Ada banyak pemain muslim yang berlaga di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan ini. Mereka antara lain tergabung di Timnas Jerman, Belanda, Perancis, Pantai Gading, dan Nigeria. Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung SARA. Hanya sebagai informasi saja.
Jerman termasuk tim paling kompak sekaligus unik. Maklum, para pemainnya rata-rata multikultural alias campuran dari berbagai bangsa keturunan yang memilih sebagai warga Jerman, di antaranya adalah Sami Khedira, Mesut Oezil, dan Serdar Tasci. Menariknya, ketiga pemain ini adalah muslim.
Sami Khedira. Dia adalah pemain keturunan Tunisia. Sebagai pemain tengah di tim nasional dan klub Stuttgart, Khedira dikenal sebagai pemain santun. Pemain berambut gondrong kelahiran 4 April 1987 ini beragama Islam sejak lahir karena orangtuanya berbangsa Tunisia yang mayoritas penduduknya muslim. Sebagai pemain muslim di tim sepakbola, Khedira bisa menyesuaikan diri dengan teman-temannya. Dia tidak merasa canggung di tengah para pemain yang rata-rata nonmuslim. Bahkan di tim nasional, dia percaya diri bisa menggantikan peran Michael Ballack sebagai gelandang andalan. "Dia pemain potensial dan telah diberi tangguh jawab penuh oleh Stuttgart. Dia juga memperlihatkan diri sebagai pemain dewasa," ujar pelatih Jerman Joachim low.
Sejak kecil, Khedira memang pencinta sepakbola. Tak heran berkat kecintaan dan ketekunannya mengolah Si kulit bundar, Khedira bisa masuk tim nasional jerman U 15 sejak dia beranjak remaja. Kecintaanya pada dunia sepakbola ini tak lepas juga dari kehidupan spiritualnya yang selalu terjaga karena didikan orang tuanya. Kalau Ramadhan tiba, Khedira selalu berusaha untuk tetap berpuasa selama menjalani kompetisi Budensliga di Jerman.
Mesut Oezil. Mesut Oezil lebih terlihat seperti orang Arab ketimbang Jerman. Ya, memang Oezil adalah pemain Werder Bremen keturunan Turki. Dari kecil, Oezil dididik orangtuanya sebagai muslim. Namun dalam hal berpuasa, khususnya di Bulan Ramadhan, Oezil jarang sekali menuaikannya, tapi dia menggantikannya dengan zakat. "Waktu remaja saya pernah mencoba berpuasa saat sering berolahraga, tapi ternyata `nggak kuat. Saya sering lelah dan pusing," kata pemain kelahiran 15 Oktober 1988 ini.
Meskipun Ramadan jarang berpuasa, Oezil tak pernah lupa berdoa sesuai ajaran Islam jika akan memasuki lapangan. Di sela waktu luangnya, dia pun selalu belajar al-Qur'an dan ilmu agama Islam. Kini di tim nasional Jerman, Oezil merasa lebih percaya diri karena Khedira pun sama-sama berposisi sebagai gelandang seperti dirinya.
Serdar Tasci. Dia sama seperti Mesut Oezil. Dia adalah pemain nasional Jerman keturunan Turki. Pemain belakang dari klub Stuttgart ini dikenal sebagai muslim ketika 7 juta lebih pemirsa di Stuttgart menyaksikan dia berdoa di pinggir lapangan seperti muslim pada umumnya. Tak jarang pula, dia selalu bersujud kalau klubnya mendapat kemenangan. "Aku berdoa karena ingin tetap sehat dalam bermain dan timku bisa menghadapi tantangan dengan sukses," kata Tasci.
Dalam soal puasa, Tasci mengaku beberapa kali absen karena padatnya pertandingan. Tapi dia tahu hukumnya kalau puasanya bisa diganti dengan yang lain. "Aku bisa mengganti puasaku pada hari-hari libur dari pertandingan. Keluargaku sudah mengerti akan hal ini." Ujar Tasci. Pemain tampan kelahiran 24 April 1987 ini memang bukan pemain inti tim nasional Jerman, seperti Khedira dan Ozil. Tapi, kontribusinya sebagai benteng pertahanan tim, Tasci masih berpeluang banyak untuk kompetisi berikutnya.
Pemain muslim lainnya adalah Ibrahim Afellay (Belanda). Ia lahir 2 April 1986, keturunan Maroko. Ia bermain di club PSV. Robin van Persie (Belanda) juga ternyata muslim, ia lahir 6 Agustus 1983. Ia berasal dari Arsenal.
Khalid Boulahrouz (Belanda). Juga keturunan Maroko. Ia lahir 28 Desember 1981, ia bermain di Stuttgart.
Perancis juga menyimpan banyak pemain muslim yang juga berasal dari Maroko. Mereka adalah Vassiriki "Abou" Diaby (Perancis), kelahiran 11 Mei 1986, yang bermain di Arsenal.
Lalu ada Franck Ribéry (Perancis), kelahiran 7 April 1983, dia Muallaf. Kini nama Islamnya Bilal Yusuf Mohammed. Ia bermain di Bayern Munich.
Nicolas Sebastien Anelka, kelahiran 14 Maret 1979. Dia juga muallaf. Nama Islamnya Abdul Salam Bilal.
Éric Abidal (Perancis), nama aslinya Éric Sylvain Abidal, kelahiran 11 September 1979, sekarang bermain di Barcelona.
Hakan Yakin (Swiss), kelahiran 22 Februari 1977, dia keturunan Turki yang bermain di Club Lucerne.
Sulley Muntari (Ghana), nama aslinya sih Sulleyman Ali Muntari, cuman orang lebih kenal dengan Sulley Muntari. Kelahiran 27 Agustus 1984, sekarang bermain di Inter Milan.
Yaya Touré (Pantai Gading), nama aslinya Gnégnéri Yaya Touré, Kelahiran 13 Mei 1983. Dia main di Barcelona. Ia adik kandung dari Kolo Touré.
Kolo Touré (Pantai Gading), nama aslinya Kolo Habib Touré, kelahiran 19 Maret 1981. Main di Manchester City.
Rabiu Afolabi (Nigeria), kelahiran 18 April 1980, club sekarang Red Bull Salzburg.
Taye Taiwo (Nigeria), nama aslinya Taye Ismaila Taïwo, kelahiran 16 April 1985. Club sekarang Marseille
Ayegbeni Yakubu (Nigeria), kelahiran 22 November 1982, club sekarang Everton.
Obafemi Akinwunmi Martins (Nigeria), kelahiran 28 Oktober 1984, club sekarang Wolfsburg.
Karim Ziani (Algeria), nama aslinya Karim Koceila Yanis Ziani, lahir di Perancis, 17 Agustus 1982. Club sekarang Wolfsburg.
Nadir Belhadj (Algeria), kelahiran Perancis, 18 Juni 1982. Club sekarang Portsmouth.
Hassan Yebda (Algeria), Perancis, 14 Mei 1984. Club sekarang Benfica.
Lee Woon Jae (Korea Selatan) Dia adalah penjaga gawang (Goal Keeper). Woon-Jae, lahir 26 April, 1973 di Cheongju, bertinggi badan 182 cm dan berat 82 kg. Woon-Jae menjadi palang pintu terakhir tim nasional Korea Selatan. Woon Jae pernah memukau publik Indonesia di Piala Asia 2007.
Perkenalannya dengan Islam, terjadi di tahun 2004, sebelumnya, Woon-Jae memeluk agama Kristen, namun seiring perkembangan Islam di Korea Selatan, Woon-Jae memutuskan untuk menjadi muallaf. Dia pahlawan Korsel di Piala Dunia 2002. Club sekarang Suwon Samsung Bluewings
Gelandang Nigeria, Sani Kaita juga seorang muslim. Ia mengakuinya sendiri saat mendapat ancaman pembunuhan beberapa waktu lalu.
http://www.tribun-timur.co
mantap nih artikelnya.. salam sahabat blog..
BalasHapusmakasih bro, anda pengkomentar pertama di blog ini, saya baru belajar ngeblog, mohon bimbingannya. Nge-link pun baru coba...
BalasHapus