13 Jul 2010

Afrika, Paul, dan Corbuzier



Gelaran akbar Piala Dunia 2010 baru saja berakhir, banyak kemudian cerita menarik yang hadir disini, antara lain seperti judul diatas, Afrika, Paul, dan Corbuzier selain banyak cerita lain yang mengisi sejarah dunia. Menurut saya, yang paling menarik di puncak acara adalah Shakira yang sensual dan Kembang api yang indah. Tapi bukan soal itu, sedikit saya menceritakan catatan saya.

Di bumi ini, sepakbola sudah mendarah daging, tak sedikit yang membandingkannya dengan agama, bahkan melebihinya. Adiom ini tak pelak saya amini juga, lihat saja tindak-tanduk saya di musim piala dunia kali ini, mendahulukan piala dunia daripada beribadah. Naudzubillaah. Tak jarang saya menunda shalat (dengan alasan) karena ingin terjaga saat pertandingan berlangsung di sepertiga malam terakhir. Ya, pertandingan piala dunia kali ini ada tiga sesi waktu. Pukul 17.30, 22.00, dan 02.30 waktu Indonesia Makassar. Jika main malam hari, mata masih bisa kompromi, masih bisa terjaga hingga kisaran pukul 01.00, namun selepas itu, mata seakan sudah terantuk batu. Banyak kemudian pertandingan yang berkategori penting dimainkan pada subuh hari, mulai perempat final hingga final termasuk didalam waktu “ngantuk” ini. Apa lacur? Kadang saya tidur dulu (jika kemudian tidak menonton pertandingan yang jam pertama dan kedua) untuk kemudian sengaja membangunkan diri pada sepertiga malam terakhir. Parahnya, kadang saya menunda shalat isya di malam hari untuk kemudian melaksanakannya sebelum pertandingan dimulai (itu kalau saya terbangun). Itulah sebabnya mengapa saya latah menyebut kalau sepakbola, khususnya gelaran piala dunia melebihi kepentingan spiritualitas kita sebagai seorang hamba, beribadah. Terlepas dari sah kah shalat isya saya. Sudahlah, terlepas diterima tidaknya, yang penting kan saya tetap kerjakan, entah dengan (muslim) yang lain yang juga pecandu sepak bola.

Cerita lain adalah soal ramal meramal. Walaupun saya sebenarnya tak tertarik membicarakannya, namun coba saya menarik-menarikkan karena juga sedikit terkait spiritualitas. Tentunya soal ramal-meramal ini bisa dipercaya ataupun tidak. Piala dunia kali ini dimeriahkan oleh sosok Paul si gurita. Paul adalah seekor gurita yang dipelihara di Jerman yang meramal dengan tepat seluruh pertandingan Jerman. Cara meramalnya unik, dua buah kotak transparan bergambar bendera dua negara yang akan bertanding diisi makanan diletakkan berdampingan, kotak yang dipilih Paul untuk (mengambil makanan) itulah yang diramalkan menang. Orang-orang sudah mengenal Paul Gurita si peramal sejak final Euro 2008, saat itu Paul memprediksi Jerman mengalahkan Spanyol di Final namun hasilnya salah, Spanyol yang menang dan jadi kampiun euro 2008. Saya sendiri mendengar kemasyhurannya baru-baru saja, saat Jerman mengalahkan Argentina di perempat final, konon si Paul yang meramalkan bahwa Jerman akan menang atas Argentina, padahal saat sebelum pertandingan Argentina jauh lebih difavoritkan dibanding Jerman (walaupun Jerman telah mengalahkan Inggris di perdelapan final dengan skor telak 1-4 !). Saat itu sebenarnya muncul keraguan, jangan sampai Paul takut sama pemeliharanya yang orang Jerman, ataupun saking cintanya, Paul rela memilih Jerman walaupun tak diunggulkan. Namun saat pertandingan usai, sulit dipercaya, Argentina yang favorit juara dihancurkan oleh Jerman, empat gol tanpa balas. Saat itu, orang mulai ”serius” memperhatikan Paul dan kembali ingin membuktikan keampuhan ramalannya saat Jerman melawan Spanyol di Semifinal, bahkan acara ramal-meramal Paul akan pertandingan Jerman melawan Spanyol ini disiarkan secara langsung oleh dua stasiun televisi di Jerman. Tak disangka, sebelum pertandingan, Paul memilih Spanyol sehingga membuat pendukung Jerman antipati pada Paul dan tidak mempercayainya. Apa mau dikata, Jerman kalah dan terbuktilah kembali ramalan Paul benar sehingga membuat pendukung Jerman membenci Paul karena dianggap berkhianat.

Cerita tentang Paul belum berhenti, Ramalan Paul kembali terbukti pada dua pertandingan sisa, Jerman mengalahkan Uruguay di perebutan tempat ketiga, dan Spanyol Mengalahkan Belanda di Final. Yang membuat banyak orang penasaran termasuk saya adalah mengapa bisa si Paul gurita yang hidup di air bisa memprediksi hasil pertandingan sepak bola? Adakah penjelasan ilmiah tentang hal tersebut? Beberapa analis mengemukakan pendapatnya bahwa kotak semua negara yang diprediksi menang selalu berada di posisi sebelah kanan. Menurut saya, Paul selalu memilih kotak kanan karena ia memang selalu diposisikan berada di pojok kanan depan akuariumnya, sehingga makanan yang ada di kotak sebelah kanan paling mudah ia gapai. Kotak kanan pun selalu tampak terang dan bersih dibanding kotak kiri yang agak gelap, kusam, dan tidak menarik. Menurut Ilmu kehewanan (hehehe), Sotong/cumi/gurita sangat senang akan tempat yang terang dan menarik perhatiannya, itulah mengapa penangkap sotong (nelayan) berburu saat malam hari dengan memakai cahaya lampu untuk menarik perhatian buruannya. Dan dengan kebetulan, semua negara yang menang memang berada di sebelah kiri. Tapi setelah saya pikir, itu adalah takdir, dan Paul gurita lah pemenangnya.

Lain lagi cerita soal Deddy Corbuzier, seorang mentalist, pesulap termasyhur di republik ini. Walaupun sempat menuai kontroversi bahkan sempat dituduh berbohong oleh publik pada tahun-tahun sebelumnya, tokh ia tetap eksis sampai sekarang. Tak mau kalah, dia memakai piala dunia kali ini untuk kembali mendongkrak popularitasnya. Caranya, ia meramal atau tepatnya memprediksi negara yang akan menjadi kampiun piala dunia 2010. RCTI sebagai media partner siaran piala dunia kemudian menampungnya untuk memberikannya sebuah acara khusus. Ia pun sempat memberi komentar soal Paul si Gurita, bahwa Paul hanya menebak kebetulan benar saja, karena pilihannya fifty-fifty, beda dengan Deddy yang menebak dari awal sehingga peluangnya 1:32. Ia menyimpan kotak yang digantung di ketinggian yang telah berisi secarik kertas ramalannya. Kertas itu tertera siapa juara piala dunia. Namun ia memberi clue (kisi-kisi, bocoran) untuk jawabannya pada kotak tersebut. nc1253hz6. Banyak orang kemudian penasaran tentang kode tersebut dan berusaha memecahkannya. Kode koordinat negara lah, singkatan lah, apalah, yang kesemuanya salah dan dibantah oleh Deddy. Seusai pertandingan Spanyol lawan Belanda, akhirnya Deddy membuka kotaknya dan tulisan pada kertas tersebut benar sesuai dengan hasil pertandingan.

Banyak yang kemudian ragu bahkan curiga pada Deddy. Mulai dari kotak yang dia sentuh sebelum dibuka orang lain, adanya pipa penghubung ke kotak menembus meja, dan sebagainya yang memberi peluang Deddy mengubah sang juara ataupun mengganti skor hasil pertandingan pada kertas dalam kotak. Deddy pun membocorkan kata kunci nc1253hz6, bahwa kode tersebut ada di situs youtube berisi video prediksinya yang dia unggah tanggal 17 Juni lalu. Deddy mempersilahkan orang-orang membuka situs www.youtube.com/nc1253hz6 untuk membuktikannya. disinilah orang mulai curiga karena nc1253hz6 bukan link, melainkan Channel (akun) di youtube. Tautan/link video prediksi Spanyol juara sebenarnya adalah http://www.youtube.com/watch?v=6WYnOQyWQe4 sehingga banyak yang kemudian menganalisis (dengan curiga) sebagai berikut (loh, koq kebanyakan soal Deddy yah..):

  • Kalau Deddy ingin memberikan sebuah clue, seharusnya yang diberikan adalah 6WYnOQyWQe4, bukan NC1253HZ6. Otomatis, pemberian NC1253HZ6 adalah sebuah penipuan.
  • Di dalam video ini, skornya tidak disebutkan. Otomatis, isi kotak dengan tulisan "Belanda 0-1 Spanyol" patut dipertanyakan. Kalau memang yakin, sudah selazimnya Deddy menyebutkan skor di dalam video ini.
  • Tanggal upload video bisa diubah.
  • Sebuah kanal bisa menampung jumlah video sebanyak-banyaknya dan bisa dihapus di kemudian hari.
  • Setiap kanal terdiri dari "Recent Activity" atau catatan aktivitas terbaru yang bisa dihapus.
  • Semua video yang diunggah si pengguna bisa diatur supaya tidak terlihat oleh umum. Terdapat tiga pilihan penyiaran: Public (umum): Semua orang bisa melihat videonya. Unlisted (tidak terdaftar): Hanya orang yang mempunyai link yang bisa melihat videonya. Private (pribadi): Maksimal 25 orang yang bisa melihat videonya, dan orang-orang yang mendapatkan akses ditentukan oleh user sendiri.
  • Dugaan kecurigaan: Deddy mengunggah 32 video pada 17 Juni 2010 dengan ucapan pada masing-masing video: "Saya memprediksikan...Spanyol...", "Saya memprediksikan...Brasil...", "Saya memprediksikan...Honduras...", dan sebagainya... Kemudian 31 video yang salah prediksi dihapus sebelum pengumuman setelah pertandingan final. Skenario kedua adalah satu video ditayangkan dengan manipulasi tanggal. Video NC1253HZ6 diatur supaya tidak diketahui publik sebelum pengumuman setelah pertandingan final.

Koq banyakan tentang Deddynya yah?... sudahlah, tipu menipu itu sudah biasa di negeri ini. Yang pastinya piala dunia sudah usai dengan berbagai cerita nya, termasuk mengenai ramalan, prediksi, dan kebohongannya. Terima kasih Afrika, sampai ketemu di Brasil 2014.

Baca juga : http://www.goal.com/id-ID/news/1369/piala-dunia/2010/07/12/2021166/analisis-video-nc1253hz6-mentalis-deddy-corbuzier-sangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...