Mimpi itu akhirnya terhenti, entah karena hujan, dingin, atau kebelet pipis yang sebenarnya ketiganya mungkin bersinergi (hujan membuat dingin sehingga merangsang kantung kemih bereaksi). Saya tak menyalahkan siapapun akan berakhirnya mimpi saya, namun bagi saya inilah salah satu mimpi terindah saya yang saya sesali berakhir terlalu cepat karena tak mungkin di nyata kan dalam kehidupan nyata.
Biasalah, ini hanya soal mimpi 'basah', entah siapa yang menamai dengan spesifik mimpi ini namun pastinya dinamai seperti ini karena di penghujung mimpi kita akan mengalami basah. Maaf, tadi saya tidak mimpi basah karena tidak sampai basah, hanya mau sedikit cerita mumpung masih teringat.
Menurut saya, mimpi basah sebenarnya tidaklah terlalu positif dalam psikologis kita. Mengapa tidak? Tak lain karena mimpi sebenarnya adalah alam bawah sadar kita yang sebenarnya masih bisa kita kontrol, skenariokan. Kadang apa sebenarnya yang kita harapkan, usahakan, cita-citakan dalam kehidupan nyata malah terwujud dalam kehidupan mimpi. Ini menandakan bahwa mimpi sebenarnya kita rencanakan, harapkan dalam kehidupan nyata.
Taruhlah kita mimpi kencan dengan seseorang, sebenarnya dalam kehidupan nyata kita sangat mengharapkan hal tersebut. Kecuali mimpi buruk tentunya, seperti dipatuk ular, jatuh dari pohon, mungkin proses mimpi itu melenceng dan tak dapat kita kontrol sehingga tidak sesuai dengan harapan alam bawah sadar kita.
Contoh lagi, kalau mimpi kencan dengan yang bukan muhrim, yang jadi pertanyaan mengapa itu bisa terjadi? Tentunya hal itu dikontrol oleh alam bawah sadar kita yang sebenarnya ingin maujud di kehidupan nyata. Dosakah itu? Tentu saja tidak karena hanya mimpi. Namun ini hanyalah tentang otak kita yang sebenarnya kotor dan ingin sedikit dibersihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar