua negara yang berbeda, kecuali Syech Yusuf.

Referensi :
tengkuzulkarnain.net
bataviase.co.id
bundel.multiply.com
entons.multiply.com

29 Agu 2010

Serba-serbi Perayaan Ulang Tahun



Birth day atau hari lahir setiap tahun kita lewati. Ada yang merayakannya dan ada juga yang tidak. Di Indonesia, orang mengenal "hari lahir" dengan istilah "ulang tahun", mengulang tahun? menurut saya istilahnya mestinya "ulang hari", entah siapa yang mempopulerkan. Tapi biarlah, sesuai konvensi, hari lahir adalah ulang tahun, bukan ulang hari, saya ikut sajalah.

Namun, tahukah anda asal muasal perayaan ulang tahun? Sejarah ulang tahun dimulai sudah sejak lama, sebelum munculnya agama Kristen. Awalnya, perayaan ulangtahun dilakukan untuk mengusir roh-roh jahat!

Penanggalan
Awalnya, manusia tidak tahu bagaimana menghitung tanggal sehingga mereka tidak dapat mengetahui peristiwa penting seperti ulang tahun. Secara bertahap, manusia mulai mengerti siklus bulan dan mereka mengembangkannya seperti kalender. Hal ini membuat mudah untuk menghitung tanggal lahir dan merayakannya.

Sejarah Ulang Tahun
Sejarah ulang tahun dapat ditelusuri kembali sebelum munculnya agama Kristen. Dalam budaya pagan, roh-roh jahat diyakini mengunjungi orang pada hari ulang tahun mereka. Untuk melindungi orang yang berulang tahun dari pengaruh jahat, orang-orang dikumpulkan untuk mengelilingi orang yang berulang tahun dan berpesta. Banyak suara yang dikeluarkan dalam pesta tersebut untuk mengusir roh-roh jahat. Pada waktu itu tidak ada tradisi membawa hadiah, dan tamu yang menghadiri pesta ulang tahun akan memberikan doa yang baik bagi orang yang berulang tahun. Malah, jika tamu tidak membawa hadiah itu dianggap sebagai pertanda baik dan sebuah kehormatan, cukup dengan doa saja.

Catatan Awal Perayaan Ulang Tahun
Para sejarawan yakin bahwa perayaan ulang tahun mempunyai beberapa versi dan catatan penting. Dari catatan tersebut, perayaan ulang tahun hanya untuk raja-raja, bangsawan berpangkat tinggi dan orang-orang yang memegang posisi tinggi di masyarakat. Orang biasa dan terutama anak-anak tidak dapat merayakan ulang tahun. Para ahli percaya bahwa perbedaan ini ada karena hanya bangsawan cukup kaya yang mengadakan pesta ulang tahun dan dianggap cukup penting untuk dicatat dalam sejarah.

Perayaan Ulang Tahun paling bersejarah
  • Walaupun ada kontroversi mengenai tanggal kelahirannya, selama hampir 2000 tahun sejak kelahiran Yesus di Betlehem, orang Kristen telah menghormati hari itu sebagai Natal.
  • Sekitar 4.000 tahun yang lalu Raja Firaun merayakan hari ulang tahunnya dengan sebuah pesta yang megah di istananya.
  • Raja Herodes merayakan ulang tahunnya dengan mengundang raja-raja, kapten tinggi dan teman-temannya dengan pesta makan malam khusus di Galiliee.

Tradisi Ulang Tahun Populer dan Simbol-simbolnya
Beberapa Tradisi Ulang Tahun Populer dan Simbol-simbolnya yang kita lihat sekarang ini berasal dari ratusan tahun yang lalu. Beberapa percaya tradisi kue ulang tahun dimulai oleh orang Yunani awal yang digunakan untuk mengambil bulan atau kue berbentuk bulan ke kuil Artemis - Dewi Bulan. Yang lain percaya bahwa kebiasaan kue ulang tahun dimulai di Jerman di mana digunakan untuk membuat roti dalam bentuk kain lampin bayi Yesus.

Pada abad pertengahan orang Inggris menempatkan benda simbolik seperti koin, cincin dan bidal dalam adonan kue. Mereka percaya bahwa yang menemukan koin di kue itu akan menjadi kaya, yang mendapat bidal tidak akan pernah menikah, dan yang mendapatkan cincin akan segera menikah.

Kebiasaan lain adalah menyalakan dan meniup lilin. Berasal dari Yunani, pencahayaan lilin ini digunakan untuk membuat kue yang dibawa untuk Artemis menjadi bercahaya seperti bulan. Beberapa juga percaya dengan keyakinan agama bahwa Tuhan tinggal di langit dan lilin-lilin menyala untuk membantu mengirim doa kepada dewa. Orang Jerman dikatakan menempatkan lilin besar di tengah kue sebagai lambang 'cahaya kehidupan'. Bahkan saat ini orang mengucapkan keinginan dalam hati saat meniup lilin. Keyakinan lain adalah bahwa meniup semua lilin dalam satu nafas membawa keberuntungan.

Ulang tahun sekarang ini
Saat ini, perayaan ulang tahun sudah sangat populer di seluruh dunia dan dirayakan secara umum, terlepas dari kasta dan status sosial. Meskipun cara perayaan ulang tahun itu sama di sejumlah negara, beberapa negara memiliki cara unik untuk merayakan ulang tahun berdasarkan lingkungan, budaya, tradisi keagamaan dan keyakinan spiritual. Di mana-mana ulang tahun adalah hari istimewa dan pesta ulang tahun diselenggarakan untuk menikmati hari dengan bersenang-senang dengan orang yang dicintai. Mereka yang tidak hadir di pesta, mengirim ucapan selamat mereka dengan kartu ucapan selamat ulang tahun. Tradisi ini dimulai di Inggris sekitar seratus tahun yang lalu.

Di Indonesia, khususnya anak remaja kita, selain ritual umum seperti yang disebutkan tadi, perayaan ulang tahun kadang lebih konyol lagi. Ritual siram-siraman selalu ada, siram air putih campur kopi, dan kecap, sampai air got. Entah darimana lagi budaya konyol seperti ini.

Bagaimana dengan anda? apakah ingin meneruskan tradisi pagan ini? ataukah menggantinya dengan bentuk perayaan lain yang lebih modern? Menurut saya, sama saja.

sumber : tokenz.com

26 Agu 2010

Blog Otodidak : Motivasi Ngeblog


Bismillah...

Akhirnya, setelah beberapa hari vakum, saya posting juga, walaupun sebenarnya sangat tidak penting untuk kawan blogger semua. Lapor, saya beberapa hari ini vakum lantaran kembali mengalami kegamangan mau posting soal apa. Masalah klasik memang buat blogger newbie seperti saya adalah sangat sering bingung mau posting soal apa dan akhirnya terbitlah postingan ini. Postingan ini adalah lanjutan dari postingan semula tentang ngeblog otodidak.

Sekedar info, saya mulai tahu tentang blog sejak kuliah dulu, sekitar tahun 2004 dari seorang senior. Hingga hari ini, beliau masih malang melintang dalam dunia maia dan sudah mendirikan sekolah blog pada sebuah cafe di Makassar, bahkan sudah merambah ke dunia offline. Entah sudah berapa blog atau website yang telah dibangunnya hingga hari ini. Salut saya adalah, beliau berani mengambil resiko menunda gelar dokternya dan beralih menjadi blogger profesional. Saya banyak belajar dari aktifitas beliau, walaupun sejak lulus kuliah, saya sudah tidak pernah bertemu lagi dengan beliau. Social media membuat kami bisa saling ngintip, walaupun tak bertegur sapa secara langsung.

Penyesalan saya saat ini adalah, mengapa saat mengenal blog saya tidak serius ngeblog? walaupun ada beberapa blog tester yang saya buat (bukan saya bangun, bedakan!) di friendster dan blogspot, namun itu sekedar coba-coba tanpa serius menekuninya. Saya baru sadar 6 tahun kemudian (setelah senior saya tersebut sukses besar) ternyata ngeblog bisa menghasilkan duit, walaupun motivasi saya ngeblog sekarang ini adalah bukan karena hal tersebut semata. Paling tidak, aktifitas menulis kita bisa menghasilkan bonus, duit.

Tentunya banyak motivasi seseorang membangun blog. Beberapa antara lain seperti motivasi diri saya :
  1. Ekonomi. Ngeblog bisa menghasilkan duit, baik recehan maupun gepokan. Untuk gepokan, Senior saya menghasilkan banyak duit dari tulisan-tulisan yang beliau "jual". Untuk recehan saya masih bingung juga, namun banyak koq program reseller atau paid per click, serta program lainnya (sudah cocok gak bahasanya? maaf kalau keliru). Untuk tahap ini, sekarang saya baru mulai dari recehan dulu, klik sana klik sini. Gepokan sepertinya belum, untuk tulisan dalam blog sendiri susah, bagaimana kalau menulis untuk orang lain? Heehee..
  2. Psikologi. Aktualisasi diri adalah motivasi saya selanjutnya. Keterbatasan ruang offline untuk beraktualisasi diri di dunia nyata menggiring saya ke dunia online. Selain Social media, blog adalah ruang aktualisasi diri yang lumayan ampuh. Narsislah sebelum narsis dilarang.
  3. Edukasi. Terus terang saya sangat jarang membaca buku, ngantuk rasanya. Walaupun saya sadar bahwa membaca adalah jendela ilmu, namun entah mengapa enggan membaca buku, bawaan lahir kalee. Nah, dunia online adalah sarana pembelajaran yang sangat ampuh. Googling, blogwalking dan portal berita sangat mungkin dapat menambah pengetahuan kita. Plusnya, anda dapat menuliskan opini dalam blog anda tentang apa saja yang ada dapatkan dari ilmu tersebut. Jika anda malas membaca offline, niscaya anda akan ketagihan membaca online, lebih menarik dan uptodate.
Pikir saya, hanya 3 motivasi itulah yang menjadi motivasi saya ngeblog yang sempat melintas di otak saya saat ini. Mungkin pembagian ini agak rancu dan tumpang tindih, harap maklumlah, baru belajar nulis, ilmu kurang, jarang membaca.. Selebihnya tentang motivasi, searching saja di google, banyak koq.

Nah, sekarang apa tujuan dan motivasi anda ngeblog? Saran saya khususnya bagi anak muda, seriuslah ngeblog, online itu gak usah searching yang macam-macam yang dapat merusak mental anda (tahu kan maksud saya??). Jangan seperti saya dulu yang setengah-setengah buat blog dan akhirnya menyesal sekarang-sekarang ini.

Jika sudah dapat tujuannya, andapun dapat mencari model blog yang pas. Mulai dari pemilihan tema, hingga desain, template, widget, dll. Jangan seperti blog saya ini (lagi-lagi), awalnya tanpa tujuan jelas (sekarangpun belum jelas... hehehe), niru kiri kanan, edit tambal sulam. Entah berapa kali saya mengedit template saya ini hingga jadi begini. Itu karena tema awal yang kacau balau. Mohon maaf kepada kawan blogger atas ketidaknyamanan ini, mungkin pernah singgah disini namun sulit dibuka atau error, mungkin saat itu saya sedang ngedit template. Hehe. Maaf yahh..

Buat senior saya, apabila ada salah kata dalam testimoni ini, mohon dimaafkan yahh..
(Nb: Tolong disundul yahh..hehe)

Sekian dululah, semoga bermanfaat. Adios.

21 Agu 2010

Pembebasan dan Keringanan Hukuman bagi Koruptor



Pada Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-65 tahun ini, banyak narapidana korupsi yang bebas bersyarat. Salah satunya terpidana korupsi APBD Kabupaten Kutai Kertanegara, Syaukani Hasan Rais yang mendapatkan grasi.

Selain pembebasan, ada juga pengurangan masa tahanan atau remisi kepada Aulia Pohan yang merupakan besan presiden yang tersangkut masalah korupsi, serta Artalyta Suryani, si Ratu Lobi yang sempat heboh beberapa waktu lalu terkait teleponnya yang disadap yang mengaitkan petinggi hukum di negeri ini, bahkan terseret kasus mafia Lembaga Pemasyarakatan yang kepergok diberi fasilitas mewah dalam sel tahanan.

Memang, remisi tahun ini diberikan kepada sekitar 5.400 Narapidana se-Indonesia karena beberapa pertimbangan antara lain berperilaku baik. Namun, Hal ini kemudian menimbulkan polemik hingga sekarang ini, terkhusus mengusik nurani saya sebagai seorang awam. Terlepas dari persoalan hukum, Apakah pantas seorang koruptor diberi pengurangan masa tahanan atau bahkan "hadiah" kebebasan? Sementara di Negara lain kesempatan untuk hidup bagi koruptor diminimalisir, koruptor diberi hukuman mati demi memberangus korupsi!!

Terkhusus untuk kasus pembebasan narapidana, semua kasus (pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, korupsi, dll) disamaratakan di mata hukum. Berdasarkan Pasal 14 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Presiden Republik Indonesia berhak untuk memberikan grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (Pasal 1). Presiden juga berhak memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 2).

Setelah googling beberapa jam, saya mendapatkan pengertian grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi berikut ini

Grasi, dalam arti sempit berarti merupakan tindakan meniadakan hukuman yang telah diputuskan oleh hakim. Dengan kata lain, Presiden berhak untuk meniadakan hukuman yang telah dijatuhkan oleh hakim kepada seseorang.

Amnesti, merupakan suatu pernyataan terhadap orang banyak yang terlibat dalam suatu tindak pidana untuk meniadakan suatu akibat hukum pidana yang timbul dari tindak pidana tersebut. Amnesti ini diberikan kepada orang-orang yang sudah ataupun yang belum dijatuhi hukuman, yang sudah ataupun yang belum diadakan pengusutan atau pemeriksaan terhadap tindak pidana tersebut.

Amnesti berbeda dengan grasi, abolisi atau rehabilitasi karena amnesti ditujukan kepada orang banyak. Pemberian amnesti yang pernah diberikan oleh suatu negara diberikan terhadap delik yang bersifat politik seperti pemberontakan atau suatu pemogokan kaum buruh yang membawa akibat luas terhadap kepentingan negara.

Abolisi, merupakan suatu keputusan untuk menghentikan pengusutan dan pemeriksaan suatu perkara, di mana pengadilan belum menjatuhkan keputusan terhadap perkara tersebut. Seorang presiden memberikan abolisi dengan pertimbangan demi alasan umum mengingat perkara yang menyangkut para tersangka tersebut terkait dengan kepentingan negara yang tidak bisa dikorbankan oleh keputusan pengadilan.

Dan Rehabilitasi, merupakan suatu tindakan Presiden dalam rangka mengembalikan hak seseorang yang telah hilang karena suatu keputusan hakim, di mana dalam waktu berikutnya terbukti bahwa kesalahan yang telah dilakukan seorang tersangka tidak seberapa dibandingkan dengan perkiraan semula. Atau bahkan, ia ternyata tidak bersalah sama sekali.

Fokus rehabilitasi ini terletak pada nilai kehormatan yang diperoleh kembali dan hal ini tidak tergantung kepada Undang-undang tetapi pada pandangan masyarakat sekitarnya.

Dalam kasus Syaukani, grasi diberikan karena pertimbangan kemanusiaan semata, Syaukani mengalami kelumpuhan disebabkan karena penyakitnya sehingga dianggap tak sanggup lagi menjalani hukuman dalam tahanan.

Sebagai catatan penutup, saya teringat beberapa waktu lalu saat melakukan peninjauan kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan, tak seperti bayangan saya sebelumnya tentang "penjara" (yang sekarang berganti sebutan, Lapas), warga dalam Lapas asyik bercengkrama, berbincang bersama seolah tak ada persoalan hidup yang menimpanya. Tak ada sel tahanan yang angker kecuali di malam hari, sel sepertinya hanya diperuntukkan sebagai ruang tidur saja bagi narapidana yang berperilaku "baik". Semua fasilitas ada dalam Lapas, termasuk lapangan Futsal dan makan gratis.

Jika begini, asik dong para koruptor, jika telah memperoleh "hasil" yang banyak dari korupsi, beruntunglah dia. Pun jika sedang apes, tak perlu takut karena kondisi Lapas lebih kondusif, lebih tenang menjalani hidup..
Astagfirullaah...

Lalu, bagaimana pendapat anda mengenai hal ini?


[dari berbagai sumber]

19 Agu 2010

Atas Nama Toleransi ?

Masih terpatri di benak saya, segerombolan berandal merusak "rumah ibadah" orang lain, mengusir semuanya dari kampungnya, di "kampung" nun jauh disana.

0001

Di kampung saya lain lagi, memasuki buka puasa kesembilan Ramadhan 1431H ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, tetangga saya (yah... kira2 4 rumah dari rumah saya) mengirim makanan buka puasa untuk keluarga saya. Sepotong buah nangka.

Senangnya, karena rencana awal buka puasa hanyalah segelas sirup susu akhirnya berubah menjadi "sirup susu nangka". Tak disangka lagi, rejeki nomplok ini dari tetangga sebelah yang berbeda keyakinan dengan keluarga saya (untuk kemudian, tanpa bermaksud SARA, tetangga yang berbeda keyakinan saya sebut "mereka" dan yang sekeyakinan saya sebut "kami")

Tentunya, saya pikir tak ada tendensi apapun dari kebaikan mereka. Tak pernah terpikirkan untuk berprasangka yang bukan-bukan tentang hal ini, karena "tradisi" seperti ini sudah lama berlangsung. Contoh kecil, jika kami yang merayakan hari raya, kadang kami sekampung makan bareng bersama mereka, begitupun jika mereka yang sedang merayakan hari rayanya, jika berlebih, mereka membagikan makanan kepada kami.

Tentu saja makanan yang mereka bawa bukan makanan "haram" buat kami, karena mereka mengerti apa yang bisa kami makan dan apa yang tidak bisa. Dan kami tak pernah berprasangka buruk terhadap mereka. Catat, ini hanya dalam hal bagi-bagi rejeki, makanan, bukan dalam hal ibadah.

Walaupun ada "aliran" yang terkesan "ekstrim" dengan melarang kami untuk menerima makanan dari mereka, bahkan melarang memberi ucapan selamat hari raya kepada mereka, namun atas nama "toleransi", saya tetap keukeuh melakukannya.

Akhirnya, sungguh ironis dan bertolak belakang kejadian antar dua "kampung" ini, dan "toleransi" bagaimanapun bentuknya, tentunya tetap menimbulkan pro-kontra hingga akhir zaman nanti. Bagaimana dengan kampung anda ? Semoga damai tetap di hati.

18 Agu 2010

Award Blog dari Sahabat Blogger : Pertamax


Award pertama ini saya dapatkan dari sahabat Munir Ardi. Karena ini yang pertama, terharu juga saya mendapatkannya. Menurut saya, award adalah bentuk penghargaan tertinggi untuk sebuah blog, siapapun yang memberikannya. Karena ini yang pertama, saya bingung juga award ini mau diapakan yah? Akhirnya, saya "lanjutkan" saja award ini kepada sahabat blog yang lain.

Dengan motto "Jadilah Blogger sejati" award ini harus dibagi-bagikan lagi kepada 10 orang, berikut daftar nama nama sahabat blog yang akan saya berikan :

  1. anggasona
  2. blogfata
  3. amrusujud
  4. om-rame
  5. ummiega
  6. oempak
  7. elvindinata
  8. rider-system
  9. rijaningrum
  10. attayaya
Bagi siapa saja yang menerima award ini diharuskan untuk membagikan kembali award ini kepada sepuluh orang temannya. Selanjutnya, si penerima award harus meletakkan link-link berikut ini di blog atau artikel masing-masing
  1. ................
  2. BebComputer
  3. E-Learning Komputer
  4. Duniaku
  5. EXceed-imagination
  6. Priagoenks
  7. safe computing tips
  8. Perawatan AC
  9. Berpikir Positif
  10. daengROMPA
Sebelum sahabatku meletakkan link-link di atas, hapus terlebih dahulu peserta nomor 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Peserta nomor 2 menjadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst. Kemudian masukkan link sahabat sendiri di bagian paling bawah (nomor 10). Tapi ingat...!!!, sahabat semua harus adil dalam menjalankannya. Jika tiap penerima award mampu memberikan award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya , maka jumlah backlink yang akan didapat adalah :

Ketika posisi sahabat 10,
jumlah backlink = 1
Posisi 9, jumlah backlink = 5
Posisi 8, jumlah backlink = 25
Posisi 7, jumlah backlink = 125
Posisi 6, jumlah backlink = 625
Posisi 5, jumlah backlink = 3,125
Posisi 4, jumlah backlink = 15,625
Posisi 3, jumlah backlink = 78,125
Posisi 2, jumlah backlink = 390,625
Posisi 1, jumlah backlink = 1,953,125

Dan semuanya menggunakan kata kunci yang sahabat inginkan. Dari sisi SEO (Search Engine Optimation) sobat sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan keuntungannya, blog sahabat akan mendapatkan traffic tambahan, apalagi jika ada yang meng-klik link ke blog sahabat.

Dengan award ini, marilah kita memperkuat silaturrahmi dan hubungan persahabatan, jangan ada yang menciptakan polemik, jangan ada yang merasa paling hebat, atau paling berisi blognya, hendaknya blogger tetap lebih mengutamakan hablu minAllahu wa habluminannas karena itulah yang paling utama, ingatlah kita menjadi berguna karena adanya orang lain, jika sendirian ngeblog kira-kira apa hebatnya. Jadi, jangan sia-siakan award ini ya sahabat...

16 Agu 2010

(Bukan) Puisi Untuk Indonesia ku

Wahai Indonesia ku,
genap sudah Enam Puluh Lima tahunmu...

Doaku senantiasa tulus untuk kejayaanmu,
bukan kejayaan orang-orang yang dengan senang hati menggerogotimu...

Keringatku senantiasa mengucur deras untuk kemajuanmu,
bukan kemajuan manusia serakah yang senantiasa memerasmu isimu...

Tak banyak yang kuberikan untukmu,
Hanya Doa tulus dan Keringat ikhlas itu...

Selamat Ulang Tahun Indonesia ku,
Semoga panjang umur dan sehat selalu...

15 Agu 2010

Sehat dengan Sepeda : Harapan Tahun Ini

Saya buat postingan ini bukannya karena harapan memiliki sepeda tak pernah kesampaian (yang memang tidak pernah kesampaian), tapi ini persoalan kesehatan, khususnya mengenai olahraga.

Sebelumnya, tak pernah saya bayangkan mempunyai harapan memiliki sepeda pada saat usia sudah tidak muda lagi ini. Ini juga bukan soal trend bersepeda yang mulai mewabah dikalangan urban. Tapi, ini murni kesadaran sendiri yang mau hidup sehat.

Saya akui sangat jarang beraktifitas fisik (olahraga) beberapa tahun ini. Tak ada alasan yang jelas untuk hal tersebut, walaupun saya adalah seorang pekerja kesehatan. Karena itu, semua dimensi tubuh jadi melar. Disamping banyak makan, kurang (atau bahkan tidak) olahraga adalah salah satu faktor pipi membengkak dan perut membuncit.

Sebenarnya saya pernah berniat berolahraga dengan lari-lari pagi. Niat itu hanya kesampaian satu-dua kali saja. Polusi menjadi penyebab utama munculnya rasa malas saya melanjutkan lari pagi. Setiap keluar rumah sekitar jam 5.30 pagi, jalanan sudah mulai ramai dengan angkot. Selain menimbulkan asap, debu yang beterbangan di jalan sangat mengganggu aktifitas olahraga pagi. Bukannya sehat, malah membuat sesak nafas.

Pernah juga saya jalan kaki keliling kompleks belakang rumah yang sedikit saja terjamah kendaraan bermotor, namun kembali menemui rasa malas. Jalurnya kejauhan, dan jalan kaki tidak terlalu menarik buat saya apalagi berjalan kaki sendiri. Kadang saya menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk berjalan kaki, namun efeknya tak kunjung saya dapatkan (pipi dan perut tak kunjung menyusut... hehe).

Alternatif lain adalah berolahraga permainan, seperti futsal, tennis dan bulutangkis namun kesibukan kerja dan tidak adanya teman serta sparing partner berolahraga membuat olahraga jenis ini tak kunjung saya lakukan.

Satu lagi yang belum pernah saya rasakan adalah olahraga di tempat fitness, namun selain uang tak mencukupi, gele'-gele'ka (saya merasa geli) untuk pamer badan dan otot. Tak pede lah rasanya memamerkan perut buncit ini kepada khalayak ramai.

Efek tak berolahraga ini sangat besat buat kesehatan saya akhir-akhir ini, terutama dalam hal ketahanan fisik. Tak sanggup lagi rasanya mencangkul, lari tinggal beberapa langkah saja sudah capek. Intinya, saya menyesal tak pernah lagi berolahraga.

Nah, tiba kemudian pilihan bersepeda. Beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri melihat-lihat berbagai macam sepeda di etalase sebuah Mall di Makassar. Saya pikir boleh juga ide bersepeda ini. Selain murah dan aman dalam berolahraga, kita juga dapat menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Disamping itu, kita juga tampak gagah bersepeda dibandingkan lari pagi. hehehe.

Mungkin itulah penyebab mengapa warga urban lebih memilih sepeda, bukan dalam hal transportasi melainkan dalam hal olahraga. Bersepeda kelihatannya lebih santai. Jika ada polusi, kita tinggal menyingkir dan mencari tempat yang lebih bersih. (katanya), orang yang bersepeda lebih sedikit terkena polusi udara dari pada orang yang naik kendaraan bermotor karena orang yang bersepeda bernafas lebih teratur dan menghisap oksigen lebih banyak, tentunya di tempat tak berpolusi.

(Katanya lagi) banyak manfaat bersepeda dalam hal kesehatan, antara lain mengurangi resiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Selain itu, bersepeda tiap hari akan melatih nafas kita untuk bernafas lebih panjang dan tidak mudah capek, badan terasa enteng, jarang kena sakit flu, batuk dan penyakit ringan lainnya, bugar dan fit selalu. Untuk berat badan, dengan 15 menit bersepeda 5 sampai 6 kali dalam seminggu, kita telah berhasil mengurangi berat badan kita 11 pounds dalam satu tahun.

Berkaitan dengan efek psikologi, bersepeda dapat mengurangi depresi, strees, meningkatkan mood dan memotivasi diri kita. Sebagai contoh dengan bersepeda kita dapat melihat lingkungan sekitar secara lebih seksama, bersosialisasi dengan lingkungan, menikmati pemandangan alam dan udara yang segar. Bonus dari semua itu adalah kesehatan.

Nah, sekarang saatnya bagi saya kumpul-kumpul duit, menyisihkan sebagian gaji selama beberapa bulan, syukur-syukur kalau dapat rejeki nomplok sebelum lebaran nanti. Sempat saya lihat harga sepeda termurah ada yang 1,2 juta rupiah. Sepertinya lumayan buat dipakai keliling-keliling kompleks. Tapi, dipending dululah hingga lebaran nanti, orang pakai baju baru, saya cukup punya sepeda baru.

Bagi yang telah bersepeda (lama ataupun baru), share dong pengalamannya disini. hehehe.
Mari ber-sehat ria dengan sepeda.

14 Agu 2010

Naik Pangkat, Semoga Kinerja Lebih Baik

Alhamdulillaah... Itulah yang dapat saya ucapkan sebagai ungkapan syukur atas pertolongan-NYA. Inilah anugerah yang selama ini sangat saya harapkan, naik pangkat. Tentu saja, semua PNS pernah merasakan yang namanya naik pangkat, pun jika belum, Insya Allah nantinya bakal merasakannya. Namun, saya anggap kisah saya adalah kisah yang termasuk unik dalam kalangan per-PNS-an yang bisa jadi sharing yang bermanfaat khususnya bagi PNS lainnya. Berikut kisah saya.

Saya mendaftar ikut tes CPNS pada tahun 2004. Tahun itu, saya belum lulus kuliah sehingga saya menggunakan ijazah SMU. Saya mendaftar dalam formasi tenaga administrasi teknis umum. Sebenarnya saya ikut tes hanyalah iseng-iseng saja mengikuti (menemani) sepupu saya yang ikut tes, namun dengan dorongan yang sangat kuat dari orangtua. Maklum, orang tua saya seorang guru PNS dan merasa masa depan yang baik dan aman jika saya juga menjadi PNS.

Walhasil, pengumuman tiba melalui media massa, alhamdulillah saya dinyatakan lulus, namun sontak kaget melihat pengumuman bahwa saya lulus dalam formasi Polisi Pamong Praja (Pol.PP). Siapa yang tidak kaget, saya mendaftar dalam formasi tenaga administrasi teknis umum namun diluluskan dalam formasi Pol.PP. Seketika saya membayangkan tubuh kecil saya (saat itu body saya masih kecil, kurus, pendek) memakai seragam Pol.PP, musibah, pikir saya.

Mungkin ada kesalahan disini, harapan saya. Benar saja, syarat untuk mendaftar (ujian) dalam formasi Pol.PP adalah minimal sudah 5 tahun mengabdi sebagai tenaga honor Pol.PP dan saya tidak masuk dalam kategori tersebut. Walaupun tak ada klarifikasi resmi, saya pikir yang salah memasukkan nama adalah BKN pusat yang tidak melihat persyaratan lokal untuk menjadi CPNS Pol.PP. Namun BKN tidak dapat disalahkan juga sepenuhnya, karena aturan saat itu adalah pemeriksaan berkas dan hasil ujian dilakukan di pusat, dan Daerah tidak boleh campur tangan mengintervensi hasil kelulusan.

Untuk diketahui, tes CPNS tahun 2004 adalah gebrakan awal SBY-JK dalam penerimaan CPNS yang massif dan jujur, banyak kemudian kalangan biasa (maaf -- anak tukang becak, buruh, dll) yang cerdas lulus dalam tes CPNS ini dan banyak keluarga pejabat termasuk anak bupati dan sekda yang tidak lulus.

Bisa dibayangkan konflik yang terjadi setelah "kesalahan" pengumuman kelulusan. Minimal konflik antara saya bersama 12 teman senasib lainnya (yang lulus Pol.PP) dengan "senior" Pol.PP. Konflik batin pun terjadi pada saya. Satu sisi saya sangat tidak ingin jadi Pol.PP, sisi lain orangtua yang sangat senang dan tetap menginginkan saya jadi PNS (walaupun seorang Pol.PP).

Waktu berjalan, melalui perdebatan sengit dan perjuangan panjang kami (13 orang lulus Pol.PP versi BKN) akhirnya dipending kelulusannya oleh Bupati, dan akan otomatis diluluskan sebagai CPNS pada penerimaan tahun selanjutnya tanpa tes lagi. Yang mengisi formasi tersebut akhirnya adalah Pol.PP senior (yang belakangan di gosipi membayar sejumlah uang untuk kelulusan mereka, entahlah.)

Tahun 2006 pun tiba, janji Bupati meluluskan kami secara otomatis ditepati. Saya lulus dalam formasi administrasi teknis umum bagian arsiparis (bukan Pol.PP lagi). Namun disini permasalahan baru muncul. Saya telah lulus kuliah pada akhir 2005 sehingga banyak yang berkata bahwa aturan tidak akan dapat menaikkan pangkat saya dengan "penyesuaian ijazah" karena ijazah (S1) saya mendahului SK pengangkatan (SMU) saya. Wah, saya pikir sangat gawat kalau begini, sia-sia dong saya kuliah selama 4 tahun. Saya sempat hampir putus asa menghadapi kenyataan ini, namun dengan dorongan orangtua, saya jalani saja dengan ikhlas dan sabar. Mungkin suatu hari ada jalan, inilah jalan yang harus saya tempuh.

Sayapun mulai bekerja dengan pangkat Pengatur Muda Golongan IIa. Saya ditempatkan di wilayah kecamatan nun jauh disana, Tompobulu (Tompo=puncak, Bulu=Gunung), Wilayah kecamatan di daerah gunung perbatasan Maros, Gowa, dan Bone. (Pengalaman kerja saya di daerah gunung, Tompobulu, akan saya ceritakan di lain kesempatan).

Di penghujung tahun ketiga, saya pindah ke daerah kota (Dinas Kesehatan), dengan bantuan pak Camat yang juga di mutasi jadi camat di daerah kota. Berbagai konflik muncul saat bekerja di Dinas Kesehatan (yang saya akan ceritakan juga di postingan yang lain). Disinilah rentetan "keajaiban" terjadi, saya diizinkan ikut ujian penyesuaian ijazah (PI) di kota Pare-pare bersama sekitar 200-an PNS lainnya. Ujian PI adalah salah satu syarat untuk mengikuti PI.

Saya anggap keajaiban karena entah aturan darimana saya bisa diizinkan ikut ujian PI . Ijazah S1 saya yang mendahului SK PNS (yang meniscayakan saya tidak dapat diberi izin belajar sebagai suatu syarat mengikuti ujian PI) saya anggap tak dapat lagi ditoleransi untuk mengikuti ujian PI. Belakangan saya ketahui bahwa aturan mengenai ujian PI dan PI adalah aturan internal daerah masing-masing, kebetulan aturan mengenai "SK harus mendahului Ijazah, dan persyaratan ujian PI dan PI ke golongan IIIa adalah PNS dengan pangkat minimal golongan IIc" tidak berlaku di Maros dan akan diberlakukan mulai tahun 2011. Hufftt..

Setelah mengikuti ujian PI di Pare-pare (pertengahan 2009), proses untuk PI-nya ternyata masih panjang. Saya mesti menunggu dengan penuh kesabaran dan ketidakpastian selama setahun (hingga Agustus 2010) untuk mendapat SK baru golongan IIIa. Setelah dihitung, saya bekerja sebagai PNS dengan Golongan IIa selama 4 tahun. Waktu yang cukup panjang dengan segala intrik yang saya hadapi.

Seandainya saya tidak PI, maka kenaikan pangkat saya akan berjalan secara reguler :
IIa = 4 tahun
IIb = 4 tahun
IIc = 4 tahun
IId = 4 tahun
IIIa
Sehingga butuh setidaknya 16 tahun dari Golongan IIa ke IIIa. Sangat lama. Jika menikah dan dikarudiai anak, mungkin anak saya sudah duduk di bangku SMP. Hahaha. Namun dengan PI, skenarionya menjadi begini
IIa = 4 tahun..... Mengikuti PI, langsung ke
IIIa
Ada waktu sekitar 12 tahun yang tereduksi dengan PI ini. Bayangkan saja.

Alhamdulillah, akhirnya dengan keikhlasan dan kesabaran saya naik pangkat juga. Syukur tak terhingga pada Sang Khalik, dan terima kasih sebesar-besarnya bagi yang telah mendukung dan membantu saya dalam segala hal mengenai PI ini. Semoga dengan naiknya pangkat saya ini bisa lebih memacu kinerja sebagai aparat pemerintah pelayan masyarakat.

Bingung Curhat Dimana

Hari ke-4 Ramadhan, baru sempat posting "sesuatu" lagi. Walaupun saya tahu postingan ini sangat-sangat tidak penting, namun saya "paksakan" nge-post. Saya gerah juga sudah hampir seminggu blog ini tanpa postingan baru. Jadi mohon maaf kepada teman-teman blogger yang sempat membaca postingan tak penting ini.

Pasti teman-teman blogger bertanya apakah saya niat nge-blog? Jawabannya saya sangat berniat. Namun akhir-akhir ini, saya bingung juga mau posting soal apa. Mungkin teman-teman blogger pernah juga merasakan seperti apa yang saya rasakan. Yah, mungkin sedikit rasa gamang nge-blog, atau QUO VADIS blogger.

Selain bingung, beberapa hari ini saya juga sibuk dengan urusan offline. Mungkin jika mood, akan saya sharing pengalaman offline saya dalam beberapa hari ke depan. Sambil nunggu mood, saya buatkan saja daftar "bakal calon" link postingannya, antara lain.

* Naik Pangkat, Semoga Kinerja Lebih Baik
* Kehilangan NPWP, Salah Siapa?
* Untung-Rugi Punya Rekening Banyak
* Harapan Tahun Ini : Punya Sepeda
* Masih Soal Demo Gaji 13
* Bupati Baru, Semangat Baru
* Catatan Ringan Mengenai Puasa Ramadhan
* Menikah dan Segala Permasalahannya

Wah, itu dululah "rencana" postingan saya selanjutnya, lumayanlah semoga terealisasi nantinya. Bermanfaat juga yah "postingan abal-abal" begini (bagi saya). Paling tidak, dapat mengeksplorasi pikiran untuk postingan selanjutnya.

Wah, itu dululah "rencana" postingan saya selanjutnya, lumayanlah semoga terealisasi nantinya. Bermanfaat juga yah "postingan abal-abal" begini (bagi saya). Paling tidak, dapat mengeksplorasi pikiran untuk postingan selanjutnya.

Maaf dan Terima Kasih.

8 Agu 2010

Peluang Usaha Rental Mobil

Akhir-akhir ini, bisnis rental mobil semakin menjamur, sehingga karena banyaknya permintaan, banyak kemudian pemilik mobil pribadi yang me-rental-kan mobilnya, tentu saja dengan harapan mendapatkan untung yang banyak. Terlebih menghadapi momen-momen penting seperti lebaran, atau pemilukada. Hampir dipastikan stok mobil di usaha rental mobil sudah menipis atau malah habis, yang membuat konsumen mencari rental mobil rumahan.

Peluang Usaha Rental Mobil Rumahan

Rental mobil ini banyak dicari konsumen karena praktis dan murah, selain motif lain tentunya (gaya-gayaan.. hehehe). Resikonya pun minim karena tercover oleh asuransi. Karena beberapa kelebihan ini, beberapa waktu lalu teman saya sempat menawarkan agar saya mau bergabung dalam usaha rental mobil yang sementara dia geluti. Berikut tanggapan atau ulasan saya dalam bisnis rental mobil tersebut.

Mobil yang sering di rental-kan adalah jenis mobil keluarga seperti Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia. Harga mobil relatif terjangkau, sekitar 150an juta harga cashnya. Tapi disarankan untuk tidak melunasi, namun mencicil/kredit saja. Jika mencicil, anda hanya perlu membayar DP-nya, sekitar Rp 15-20 juta.

Berikut hitung-hitungannya.
"Mengeluarkan" 1 unit mobil Avanza ---- DP Rp. 20.000.000,-
Cicilan bulanan (hitungan maksimal) ---- Rp. 5.000.000,- perbulan, jika promosi ada juga yang Rp 4 jutaan sebulan.
Dicicil selama 3 tahun (35 bulan) = Rp. 5.000.000,- x 12 bulan x 3 tahun = Rp. 175.000.000,-

Pendapatan harian
Ini yang tidak menentu, namun bisa dihitung-hitung pendapatan minimalnya Rp.200.000,- perhari, dengan asumsi penggunaan 5 jam. Ingat, ini pendapatan minimal, tak sedikit usaha rental mobil mendapatkan penghasilan 500 ribuan perharinya.

Pendapatan bulanan
Jika asumsi berjalan normal, maka pendapatan bulanan minimal Rp.200.000,- x 30 hari = Rp.6.000.000,-
ingat, ini jika setiap hari mendapatkan pelanggan. Hitung-hitungan lain, ada yang menghitung 10 hari saja mobil bekerja, sudah menutupi cicilan bulanannya.
Jadi, setelah membayar cicilan bulanan, pendapatan bersih bulanan mencapai Rp.1.000.000,- Anggaplah ini untuk biaya perawatan, asuransi, dan cicilan DP.

Keuntungan
Berarti, dalam 3 tahun, cicilan mobil sudah lunas dan akhirnya kita mendapatkan mobil "gratis" sendiri.
Ingat, ini untuk kondisi paling seret (1 mobil, sepi user, cicilan mahal, DP mahal). Bagaimana kalau kondisi sebaliknya?

Kondisi ini berlaku juga untuk mobil yang disewakan ke perusahaan lain, ataupun perusahaan rental mobil besar. Namun, hitungannya lebih ekstrim lagi, kita tinggal DP mobil, mobil diserahkan ke perusahaan penyewa, dan dalam 3 tahun kita akan mendapatkan mobil kita kembali, gratis!!

Namun, jika dalam 3 tahun anda ingin melanjutkan usaha ini, juallah mobil tersebut, harganya berkisar Rp 100 jutaan. Terus hasil penjualan dipakai men-DP mobil lagi sebanyak 4 unit (asumsi DP Rp.25 juta). Hal ini dilakukan seterusnya, maka dalam 9 tahun anda mendapatkan 16 unit mobil (harga berkisar 1,6 Milyar) !!

Saya sampai membayangkan, jika seandainya gaji sebagai karyawan maksimal 4 juta sebulan, maka dalam 9 tahun, "hanya" menghasilkan Rp 432 Juta. Jauuuhhh. Seandainya saya punya modal untuk men-DP mobil.

Namun, ini berada dalam kondisi mulus, tidak dalam kondisi gawat (perang, gempa, dan musibah lainnya). Ingat juga berzakat, tanda kesyukuran kepada Yang Maha Kuasa.

Tertarik? Selamat berpikir, dan selamat mencoba.

7 Agu 2010

Coto Rasa Indomie


Alhamdulillah, sudah kenyang. Begadang begini tak lupa isi perut, walaupun penampakan perut sudah oversize. Biarpun cuma mie, itu sudah lebih dari cukup untuk membuat perut kenyang. Menu dini hari ini, sebungkus Indomie Rasa Coto Makassar. Memang jauh dari rasa coto sebenarnya, tapi lumayanlah rasanya, lumayan mengenyangkan maksudnya.

Saya cuma terpikir betapa hebatnya team marketing dan research dari Indomie, sampe kepikiran membuat mie namun selera tradisional Nusantara. Walaupun rasanya sangat jauh berbeda, namun makanan tradisional tersebut seakan melekat pada satu produk : MIE INSTANT, INDOMIE.

Nah sekarang, dimana anda tinggal? Di Medan, Banjar, Bandung, Jakarta, ataukah seperti saya di Makassar? Semua ada "rasa Indomie-nya". Mungkin dalam beberapa tahun akan ada lagi rasa Indomie yang lebih spesifik lagi, seperti Rasa Lebak Bulus, Tanah Abang, Pantai Losari, atau apalah (hahaha...lebay), bahkan bukan tidak mungkin ekspansi ke Mancanegara mampu melahirkan Indomie rasa baru : Rasa Pizza, Hamburger, atau Kaktus Afrika. Hehehe.

Iklan Indomie di Afrika (sumber: Kaskus)

Saya bukan ahli ekonomi, namun menurut saya inilah strategi pasar yang cukup berhasil, khususnya "merajai" pasar Indonesia. Dan yang tak kalah pentingnya adalah Inovasi. Setahu saya belum ada makanan khususnya produk mie instan yang tingkah lakunya seperti Indomie. Makanya (mungkin) keseharian kita sudah menyebut "Indomie" sebagai kata ganti dari "mie". Saking terkenalnya. Mari Makan...

6 Agu 2010

Saya Orang Indonesia

SEP755W37DV3

Memang saya orang Indonesia dan sangat cinta Indonesia. Namun mengapa blogger mendata saya sebagai orang Australia? Saya tidak terima!! Padahal saya merasa sudah mensetting blog saya dengan tepat, waktu Indonesia Makassar. Jika saya berkunjung ke blog sahabat, tampilannya seperti di bawah ini


Awalnya, saya cuek saja, sambil berharap besok atau suatu saat nanti akan berubah dengan sendirinya. Tapi, sejak mulai ngeblog beberapa bulan lalu, hingga sekarang belum berubah juga jadi "Indonesia". Apakah blogger tidak melihat sidebar blog saya yang kebanyakan (bahkan semuanya) komunitas blogger Indonesia?

Banyak kemudian "teori" dari otak udang saya. Mulai dari Zona waktu Makassar yang mungkin saja terbaca Australia di Server blogger, sampai nama saya yang mungkin dianggap orang Australia.. Hahaha.. Sudahlah, sementara saya pasrah dululah sambil menunggu bantuan teman-teman blogger yang tahu akan "permasalahan" ini. Saya orang Indonesia.

1 Agu 2010

ngeblog otodidak

Alhamdulillah, Setelah 2 hari vakum akhirnya nge blog lagi. Vakum kemarin karena si kompi lagi ngambek, merusakkan diri hingga mesti di install ulang. Sepertinya ngeblog sudah mulai jadi candu, menggantikan peran beberapa Social Media yang saya "tekuni" beberapa waktu yang lalu dalam mengaktualisasikan diri a.k.a narcism. Memang saya tahu blog sudah lama, namun beberapa minggu ini baru tahu ngeblog. Saya harap semua senior, tetua, dan leluhur blogger mau menerima saya sebagai anggota baru, paling tidak sedikit melirik blog yang tidak menarik ini.

Pikir punya pikir, saya berniat menulis tentang blog, bukan ikut-ikutan, namun sekedar menumpahkan ketidaktahuan saya mengenai blog. Maklumlah, saya belajar sendiri ngeblog, membaca sendiri, melakukan sendiri. Saya harap, jika suatu saat blog saya terbanned atau saya lupa passwordnya, saya tetap dapat membaca-baca tulisan saya dan dengan mudah membuat blog baru dengan referensi blog saya yang "hilang" ini. (Ah, bahasa yang rumit.... hehe)

Baiklah, saya mulai dari membuat blog... (hahaha... gak penting)
  • buatlah akun email, di gmail lebih baik karena blogger (atau blogspot) didukung sepenuhnya oleh googlemail sehingga akan lebih memudahkan anda nantinya dalam ngeblog.
  • masuk ke blogger, buat akun blogmu
  • mulai nge blog..
Gampang khan... hehehe.. soal fitur atau widget atau tetek bengeknya, nantilah saya posting lagi. mari ngeblog agang.. (bersambung)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...